TombakMoskovAvatar border
TS
TombakMoskov
Calon Istri Merasa Tidak Bahagia Dengan Saya.
halo, agan agan semuanya.
saya cowo 25 tahun. dann berniat akan menikah diawal tahun depan.

pasangan saya baru berumur 23 tahun. sebut saja bunga. hubungan kami LDR, saya kerja di luar kota, dan bisa pulang beberapa bulan sekali.

belakangan ini, hubungan saya sempat renggang. dia sering marah" dan mendiamkan saya.

alasannya karena dia menuntut saya untuk pindah tempat kerja, sebelumnya saya sudah wanti wanti sama dia, kalau nanti sudah nikah, kita ldr dulu. karena saya punya tanggugan buat kuliahin adek.

jadi saya memutuskan untuk menikah dengan bunga karena ingin membuktikan bahwa saya serius. dulu sebelum lamaran, saya sempat mengajukan ke pihak keluarganya, untuk menunda pernikahan karena alasan finansial dikeluarga saya.

namun pihak keluarga bunga, menolak dengan alasan kesehatan ibu bunga. (FYI, bunga ini anak tunggal dan nyokapnya udah tua)
dan orang tuanya, mempersilahkan saya untuk memutuskan hubungan jika tidak mau menikah secepatnya.

akhirnya saya coba meyakinkan orang tua saya, dan walaupun sepertinya mereka berat hati, namun akhirnya mau.

terjadilah prosesi lamaran..

=========SKIP============

beberapa bulan setelah lamaran, keadaan kita baik baik saja, namun akhir" ini bunga sering marah, dan emosi ga jelas sama saya.

oiya, FYI, bunga ini masih study profesi. jadi jadwal dia super sibuk. dan saya sendiri juga kerja. jadi waktu kita buat sekedar tlpon hanya malam saja. itupun jika saya tidak ketiduran.

sampai suatu ketika, bunga ini ngambek, dia menanyakan perihal kepulangan saya. dan saya sudah coba kasih pengertian, kalau saya pasti pulang. saya minta dia untuk bersabar.

namun dia semakin emosi dan menyalahkan saya.

sempat dia berkata" seperti ini.

"udah gw kasih tau kan dari dulu, kalo gw ga kuat LDR, lo aja yang masih maksa."

"lo terusin aja mikirin kerjaan lo daripada gw"

"gw disini susah sendiri"

"kadang gw iri liat temen gw pulang dijemput pacarnya. sedangkan gw? gw kecelakaan sampe ga bisa jalan aja lo ga ada. lo mikir ga sampe kesitu?"

akhirnya disitu saya diem. saya bukan tipe orang yang suka marah marah. saya tahu sebebarnya bunga butuh orang yang bisa ada di deket dia.

saya coba buat kasih pengertian bunga, saya kerja disini posisinya juga untuk dia, kalo nanti kita menikah, tanggung jawab saya untuk menafkahi dia + bantu kuliah adek saya.

jadi bukannya saya tida mau pulang, saya pasti pulang, tapi karena tuntutan kerja, pastinya saya juga perlu memikirkan kapan waktunya untuk pulang. tidak bisa semau saya.


dan kemarin terakhir kita chat an,
dia bilang seperti ini ke saya.
"kenapa ya aku nikahnya sama kamu, tapi ngerasa bahagia sama orang lain?"

saya langsung mikir, kenapa dia bisa sampe ngomong seperti itu.

dan saya langsung lempar pertanyaan.
"kok kamu ngmong gitu? siapa yang deketin kamu?"

dia jawab "ya kmu tuh biasa aja gitu. gada perhatiannya kaya cowo cowo lain"

disini saya mulai menerka", jangan" banyak yang masih suka hubungin dia. maybe mantannya? karena dulu, doi pernah ke gep sama saya dm an dan inbox di sosmed. lalu akhirnya dihapus sama dia setelah ketahuan sama saya.

====skip====

saya coba kasih pengertian ke dia, bukannya saya ga perhatian, mungkin saya tipe cowo yang kurang begitu bisa ungkapin perasaan ke pasangannya. romantispun jarang sekali menurut dia.

oke masalah berakhir.

beberapa hari berikutnya, dia seperti itu lagi. baru aja vidcall sama saya, ada temennya datang ke kosan dia. ketika temennya dateng, dia matiin tlponnya.

oh yaudah. daripada ga fokus ke tlpon, lebih baik dimatiin.

pas temennya balik, dia vidcall lagi ke saya dan ngambek ngga jelas dengan alasan yang sama. menanyakan hal ini lagi ke saya :
"kapan kamu pulang"

balik lagi saya jelasin, tp kali ini dia malah emosi menjadi".

"gw lebih bahagia sama orang lain daripada sama lo!"

"gw bisa aja bilang ke nyokap gw untuk udahan"

"kalo gw mau, gw tinggal pilih. banyak yang deketin gw"

disini saya sebagai cowo, merasa perjuangan saya selama ini ngga ada apa apanya. dia marah" sampai tengah malam.dan disitu saya cuma mendengarkan. karena saya tahu, kalau saya ngmong, dia pasti lebih marah lagi.

tlp berakhir sampai baterai saya habis.

skip.

keesokan harinya, saya coba whatsapp dia. namun tidak ada respon. saya juga sudah mencoba tlp dia tapi nihil.

begitu sampai 2 hari dia diemin saya.

akhirnya saya coba hubungi org tuanya. dan ayahnya coba tenangin saya.

saya kepikiran dengan kata" bunga yang bilang kalo dia lebih bahagia sama cowo lain, daripada saya

dan disini saya coba berdiskusi dengan keluarga saya. keluarga saya minta saya untuk mundur.
which is, dari pertama kali, memang dari pihak keluarga kurang setuju.

dan mendengar perkataan bunga yang seperti itu ke saya, pihak keluarga saya langsung meminta saya untuk mundur.

beberapa hari saya merenungkan masalah ini. saya berfikir untuk mundur, daripada menikah dengan saya namun tidak bahagia.

dan hari ini, saya berencana menelpon keluarga bunga untuk meninta maaf dan mohon izin membatalkan pernikahan karena bunga tidak bahagia dengan saya.

apakah yang saya lakukan ini salah?
saya tidak ingin menyakiti perasaan siapapun dengan keputusan yang saya buat.

menurut agan, harus seperti apa?
salam.
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
6.3K
132
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to Heart
icon
21.6KThread27.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.