Kaskus

News

lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Dilema UMK, Daya Tarik Bagi Investor Dan Pertumbuhan Ekonomi.
Dilema UMK, Daya Tarik Bagi Investor Dan Pertumbuhan Ekonomi.
gbr diambil dr : liputan6.com

Berita tentang demo buruh yang menuntut kenaikan UMK, sudah menjadi berita rutin tahunan. Berita tentang pengusaha yang mengeluhkan hal itu, adalah hidangan pendampingnya.

Masih bertalian dengan topik yang sama dan cukup menarik perhatian, beberapa waktu yang lalu ada kabar perusahaan yang berpindah dari Banten dan Jawa Barat ke Jawa Tengah. Dalam waktu yang berdekatan, muncul pula wacana untuk menghapuskan UMK dan memberlakukan 1 UMP untuk seluruh wilayah dalam propinsi.

Banyak pendapat yang menyalahkan buruh yang selalu menuntut kenaikan upah. Ada juga mereka yang membela hak buruh untuk menuntut standar kehidupan yang lebih baik.

Lewat tulisan ini, saya ingin mencoba ber-opini dan mengajak sahabat-sahabat kaskuser untuk berdiskusi. Mencoba melihat masalah ini secara seimbang. Berpijak pada realita dan logika.

---

Wajarkah dan/atau perlukah kita mendengarkan tuntutan buruh?

1. Merupakan hak setiap warga negara (bahkan setiap insan manusia tanpa memandang apa kewarga negaraan-nya), untuk berusaha mencapai taraf hidup yang lebih baik.

Dan adalah suatu amanat para pendiri bangsa kita, yang tersirat dan tersurat dalam dasar negara, bahwa setiap warga negara mendapatkan kesejahteraan yang layak.

2. Adalah sifat alami manusia untuk menginginkan yang lebih baik dari apa yang sudah dimiliki sekarang. Adalah wajar untuk membandingkan keadaan diri sendiri, dengan keadaan orang lain.

Ketika keinginan yang ada di dalam diri manusia ditekan, sudah tentu akan muncul ketidak puasan. Meskipun secara pribadi, sosial dan hukum, berusaha dikendalikan, ketika kesenjangan antara kenyataan dan keinginan terus menerus semakin dalam dan lebar, maka pada satu titik level tertentu akan menimbulkan gejala psikologis yang tidak baik.

Ketika jumlah populasi yang merasakan kesenjangan ini semakin meluas, maka pada satu titik akan menimbulkan gejala sosial yang tidak baik, yang bisa menyeret satu kelompok masyarakat pada situasi yang buruk.

Dan jika dibiarkan terus meluas, akan mempengaruhi seluruh bangsa dan negara.

Bahkan bukan tidak mungkin, akan melebar pada negara-negara lain.

3. Agar ekonomi berjalan, permintaan pasar harus terjaga. Buruh adalah bagian yang memiliki porsi cukup besar dari pasar tersebut. Kesejahteraan buruh, baik secara langsung, maupun tidak langsung, mempengaruhi kesehatan perekonomian suatu negara.

Kesimpulan

Sehingga berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut (CMIIW), maka buruh layak dan berhak untuk mendapatkan kesejahteraan dan kesempatan untuk mengejar taraf hidup yang lebih baik. Bukan hanya itu saja, akan tetapi juga bahwa akan baik bagi semua pihak bila buruh bisa hidup sejahtera. (ie : buruh naik ninja? Bukankah itu keuntungan buat sales motor dan pabrik karoseri motor, dst).

Realita-nya bagaimana?

Menyoroti demo-demo yang terus menerus dilakukan sekelompok buruh, tentu itu artinya ada bagian dari masyarakat yang merasakan adanya kesenjangan ini.

Melihat bahwa pendapatan buruh-buruh yang berdemo itu, sesungguhnya relatif lebih besar dibandingkan sebagian rakyat di negara ini (mungkin bahkan lebih besar populasi-nya dari buruh). Ini bisa diartikan dua:

1. Apakah buruh yang tidak melihat kenyataan ini dan kurang bersyukur? Nyatanya ada masyarakat dengan pendapatan yang lebih rendah dari mereka, namun bukan hanya berhasil bertahan hidup, tapi juga merasa bahwa pendapatan itu cukup.

Atau

2. Diamnya mereka yang pendapatan-nya lebih kecil dari buruh ini, mereka pun mengeluhkan hal yang sama, hanya saja diam karena satu dan lain alasan. Jika itu yang terjadi artinya ada masalah yang besar di negara ini.

Dengan data yang terbatas, maka saya tidak bisa menjawab pertanyaan di atas, dan mengundang rekan-rekan kaskuser yang lain, untuk nimbrung dan berdiskusi tentang hal ini.

Akan tetapi, kenyataan bahwa setidaknya ada sebagian rakyat yang tidak puas dengan keadaan perekonomian mereka, itupun perlu dicermati dan dipikirkan. Sejauh mungkin dicari solusinya, tentunya harus logis dan memungkinkan untuk dilakukan.

Apakah demo buruh yang menuntut kenaikan UMP atau UMK adalah solusi yang tepat?

Demo buruh sudah terbukti berhasil memaksa pemerintah menaikkan UMP/UMK beberapa kali dan di beberapa tempat. Artinya demo adalah salah satu cara untuk menaikkan kesejahteraan buruh.

Tapi tutup dan pindahnya beberapa perusahaan ke tempat lain, menunjukkan bahwa demo bukan jalan yang terbaik.

