syafetriAvatar border
TS
syafetri
Setiap Anak Punya Keunggulan. Apakah Guru Berperan Penting?
Guru Adalah Salah Satu Mata Rantai Keberhasilan Seorang Anak


Sumber gambar: google

Orang tua mana yang tak bangga bila anak-anaknya mampu mencetak prestasi. Menjadi juara di sekolah, mendulang medali di setiap turnamen. Tak jarang kebanggaan itu selalu diumbar dan dijadikan sebagai topik utama pembicaraan dengan sesama orang tua murid lainnya. Pada semua orang dan dalam setiap kesempatan.

Berbagai piala dan piagam penghargaan berjejer di lemari khusus yang diletakkan di ruang tamu, agar semua orang tahu bahwa anaknya adalah seorang bintang.


Sumber gambar: pixabay

Bayangan masa depan cerah gemilang serta merta terpampang di pelupuk mata. Menjadi sebuah harapan yang besar sehingga do'apun selalu dipanjatkan agar harapan itu bisa menjadi nyata.

Lalu bagaimana dengan anak-anak yang tidak pernah jadi juara, yang biasa-biasa saja dan tak punya prestasi apa-apa? Apa standar yang digunakan dalam menilainya? apakah patut anak tersebut menyandang predikat bodoh? Siapa yang paling berperan penting dalam hal ini?

Satu pertanyaan lagi! Perlukah pertanyaan-pertanyaan itu dijawab?

Baiklah, mungkin memang perlu menjawab semua pertanyaan di atas, setidaknya untuk melepaskan kegalauan hati setiap orang tua yang anak-anaknya bukanlah seorang bintang kelas atau turnamen.

1. Standar yang digunakan dalam mengukur tingkat kecerdasan seorang anak

Dalam ilmu psikologi sering kita mendengar istilah 'test IQ' atau Inteligent Quotiens. Merupakan serangkaian tes yang diajukan pada seseorang (anak) untuk menentukan tingkat kecerdasan anak tersebut berdasarkan hasil dari jawaban yang diberikannya.

Seorang anak yang tak pernah mendulang juara sama sekali bukan jaminan dalam menentukan apakah dia pintar atau bodoh.

Salah satu bukti yang telah banyak juga diketahui orang adalah bahwa Albert Einstein, seorang ilmuwan abad pertengahan bukanlah anak yang berprestasi di sekolahnya. Namun ternyata dia adalah seorang anak yang jenius.

Walaupun memang dalam kenyataannya ada beberapa anak yang 'tidak bisa diharapkan' dalam dunia pendidikan. Anak-anak yang kemampuannya di bawah rata-rata ini pun pasti punya kelebihan di bidang yang lain. Yang orang lain belum tentu mampu melakukannya, sebagai bekal yang diberikan oleh Allah padanya untuk bertahan dalam mengarungi hidup.

Berapa pula banyaknya anak-anak 'bodoh' yang memenangkan pertarungan hidup ini. Menjadi miliarder bahkan mentri yang punya kekuasaan menenggelam orang seperti Ibu Susi Pujiastuti, Mentri Kelautan kita.

Karena itu, pendidikan agama menjadi wajib hukumnya sebagai pemagar anak-anak dari segala perilaku yang tidak baik. Anak dengan IQ tinggi sekalipun bila tak dibekali dengan pendidikan agama, akan mudah terjerumus ke dalam perilaku yang tidak baik.


Sumber gambar: pixabay

Dan uraian diatas sekaligus menjawab pertanyaan berikutnya:
Quote:


Lalu ...

2. Siapa yang paling berperan penting dalam hal ini?

Orang tua khususnya seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Bahkan sejak dalam kandungan ibu telah mulai memberikan pendidikan. Hingga si anak terlahir ke dunia, tumbuh dan berkembang sampai memasuki usia sekolah.

Di sekolah, guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar tapi juga berfungsi sebagai pengganti orang tua di sekolah.

Dengan 'menitipkan' anaknya ke sekolah, otomatis orang tua telah menyerahkan wewenangnya dalam mengasuh dan mendidik anak sesuai ilmu yang ada pada guru tersebut. Tak pelak orang tua menaruh harapan yang cukup besar pada guru untuk bisa mencetak anaknya menjadi anak yang pintar.

Tak hanya memberikan ilmu yang berguna, tapi juga suri tauladan yang akan selalu diingat dan dipegang teguh oleh muridnya hingga dewasa kelak.

Seperti kata pepatah 'Guru kencing berdiri, murid kencing berlari'

Banyak cerita yang berkisah tentang guru. Ada yang positif tak sedikit pula yang negatif.

Harapan kita bersama, agar guru benar-benar menyadari perannya yang sangat penting ini, yaitu dalam mendidik generasi penerus bangsa. Sehingga bisa menjadi sebagai mana seorang guru seharusnya. Di tangannya kita titipkan masa depan anak-anak kita.

Terima kasih guru. Hanya do'a yang bisa kami panjatkan kepada Allah SWT, agar ilmu yang engkau berikan bisa menjadi pahala yang tak henti-hentinya mengalir untukmu. Aamiin yra.


Sekian dari ane untuk thread kali ini. Semoga Gansist berkenan.

emoticon-Maaf Aganemoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Kiss
Diubah oleh syafetri 19-10-2019 08:18
tata604Avatar border
makolaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 36 lainnya memberi reputasi
37
4.7K
108
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & Parenting
icon
4.1KThread4.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.