Anak Berhadapan Hukum


Kalo kata Bang Rhoma Irama, darah muda adalah dara para remaja.
Masa remaja adalah masa yang sedang berapi-api. Tidak takut akan satu hal, selalu ingin mencoba hal yang baru.

Terkadang, bagaimana lingkungan membawanya, maka ke sanalah para remaja melangkah. Sesuatu yang jati tren di pergaulan sekitarnya, itulah yang mereka coba kemudian.

Teringat dulu, ketika ane remaja. Mulai dari mencoba pakaian yang minim sampai pulang larut ketika tahun baru, ane lakukan. Kenapa?
Karena banyak teman di sekitar ane yang melakukan.

Mungkinkah hal ini juga yang dialami oleh RK dan RD yang baru berusia 14 dan 15 tahun? Jika dilihat dari umurnya, mereka masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Dalam video Tribunnews update, kembali masyarakat diresahkan dengan pembacokan dan penendangan seorang remaja berumur 18 tahun bernama Mohammad di Yogyakarta pada hari minggu tanggal 1 Desember 2019 oleh RK dan RD.

Ketika ditanyakan alasan atau motif penendangan dan pembacokan tersebut, kedua remaja itu--RK dan RD--menyebutkan ingin mencari lawan. Diketahui ternyata mereka masuk ke dalam satu genk yang melakukan aksinya di malam hari.

Menurut Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Sutikno : mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka. Hanya saja berdasarkan Undang Undang Perlindungan Anak, namanya bukan tersangka. Akan tetapi Anak Berhadapan Hukum (ABH).

Status mereka sebagai ABH akan mempengaruhi proses hukum yang dijalani, tidak seperti tersangka pada umumnya.

Entah apa yang merasuki mereka para remaja itu hingga tega melakukan hal tersebut. Apakah mencari ketenaran, kebangaan, atau kepuasan pribadi?

Satu yang jelas, hal ini menambah citra buruk remaja Indonesia. Karena salah pergaulan, mereka melakukan hal yang dilarang hukum.

Sungguh sangat disayangkan sebenarnya. Karena ane yakin di antara mereka yang melakukan kenakalan remaja seperti itu, masih banyak remaja yang memiliki prestasi gemilang. Sehingga membanggakan keluarga dan negara.


Sekian thread dari ane, semoga bermanfaat.