Sejak memasuki November 2019, Pep Guardiola, eh Manchester City harus menderita 2 kekalahan dan 3 hasil imbang. Semua itu dalam 8 pertandingan di semua kompetisi. Bukan Pep banget ini.




Lho, kok hasil imbang dianggap penderitaan? Ya iyalah, dengan skuat bertabur bintang dan rekam jejak mereka sejak dilatih Pep Guardiola, hasil imbang yg berdekatan dengan kekalahan adalah wabah kegagalan.

Dalam 8 pertandingan terakhir itu, Man. City dan Pep Guardiola hanya punya 3 kemenangan. Ketiganya di pertandingan Premier League.

Kekalahan terakhir diderita Man. City dalam pertandingan derbi menjamu Manchester United. Siapa yg nyangka Setan Merah bisa menang 2-1 di Stadion Etihad?




Pep Guardiola menelan kekalahan ke-2 di laga kandang dalam 16 pekan awal Liga Inggris 2019-2020. Wajar? Ya gak lah gan, Guardiola gitu lho. Tim yg pertama ngalahin City di Etihad adalah Wolverhampton. Skornya 0-2.

Kalo membaca data dan statistik karier Pep Guardiola dari Opta, untuk ketiga kali lho tim yg dilatih Pep menderita 2 kekalahan laga kandang dalam semusim. Setelah Barcelona musim 2008-2009 lalu kemudian Bayern Muenchen 2014-2015. Tapi, itu kan sepanjang musim... lha yg ini baru berjalan 16 pertandingan kok.




Karena kekalahan itu, selisih Man. City dengan pemuncak klasemen, Liverpool, kini menjadi 14. Eh busyet, jaraknya semakin jauh aja. Total 32 poin dari 16 pertandingan adalah rapor merah, pencapaian terburuk Pep sepanjang kariernya. Nah lho... nah lho!

Fans Man. City, mungkin udah bisa ngelupain gelar juara Liga Inggris ya. Fokus ke turnamen lain deh. Seperti ane baca dari Twitter Opta, dalam sejarah Liga Inggris, belum ada tim yang tertinggal 14 poin dari pemimpin klasemen trus bisa jadi juara di akhir kompetisi.


Biarin Leicester City aja yang ngejar Liverpool... Gimana? Trus, nasib Pep Guardiola bakal seperti apa yaaa di akhir musim kalo Man. City terlempar dari posisi 2 atau bahkan 3 besar klasemen?