Ceritanya dimulai ketika beberapa hari yang lalu gue scrolling instagram sebagai aktifitas diwaktu senggang gue. Dari beberapa gambar, video, akun (baik akun waras dan gak waras), dan berbagai jenis konten lainnya, ada satu konten yang menarik perhatian gue dari akun @festivalfilmid. Pada hari selasa yang lalu, akun tersebut mengumumkan nominasi kategori film cerita panjang terbaik di tahun 2019. Biasa sih emang, maksudnya tiap tahun Festival Film Indonesia memang memberikan penghargaan kepada insan perfilman terbaik sebagai apresiasi telah mengisi dunia perfilman Indonesia. Yang gak biasa adalah dari tahun ketahun ternyata dunia perfilman Indonesia memang mengalami kemajuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Siapa aja nominasi kategori film cerita panjang terbaik 2019 versi Festival Film Indonesia? nih gue bahas sekarang ya.

27 Steps of May



Film ini dibintangi oleh Raihaanun, Lukman Sardi, dan Ario Bayu. 27 Steps of May bercerita tentang Bagaimana May, seorang wanita korban kekerasan seksual, berusaha menghadapi personal trauma yang dihadapinya setelah kejadian tersebut. May yang sebelumnya sangat aktif mengerjakan kegiatan sosial, tiba-tiba menjadi murung dan pendiam, mengunci diri dari kehidupan sosial didalam kamar putih nyaris bersih. Sang Ayah, yang sebelumnya seorang petinju profesional, mengalami pergolakan batin yang sama ketika merasa gagal melindungi anaknya. Setiap adegan yang diceritakan menggambarkan konflik yang terjadi dalam masing-masing karakter ini. Dunia May sedikit berubah ketika seorang pria yang merupakan seorang pesulap, diperankan oleh Ario Bayu, datang dan memberikan hiburan kepada May lewat sebuah lubang yang ada didalam kamar May.


Bumi Manusia





Bumi Manusia merupakan sebuah film hasil adaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer. Setelah 39 tahun diterbitkan dan sempat dilarang peredarannya di zaman orde baru, akhirnya Bumi Manusia lahir sebagai Film layar kaca tahun ini dibarengi dengan penanyangan Film Perburuan yang juga hasil dari adaptasi novel Pramoedya Ananta Toer. Dari banyak film hasil adaptasi novel, penanyangan Bumi Manusia cukup sukses meski harus disertai dengan pemotongan beberapa adegan demi kepentingan durasi. Sosok yang paling banyak disorot di versi film adalah Minke (Iqbaal Ramadhan), Annelies, dan Nyai Ontorosoh dan terlihat dapat mewakili semua elemen kehidupan mereka versi novel. Banyak elemen-elemen yang memang disesuaikan dengan kehidupan di masa kolonial Belanda.


2 Garis Biru




2 Garis Biru merupakan Film garapan Gina. S. Noer yang menceritakan keterlibatan tokoh utamanya (Angga Yunanda dan Zara JKT 48) dalam sebuah masalah pernikahan dini. Film ini menceritakan sebuah konflik dimana Angga dan Zara harus menerima konsekuensi setelah keduanya berani melanggar norma kehidupan dengan melakukan hubungan seks di usia dini. Akibatnya Zara hamil diusia muda dan mereka terpaksa terlibat dengan segala hal yang berhubungan dengan pertentangan batin dan mental untuk melakukan pernikahan di usia SMA. Film yang disajikan Mbak Gina ini secara komplit membahas segala konsekuensi dari pernikahan dini dan menjadi media pembeljaran seks usia muda untuk para penonton Indonesia.


Keluarga Cemara





Film yang diluncurkan diawal tahun 2019 sebagai adaptasi sebuah sinetron legendaris berjudul yang sama ini berhasil menyampaikan pesan kepada para penonton kalau "Harta yang paling berharga adalah keluarga". Ringgo Agus Rahman, Nirina Zubir, Zara JKT 48. dan Widuri Putri berakting sangat hebat dalam masing-masing peran mereka untuk menggambarkan keadaan keluarga yang sedang ditimpa masalah hebat. Sosok abah yang harus tetap tegar dan emak yang harus selaludengan konsepan konflik yang sederhana, film ini sangat cocok dinikmati oleh keluarga-keluarga yang sedang mengalami permasalahan pelik dan sedang berusaha untuk menciptakan suasana saling mendukung.


Kucumbu tubuh indahku




Kucumbu Tubuh Indahku adalah sebuah film karya Garin Nugroho yang sebelum tayang di Indonesia telah mendapat berbagai penghargaan internasional. Film ini menceritakan kehidupan seorang Juno yang merupakan seorang Lengger Lanang (penari lelaki yang menarikan tarian perempuan) dan bagaimana konflik kehidupannya mulai dari rasa sayang kepada sesama jenis. Semua dialog didalam film ini menggunakan dialog jawa kental dan nuansa pedesaan sehingga pengemasan tradisional sangat melekat pada visual yang disajikan dalam Film. Nuansa tradisional yang biasanya menimbulkan kebosanan bisa dikemas dengan cara berbeda sehingga penonton bisa menikmati keindahan visual film ini.


selain nominasi Film cerita panjang terbaik, ada juga nominasi sutradara terbaik, pemeran pria terbaik, pemeran wanita terbaik, dan banyak nominasi lain yang gak bisa gue bahas sekarang. Dari ke-5 film yang masuk Nominasi; ada yang jadi favorite kalian gak bre?

Sinopsis:
Ditahun 2025 terjadi kekacauan besar yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Pandemi virus yang semakin memburuk, serangan teror, unjuk rasa, banyak orang harus kehilangan keluarga dan mata pencarian, sampai akhirnya pemerintah menetapkan status darurat nasional untuk menghentikan semua aktifitas yang dapat membahayakan warga. Ditengah kekacauan ini, Rendy dan Bianca bertemu dengan Mr.Klaus yang akan merubah hidup mereka dan membawa mereka pada petualangan baru di Desa Praijing, Sumba. Siapakah yang akan memperbaiki keadaan tersebut? Apakah kekacauan tersebut bisa diselesaikan? Siapakah sebenernya Mr.Klaus?

On going
Cerita Kita Untuk Selamanya 3 : Cataphiles

Note:Ceritanya mengandung unsur kekerasan dan adegan dewasa jadi mohon pengertiannya gaiz