pujanggasenjaAvatar border
TS
pujanggasenja
Hidupmu Sia-sia. (Julid Jangan Baca!!)


Sebagai mahluk sosial, manusia memiliki beragam gaya komunikasiantar sesama individu mulai bahasa hingga gerak tubuh, terdiri dari berbagai macam pola-pola yang tersusun dan dilakukan dengan tujuan agar mampu menarik perhatian, baik yang dilakukan untuk menarik perhatian lawan jenis ataupun menarik perhatian lawan bicara.


Proses tersebut menunjukan bahwa manusia adalah mahluk yang memerlukan sesuatu yang dikenal sebagai Eksistentensi, atau pengakuan terhadap keberadaannya. Tetapi berikut alasan "Tidak perlunya komunikasi kepada sesama individu!!", mengapa?




Pertama, dalam melalukan komunikasi, biasanya akan terjadi interaksi dua arah antara penerima dan pembuat pesan. Hal berikut tanpa disadari sebenarnya telah membuka celah secara otomatis, yang digunakan pihak lawan bicara sebagai indikasi tindakan yang perlu dilakukan lawan bicara dalam mengambil sikap, apa sebabnya komunikasi menjadi hal yang tak perlu dilakukan?. Pertimbangkan matang-matang perlu atau tidaknya komunikasi, perhatikan topik pembicaraan jika pembicaraan mengarah pada adu argumen/debat, lebih baik jangan dilajutkan jika terlanjur diam saja jangan bereaksi, karena lawan bicara dapat menilai kemampuan analisa kritis yang kita miliki, kedaan tersebut akan berdampak buruk bagi citra kita di lingkungan sosial. Label "Sok tahu!!"yang terlanjur diarahkan kepada kita tidak akan mudah hilang begitu saja, sistem sosial di masyarakat memiliki sanksi yang berbekas.


Kedua, menjauhi biang gosip yang tidak perlu, iya saya tekankan sekali lagi "GOSIP". Komunikasi tipe ini yang biasanya terjadi karena kekosongan waktu pada rutinitas keseharian, apa yang dimaksud kekosongan itu sendiri? Ialah senggang waktu semisal jam istirahat kerja, kegiatan istirahat merupakan peluang besar terciptanya momentum komunikasi sebagai penghibur diri dari kepenatan sesaat. Saran saya kepada pembaca "Berhentilah Bergossip" mengapa hal itu perlu?. Alangkah lebih baiknya kita memaksimalkan diri untuk menghadapi setengah perjalanan lagi dihari itu, dan juga memberikan kesempatan otak untuk tidak memikirkan apapun dan sebagai sarana memperbaiki diri untuk tidak selalu membuka kebusukan perilaku orang lain. Hal dapat membuat kebiasaan kita yang selalu menilai orang lain dan diaaat bersamaan percaya atau tidak, sebernarnya kita juga membuktikan kapasitas omong kosong atau sirik karena alasan ketidakmampuan menjadi diri sendiri tanpa menjatuhkan orang lain.




Ketiga, membiasakan diri untuk tidak selalu menjadi penjilat. Mengapa? Bedasarkan pengalaman penulis, komunikasi merupakan alat ampuh untuk membuka identitas pribadi seseorang, anggapannya komunikasi terjadi dengan modus untuk mendapatkan pergaulan eksklusif dalam kasta sosial masyarakat, dengan komunikasi yang intens kepada orang yang memiliki pengaruh kekuasaan. Kita selalu membiasakan diri tunduk kepada orang tersebut, menghalalkan perkataannya dengan kalimat yang bernuansa seolah memuja, tujuannya tentulah untuk "Kecipratan Rejeki tiba-tiba".


Jadi mulailah berubah dengan niat positif setelah membaca Thread ini Gan/Sist, penulis bertujuan untuk merubah pola pikir para pembaca supaya dapat memperbaharui diri lebih baik dikemudian hari. "Selamat Mempraktikan!!"


emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan



Bandung, 28 November 2019.
Instagram Punjanggasenja

(Jangan lupa bintang 5 nya Gan/Sist emoticon-Smilie)
Diubah oleh pujanggasenja 28-11-2019 12:32
tuhanparadewaAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan tuhanparadewa memberi reputasi
2
437
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.