GanSist tahu tentang Pulau Komodo? Sudah pernah kesana belum? Kalo belum, berarti kita senasib dong, hehe.

Sebagai warga negara Indonesia, kita patut berbangga ya GanSist, karena Pulau Komodo masuk dalam daftar 7 keajaiban dunia. Jadi nggakheran, Pulau Komodo jadi destinasi favorit bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Termasuk kita juga ya GanSist, hehe.



Buat GanSist yang udah pernah ke Pulau Komodo, pasti punya pengalaman dan cerita seru ya. Bisa melihat langsung habitat komodo dari jarak dekat. Dan untuk bisa berkunjung ke Pulau Komodo, bukan hal yang mudah dan murah juga sebenarnya. Terutama dalam hal transportasi. Karena lokasi Pulau Komodo berada di wilayah timur Indonesia, yang biasanya untuk akses transportasi, butuh biaya yang sedikit lebih banyak dibanding destinasi di wilayah barat Indonesia.

Dan buat GanSist yang belum pernah, tapi berniat ke Pulau Komodo, ada kabar yang sedikit mengejutkan lho. Buat GanSist yang mau ke Pulau Komodo, siap-siap merogoh kocek lebih dalam lagi ya. Karena sekarang ada wacana untuk menjadikan Pulau Komodo sebagai destinasi wisata eksklusif. Wah, seperti apa ya yang dimaksud wisata eksklusif?

Untuk informasinya, GanSist bisa baca disini

Jadi intinya, kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo akan dibatasi hanya untuk orang-orang tertentu saja, dan harus membayar tiket masuk setidaknya 14 juta rupiah. Berpuluh kali lipat dari harga tiket masuk ke Pulau Komodo saat ini.

GanSist bisa lihat rincian tiket masuk ke Pulau Komodo saat ini :



Kalau nantinya wacana Pulau Komodo jadi wisata eksklusif, tentu ada plus minus-nya. Harga tiketnya mahal? Pasti. Tentu nggak semua orang mau merogoh kocek sebanyak itu untuk tujuan wisata seperti Pulau Komodo. Tapi ada sisi positifnya, yaitu habitat dari hewan komodo itu sendiri dapat lebih terjaga, dan biaya perawatan untuk kawasan Pulau Komodo juga cukup tersedia dari hasil penjualan tiket masuk.



Menurut ane pribadi, rencana untuk menaikkan tarif tiket masuk ke Pulau Komodo sampai ke angka 14 juta rupiah, terlalu berlebihan. Ya walaupun pada akhirnya pendapatan dari tiket tersebut juga untuk kepentingan pemeliharaan kawasan habitat dari komodo itu sendiri, tapi menurut ane, angkanya terlalu tinggi. Dan rencana untuk membatasi jumlah pengunjung ke Pulau Komodo, nantinya juga akan berdampak lebih luas untuk wilayah-wilayah yang menjadi destinasi wisata di sekitar Pulau Komodo. Bisa saja, wisatawan yang asalnya berencana ke Pulau Komodo sekaligus ke destinasi di sekitar wilayah Pulau Komodo, mengurungkan niatnya.

Kemudian potensi perputaran uang bagi masyarakat di sekitar wilayah Pulau Komodo menjadi berkurang karena menurunnya jumlah kunjungan wisata ke Pulau Komodo.

Kalaupun harus menaikkan tarif tiket masuk, tidak harus ke angka 14 juta rupiah. Maksimal 3 juta rupiah untuk wisatawan mancanegara dan dibawah angka itu, untuk wisatawan domestik, menurut ane sudah cukup. Dengan begitu, diharapkan jumlah kunjungan wisatawan tetap terhitung banyak, kemudian pengelola mempunyai persediaan dana yang cukup dalam pemeliharaan kawasan Pulau Komodo, dan tentunya akan berdampak langsung dalam hal terjaganya kawasan Pulau Komodo.

Indonesia, khususnya wilayah timur, lebih khusus lagi Pulau Komodo, punya potensi wisata yang sangat besar untuk lebih dikembangkan lagi. Wacana, sumbangsih saran untuk pengembangan, tentu sangat diharapkan. Tapi satu hal yang harus diingat. Pengembangan wisata boleh saja dilakukan, asal jangan melupakan lingkungan. Pengembangan wisata harus sejalan dengan pengelolaan lingkungan yang sehat.