Pasti sebagian besar kita pernah dibanding-bandingin kan?

Itu yang gue alami, bahkan itu semua udah gua rasain sejak kecil sampai sekarang gue sarjana.

Kak Dinda selalu dibilang yang bagus bagus sama keluarga, sementara gue? Serasa gue itu gulma tau gak? Tumbuhan yang tak diharapkan kedatangannya dan yang gak menutup kemungkinan akan terus dibasmi.

Tapi gue emang berbeda dari kak Dinda. Dia cewek tulen yang sangat disukai banyak orang. Dia cantik, baik, pinter dan dia adalah karyawan terbaik di perusahaan tempat dia bekerja.

Chat dari papa:
Angkat telepon papa
Kamu jangan jadi anak kurang ajar ya
Angkat Dinar!
Kamu nambah pikiran aja tiap saat
Bukannya kerja malah keluyuran gak jelas
Contoh kakakmu Dinda
Jadikan dia panutanmu
Semua bangga sama dia
Bukan kayak kamu
Pulang cepat.
Sekarang!

Kayak biasa, kalau gue minta jangan dibandingin sama kak Dinda pasti jawabannya gini.

Gue:
Papa bisa gak sih sekali aja ngertiin aku
Jangan suka bandingin aku sama kak Dinda

Papa:
Pulang sekarang.

Bahkan gue udah pernah diusir dari rumah karena mereka merasa gue gak berguna, gue jadi beban bagi mereka, gue gak bisa buat mereka bangga.

Chat dari mama:
Masih ingat pulang kamu Dinar?
Gak usah pulang sekalian.
Rumah ini ada aturan, jangan suka suka ya!
Waktumu habis dengan kegiatan gak jelas, sementara Dinda kakakmu mati matian ngejar kariernya
Siapa sih motivasimu? Kepalamu seperti batu.
Beda jauh dengan Dinda yang selalu nurut apa kata kami
Semua kecewa sama kamu
Mama pikir semua orang hidup pasti berguna, dan kamu membuktikan bahwa pemikiran mama akan itu ternyata salah
Kamu gak pernah banggain kami, kamu selalu membuat beban kami bertambah
Ngapain kamu hidup?
Gak usah pulang lagi, angkat barang barangmu!

Next?