Halo Gansist, jumpa lagi di thread gw. Semoga sehat selalu. Amin

Dulu ada sebutan yang diberikan pada laki-laki setengah baya yang suka bermain-maindengan anak perempuan mudah belia yang rata-rata masih duduk di bangku es-em-a. Laki-laki setengah baya ini biasa dipangil dengan sebutan Om Senang. Sementara anak perempuan muda belia yang masih duduk di bangku es-em a ini biasa di panggil kasus, alis kami suka urusan sex.

Sekarang ini Kasus alias kami suka urusan sex sudah tidak terdengar lagi. Mungkin sudah naik kelas. Sebagai gantinya adalah Ayam Kampus. Sama dengan Kasus, Ayam kampus juga menjadi kegemaran para Om Senang. Para Om Senang  memang pandai mencari peluang. Mahasiswi yang hidup jauh dari orang tua, kiriman kadang telat, sementara keperluan perut tidak boleh terlambat. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh para Om Senang dengan mengiming-imingi duit yang banyak. Ada yang tergiur. Ada pula yang rela lapar asal jangan gelar Ayam Kampus disandangnya.

Om Senang ini mempunyai istri. Istrinya bernama Tante Girang. Kelakuan sang istri pun tidak kalah nakalnya dengan sang suami. Sang istri juga suka bermain-main dengan anak-anak muda. Anak-anak muda ini juga mempunyai sebutan, yaitu gigolo.

Gigolo bukanlah sebuah profesi. Gigolo hanyalah laki-laki muda penghibur wanita-wanita setengah baya yang sering ditinggal suaminya pergi. Wanita setengah baya yang kesepian. Punya duit banyak sementara gairah sexnya yang masih menggebu-gebu tidak terpenuhi.

Seperti halnya Om Senang, Tante Girang juga rela mengeluarkan uang jutaan untuk memberikannya kepada anak muda yang mau menemaninya. Baik hanya sekadar jalan-jalan, makan-makan atau menghabiskan malam di atas ranjang.

Memang tidak semua anak muda bisa menjadi gigolo. Tante Girang mempunyai semacam standar yang membuatnya tertarik. Standar Tante Girang tidak terlalu tinggi. Cukup hanya bermodalkan tubuh atletis dan mempunyai kepribadian yang menarik. Soal wajah nomor dua.

Dulu temen gw juga ada. Dia mengaku sebagai gigolo. Sering menemani Tante Girang. Ada beberapa Tante Girang yang dia kenal dan sering mengajaknya kencan. Duit yang dia dapat pun cukup lumayan.  Teman gw yang lain yang mendengar ceritanya mencoba untuk ikutan, tapi sayang, Tante Girang tidak ada yang mau mengajaknya kencan. Mungkin penampilan teman gw yang lain itu tidak masuk kreteria Tante Girang.

Yah, sungguh kasian temen gw yang lain yang mau ikutan tapi tidak dilirik Tante Girang. Gigolo, laki-laki muda perkasa pengibur wanita setengah baya. Laki-laki muda yang tidak perkasa sebaiknya minggir saja. Mungkin seperti itulah yang ada di benak Tante Girang.

Gigolo adalah seorang laki-laki. Dia tidak mempunyai resiko hamil seperti halnya seorang wanita. Tapi bagaiman pun, hubungan yang di dapat dari pasangan yang tidak sah tetap mempunyai resiko. Sang suami Tante Girang sewaktu-waktu bisa memerogoki. Bila itu terjadi, pasti akan berurusan dengan polisi. Selain itu, hubungan intim yang dilakukan berganti-ganti sangat beresiko terkena penyakit kelamin. Hal inilah mungkin yang seharusnya diwaspadai oleh Gigolo ataupun Ayam Kampus.




Salam,
Jumpa lagi di thread gw berikutnya.

Sumber opini pribadi