Menapak karir selalu ada awalnya. Mungkin dimulai dari magang di sebuah perusahaan terlebih dahulu. Dengan magang, bisa belajar banyak tentang bagaimana menangani sebuah pekerjaan, berinteraksi dengan tim, mengambil keputusan, dan mengembangkan diri menjadi karyawan sesungguhnya. Sebuah perusahaan juga kadang melakukan rekrutmen dengan polapola seperti itu. Menyaring anak-anak magang di perusahaan, apakah nantinya bisa diprospek sebagai karyawan atau tidak. Melihat kemampuan, attitude, dan pertimbangan lain di masa depan.



Bila kini banyak perusahaan tengah melaju dengan menyasar para millenial, kebutuhan akan tenaga-tenaga muda menjadi keniscayaan. Sehingga klop, bertemu antara kepentingan perusahaan dengan sumber daya muda yang tengah menapak jalan profesi. Karena itu, bagi mahasiswa jangan menganggap remeh program magang dari kampus. Bisa jadi, titk tolak nasib bisa bermula dari proses magang. Program ini bukanlah semata kewajiban akademik, tapi lebih dari itu, merupakan tangga menapak jalan kehidupan di masa depan. Dari magang akhirnya bisa menjadi pegawai tetap di sebuah perusahaan.

Memang ada beberapa kendala di lapangan saat proses magang berlangsung. Magang kerap masih terjadi secara umum, belum fokus dengan jurusan yang hendak dituju. Penempatan anak magang di perusahaan seperti ini akhirnya selesai dengan nol pengalaman yang sesungguhnya. Anak magang tidak bisa belajar dan mengeluarkan kemampuannya karena tidak bisa langsung praktek keilmuan seperti yang dipelajari di kampus. Bila tidak mau terjadi seperti itu, pihak kampus juga harus pro aktif memilih perusahaan yang cocok dengan jurusan para mahasiswa. Bahkan hingga selesai program magang, pihak kampus harus serius melakukan evaluasi dari waktu ke waktu. Sebab, program magang akan berlangsung untuk mahasiswa berikutnya dan berikutnya.

Lamanya waktu magang paling sering adalah 1-3 bulan dengan jam kerja 7-8 jam. Usahakan ketika magang ada perjanjian kontrak, dengan hak yang didapat biasanya adalah berupa uang saku sebesar 500 ribu hingga 1 juta. Tapi sayangnya 67% karyawan magang tidak diangkat menjadi karyawan tetap.

Betapa pun, regenerasi dalam suatu perusahaan akan terus terjadi. Para muda senantiasa menjadi harapan bagi kelangsungan suatu perusahaan ke depan.