franciscafefriaAvatar border
TS
franciscafefria 
Cinta Dalam Diam


Cinta Dalam Diam
Part 1

Tak ada yang menduga cinta bisa datang kepada siapa saja tanpa memandang waktu. Kehadirannya secara tiba-tiba membuat kita tak mampu berkata. Tak ada satu orang pun yang mampu menghindar dari jeratnya.

Lelaki itu, seseorang yang selama ini namanya kusebut dalam doa. Aneh memang, hanya memandang dari kejauhan tanpa berani sedikit pun untuk melangkah mendekatinya. Aku tak bisa berbuat apa-apa kala banyak wanita yang mendekatinya.

"Kalau lo cinta sama dia, ungkapin aja ngapa?!" ucap salah satu sahabat, Nadia.

Nadia memang tipe wanita yang blak-blakan. Dia mengutarakan apa yang ada di pikirannya tanpa memandang tempat seperti sekarang ini. Suaranya melengking saat kami sedang ada di perpustakaan. Sontak saja puluhan pasang mata memandang ke arah kami.

Aku menempelkan jari telunjuk ke bibir agar dia bisa memelankan suaranya. Rasanya malu apalagi tanpa sengaja mataku menangkap sosok pria itu. Dalam beberapa detik, kami saling beradu pandang. Kuteguk saliva dengan kasar. Dia tersenyum.

Mendadak ada rasa hangat yang menjalar. Baru kali ini dia memberi senyum itu. Sebuah perilaku yang membuat otakku secara tiba-tiba tak mampu bekerja. Kugigit bibir bawah lalu mengalihkan pandangan.

Tanpa banyak bicara, kutarik tangan si pembuat rusuh.

"Kita 'kan belum selesai bacanya!" protesnya tetiba.

Aku menarik tangan Nadia kuat, sengaja tak mau menjawab pertanyaan. Bukannya tak mau meneruskan membaca, hanya saja aku tak mau jika nanti salah tingkah di hadapan pria itu. Baru sekali berani memandangnya lekat sudah membuat jantung berdetak tak karuan.

Beruntungnya aku, Nadia menurut saja dengan perilakuku. Aku menunduk sambil terus berjalan. Sementara orang-orang kembali menyibukkan diri dengan buku yang berada di hadapan.

"Cin, ada dia!" pekik Nadia.

Aduh, kenapa sahabatku ini cerewet sekali. Tak pernah kuduga sebelumnya ucapan ini akan keluar dari mulutnya. Jika dalam kondisi seperti ini aku bisa apa.

Berlari. Ya, aku berlari. Tak mungkin juga kuladeni omongan Nadia. Bisa mati kutu aku.

"Cinta, tunggu!"

Deg....
Aku berhenti. Suara ini ... suara ini tak asing. Apa aku tak salah dengar? Ini suara pria itu. Ya, tak mungkin aku salah. Dia, orang yang sudah membuatku merasa rindu jika tak melihatnya walau hanya dari kejauhan.

Part 2
Diubah oleh franciscafefria 10-11-2019 12:22
setperAvatar border
tata604Avatar border
lina.whAvatar border
lina.wh dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.