Inspiring people bisa datang darimana saja. Bahkan dari orang terdekat juga bisa. Dan inspirasi setiap orang berbeda-beda. Anne Sullivan, Helen Keller, dan Kedua Orang Tuaku adalah inspirasi untukku.

Anne Sullivan, siapa sih yang tidak mengenal beliau? Seorang guru ajaib yang mampu mengubah sikap emosional dan susah diatur, serta guru yang hebat bagi seorang tuna rungu dan tuna netra. Ia bahkan menjadi terkenal karena muridnya tersebut, Helen Keller.

Anne Mansfield Sullivan Macy yang lebih dikenal dengan Anne Sullivanlahir di Massachusetts pada 14 April 1866, dan meninggal pada usia 70 tahun. Bersama dengan Helen Keller, ia menjadi terkenal dan memperoleh banyak penghargaan.

Di balik kesuksesan seorang Anne, Ia adalah anak tertua dari 5 bersaudara. Di besarkan oleh keluarga yang serba kekurangan. Di usia 5 tahun ia diserang trakomayang menyebabkannya kehilangan banyak penglihatan. 3 tahun kemudian ibunya meninggal dunia dan disusul sang ayah 2 tahun setelahnya.

Tinggal di lingkungan yang kumuh dan perumahan orang miskin dengan kondisi yang mengerikan, Anne dikelilingi orang-orang dengan penyakit mental. 3 bulan hidup di rumah miskin Jimmy, adiknya meninggal dunia karena pinggul lemah. Keadaan tersebut membuatnya marah. Namun ia tidak menyerah dengan kehidupan.

Dia begitu berani membujuk dan mendekati seorang inspektur yang memeriksa kondisinya untuk menyatakan keinginannya sekolah dan dididik dengan lebih baik. Semangatnya yang luar biasa membawanya sampai di Perkins University dan lulus dengan predikat cum laude. Dia terus berkarya, menjadi guru di Perkins dan kemudian bertemulah dengan Keller. Mereka berdua terus berkarya bersama dan menginspirasi dunia.

Dari kisah keterbatasan Anne Sullivan hingga membuatnya menjadi sukses dan dikenal di seluruh dunia begitu menginspirasiku hingga sekarang. Walau terlahir dari keluarga miskin yang tidak mengenal pendidikan, aku masih mempunyai kedua orang tua yang bisa mendo'akan kesuksesanku. Kemudian apa yang membuatku putus asa ketika membaca kisah Anne yang hidup di lingkungan kumuh, rumah miskin dengan kondisi yang mengerikan ditambah dengan kebutaan yang nyaris dialaminya? Seharusnya, kita harus lebih bersyukur dan terus melawan keterbatasan untuk kesuksesan demi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai.

Hellen Keller, tokoh dunia yang menginspirasi masyarakat dunia. Ia adalah murid dari Anne Sullivan. Seorang tuna rungu dan tuna netra yang mampu mendobrak keterbatasan.

Helen Adam Kellerlahir normal pada 27 Juni 1880 di Tuscumbia, Alabama dan meninggal diumur 87 di Easton, Connecticut. Di usianya ke 19 bulan, ia diserang penyakit yang membuatnya buta dan tuli. Kesulitan berkomunikasi, membuatnya mudah marah dan sulit diajar. Hingga diusianya 7 tahun, kedua orang tuanya membawa Anne Sullivan yang mampu mengubah kehidupannya.

Helen Keller dalam keterbatasannya mampu menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Mampu belajar bahasa Yunani, Perancis, Jerman, dan Latin melalui Braille. Di usia 20 tahun, berkuliah di Radcliffe College, cabang Universitas Harvard khusus wanita, lulus 4 tahun dengan predikat Magna Cum Laude. Bahkan pada tahun 1923, Helen menjadi juru bicara bagi American Foundation for the Blind dan mengurus penggalangan dana, serta pengembangan sistem pendidikan yang lebih baik bagi penderita keterbatasan fisik.

Dari seorang Helen Keller, yang merupakan penyandang disabilitas, mampu mengendalikan emosi dan bangkit menjadi seorang yang berpengaruh bagi orang-orang di sekitarnya. Bagaimana dengan saya, gadis yang normal tanpa cacat kecuali ukuran tinggi badan yang kurang proporsional sudah menyerah mengejar karir yang belum didapatkan? Melihat Helen yang begitu keren dalam mengendalikan emosi, hingga mengubah hidupnya menjadi orang yang sangat berpengaruh, menyadarkanku. Harusnya saya bisa mengendalikan emosi, menerima kekurangan, dan mengasah apa yang ada didalam diri saya. Sungguh Helen Keller begitu menginspirasi saya. Bukan hanya saya, tapi masyarakat dunia

Kedua Orang saya adalah inspirasi terbesar saya untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi anak yang bisa dibanggakan. Bagaimana tidak?

Orang tua saya adalah dua orang insan yang mampu melahirkan dan mengurus sepuluh anak. Orang tua saya tidak memiliki banyak harta kecuali sepetak tanah rumah kami, tapi mampu mencukupi kehidupan anak-anaknya agar tidak kelaparan. Tidak pernah mengenyam pendidikan, tapi mampu menyekolahkan sepuluh anak-anaknya walau sampai ditingkat SD dan SMP, agar anak-anaknya mengerti baca tulis, tidak seperti beliau bahkan mencoretkan angka 2 saya tidak bisa. Mereka bukan pengusaha ataupun juragan tanah. Hanya buruh tani dari satu ladang orang ke ladang orang lainnya. Mereka adalah pahlawan keluarga.

Melihat semangat beliau berdualah, yang membuat saya terus belajar mengejar pendidikan hingga mencapai tingkat sarjana dengan berbagai polahkerja serabutan agar bisa mengenyam pendidikan tinggi, berharap bisa memiliki karir yang cemerlang. Karena beliaulah, aku berusaha membuktikan kepada setiap orang terutama tetangga kalau keluarga kami bukan keluarga buta huruf dan gampang dibodohi, dibuktikan dengan prestasi kami anak-anaknya selalu mendapatkan peringkat lima besar setiap penerimaan raport setiap semesternya. Karena beliaulah kami anak-anaknya selalu berusaha bekerja keras untuk menjadi manusia yang disebut manusia.

Terimakasih Ayah, Ibu.... Kalian adalah pelita kehidupan kami anak-anakmu. Terimakasih Ibu Anne Sullivan dan Helen Keller, dalam keterbatasan kalian mampu dan bisa mendobrak semangat dan menjadi simbol optimisme para penyandang keterbatasan. Anne Sullivan, Helen Keller, dan kedua orang tuaku adalah inspirasiku.

Saya juga yakin, bukan hanya saya yang terinspirasi dari kisah Anne Sullivan, Helen Keller, dan kedua orang tua masing-masing. Mengingat begitu banyak kisah yang menginspirasi dari mereka. Orang-orang di dunia pasti tahu siapa Anne Sullivan, Helen Keller, dan pelita dalam keluarganya yang memperlihatkan dunia pada mereka. Mereka adalah orang-orang yang menginspirasi agar kita bangkit dalam keterpurukan, membuktian pada diri sendiri, mereka yang dicintai dan dikagumi, dan kepada dunia, bahwa kita bisa bangkit dan menatap dunia.

Sekian thread dari saya, semoga bisa menginspirasi kita semua. Aamiin.