Ada beberapa alasan mengapa hal itu terjadi :

1. Perusahaan bukanlah badan sosial, perusahaan adalah sebuah organisasi yang mendahulukan profit. Bukan tidak ada pengusaha yang berjiwa sosial, namun tidaklah realistis untuk berharap bahwa semua pengusaha memiliki jiwa sosial yang rela mengurangi laba demi kesejahteraan bersama.

Dan tidak ada gunanya memaki dan marah. Seperti keinginan buruh untuk mendapatkan penghasilan lebih tinggi adalah sesuatu yang alami, demikian pula keinginan seorang pengusaha agar usaha-nya dari waktu ke waktu semakin maju.

Sifat kompetitif yang membuat seorang pengusaha, yang membuat mereka maju sebagai perintis dan menghasilkan usaha yang memberi penghasilan bagi orang banyak. Jadi tentu pemerintah perlu membuat aturan-aturan yang membatasi mereka, terlalu banyak peraturan dan batasan bisa berbalik merugikan.

2. Apa pun bentuk struktur sosial dan pemerintahan yang dipilih, satu kumpulan makhluk hidup yang berkumpul dan ber-organisasi, secara alami akan membentuk sebuah struktur yang berbentuk piramida.

Akan ada jenjang-jenjang, di mana semakin ke atas, akan semakin sedikit jumlahnya. Semakin tinggi, semakin besar kekuasaan mereka untuk menentukan.

Struktur ini akan tercipta secara alami, dan tidak ada gunanya mengeluhkan ketidak adilan, karena pemerataan yang dipaksakan tidak menghasilkan masyarakat yang sehat. Uni Soviet dan Cina pada masanya sudah membuktikan, sistem itu tidak berfungsi.

Sekelompok elit tetap saja menikmati lebih dibanding mayoritas, dan yang mayoritas pun kehilangan semangat-nya untuk berusaha lebih baik, sehingga yang terjadi justru masyarakat-nya semakin lama semakin terpuruk ke bawah.

Jika demikian, apakah ada solusi yang lebih baik? Atau buruh harus pasrah?

Tidak ada masalah yang tidak ada solusinya. Selalu ada solusi, tinggal kemudian kemauan kita untuk berjuang mewujudkannya.

Dari sisi pemerintah :
Biaya yang dikeluarkan sebuah perusahaan terdiri dari banyak faktor, faktor gaji buruh hanyalah satu di antara sekian banyak faktor biaya lainnya.

Pemerintah bisa menaikkan UMP dan di saat yang sama, tetapi membuat daerahnya menarik sebagai tujuan investasi. Caranya dengan memotong biaya-biaya lain di luar biaya menggaji buruh.

Misalnya dengan menyediakan sumber energi yang cukup, sehingga tidak terjadi kerugian perusahaan akibat PLN yang mati di tengah-tengah proses produksi tengah berjalan.

Misalnya dengan memudahkan peraturan-peraturan untuk ber-investasi.

Dengan membangun jalan dan prasarana yang lebih baik, sehingga biaya transportasi bahan baku dan barang jadi, menjadi lebih rendah.

Menghapus pungli dan membasmi ormas-ormas yang bertindak sebagai preman. Mereka yang tak mau bekerja, namun secara tidak langsung mengambil bagian dari buruh-buruh yang bekerja.

Ada banyak yang bisa dilakukan pemerintah daerah, dan mereka memiliki kekuasaan untuk melakukan hal itu. Tinggal sekarang di mana kemauan mereka untuk berpikir lebih jauh ke depan, berusaha memahami lebih mendalam permasalahan di daerah mereka.

Dengan demikian pemerintah daerah bisa bernegosiasi dengan pengusaha, bagaimana upah buruh bisa naik, dan daerah mereka masih menjadi tujuan investasi yang menarik.

Dari sisi buruh :
Berhenti menggantungkan nasibmu pada perusahaan. Hidup tidak sesempit daun kelor (katanya).

Kenapa upah buruh itu bisa ditekan oleh perusahaan? Karena teori ada supply ada demand itu juga terjadi dalam hal mencari pekerjaan. Tingkatkan skill agar bisa mengejar posisi di mana demand lebih besar dari supply tenaga kerja yang ada.

Atau lebih baik lagi, mulailah usaha sendiri, dengan begitu bukan hanya mereka bisa melepaskan ketergantungan mereka terhadap belas kasihan pengusaha. Tetapi dengan cara itu, mereka juga mengurangi jumlah supply berlebih yang ada pada kelompok pekerja dengan skill rendah.

Dan jangan katakan itu tidak mungkin, ada banyak orang yang berhasil meningkatkan skill mereka, mendapat kedudukan yang lebih baik dalam perusahaan, dan bahkan membuka usahanya sendiri.

Tidak ada jaminan bahwa kita pasti akan berhasil, di dalam dunia ini kita semua sama-sama berkompetisi untuk menjadi yang terbaik dan selalu akan ada yang lebih berhasil dibandingkan yang lain.

Tapi ketika semua orang punya kemauan untuk berkompetisi, maka secara keseluruhan sebagai satu masyarakat kita juga akan menjadi semakin maju. Sehingga standard kehidupan semua orang, termasuk yang berada di bawah piramida pun akan ikut meningkat.

-----

Ini semua hanya pendapat pribadi, dan saya juga sering salah dalam ber-opini. CMIIW, I'll be happy to admit and correct my mistake.

Sumber berita :
1. https://megapolitan.kompas.com/read/...abnya?page=all
2. https://regional.kompas.com/read/201...na-upah-tinggi
3. https://www.cnbcindonesia.com/news/2...anggapan-kadin
Diubah oleh lonelylontong 01-12-2019 22:46
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
699
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
691.2KThread56.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.