sumber gambar




Bercerai adalah pilihan dari tiap-tiap pasangan. Bercerai juga terjadi karena sebab-sebab tertentu, kurangnya kepuasan dalam berumah tangga, adanya perselisihan yang tidak bisa diselesaikan, tentang rasa dan kurangnya pengertian satu sama lain.



Setelah perceraian, ada sebagian yang merasa trauma karena kegagalan pernikahan pertama. Namun, ada juga yang merasa tertantang untuk menikah kembali dan mendapatkan pasangan yang lebih baik dari sebelumnya.



Mencari pasangan untuk berumah tangga bukanlah hal yang mudah, sulit sekali untuk beradaptasi dengan masing-masing sifat pasangan.



Ada dua riset berbeda yang Ane tangkap dari setiap perbincangan wanita-wanita yang mengalami pernikahan kedua dengan pendapat yang berbeda tapi tujuan yang sama.



Dari sisi lain, Ane berkomunikasi dengan seorang ibu rumah tangga yang memiliki tiga anak. Beliau bercerita, bagaimana perasaan saat harus memutuskan untuk kembali menikah.




sumber gambar



Pernikahan yang pertama gagal, karena pernikahan itu tidak didasari dengan rasa cinta dan kasih sayang. Setelah pernikahan itu, beliau merasa bahwa dirinya tak lagi percaya diri untuk menikah kembali. Padahal, tubuhnya sama sekali belum tersentuh oleh suami pertama.





Status yang tak lagi gadis, membuatnya minder. Namun, seiring berjalannya waktu, rasa minder itu pudar sampai beliau menemukan kembali pujaan hati yang menerima apa adanya.



sumber gambar




Dari narasumber kedua, pendapatnya sedikit berbeda. Beliau berpendapat, pernikahan kedua adalah yang diimpikan. Kenapa? Karena beliau pernah mengalami kegagalan yang menjurus pada trauma dengan suami yang pertama.Namun, beliau bukan trauma dengan pernikahannya, tapi karakter suaminya.



Ibu dari satu anak itu menuturkan,


Hingga sampai saat ini, beliau belum menikah. Masih bertahan dengan status single parents. Beliau juga belajar dari pengalaman pertama.





Setiap orang mengalami sebab kegagalan yang berbeda, bisa sampai 2-3 kali bercerai. Namun, di balik semua itu pasti ada hikmah yang bisa diambil.


Ini versi dari sisi pendapat wanita, ya, Gan. Mungkin dari sisi pria berbeda lagi.


So, jangan terlalu terburu-buru memilih pasangan hidup. Kenali dulu sifat baik dan buruknya, supaya tidak lagi terjadi pernikahan kedua.


Pernikahan kedua belum tentu seindah yang dibayangkan, ya, Gansis.


Terima kasih

Sumber : opini pribadi dan narasumber