hanifahbidamAvatar border
TS
hanifahbidam
Sebuah Prosa: Patah Hati....
Patah Hati....


Saya sudah berada di tahap ini. Satu tahap di mana saya sudah tak ingin lagi terlalu berharap.

Saya memang selalu merindukan hal-hal sederhana. Kalimat-kalimat sepele yang mungkin tak akan pernah kamu ucapkan lagi. Seperti kalimat, "Selamat malam." atau "Sudah makan atau belum?"

Benar, semua hal kecil itu berarti besar untuk saya. Akan tetapi, sekali lagi, saya tak ingin terlalu berharap. Jadi, biarkan kaki kecil saya yang payah dan rapuh ini untuk mulai melangkah ....


Saya paham, mengerti betul. Bahwa kamu adalah lelaki dengan mata yang selalu penuh dengan kerelaan. Saking penuhnya, dulu, saat saya mencoba pergi, kamu sama sekali tak berusaha untuk menahan. Padahal, saya sedikit berharap mendengar kamu memohon meskipun itu hanya pura-pura. Saya ingin, kamu menunjukkan betapa berartinya saya bagi kamu. Seperti kamu yang begitu berarti bagi saya.


Namun, kali ini tidak lagi. Saya bahkan tidak berpikir mendengar kamu memohon atau mengucapkan kalimat lain. Jika pun kamu berbicara, saya akan berubah jadi mahluk bebal dan tuli saja. Saya tak ingin masuk ke dalam pelukan orang seperti kamu lagi. Kamu orang baik, mengerti? Kamu orang baik, baik sekali. Namun, saya orang lemah yang kadang masih melakukan dosa.


Sekarang, saya sudah setengah berlari. Dengan napas yang mulai pendek, saya merasa telah menemukan banyak hal baru. Hal-hal yang tak pernah saya lihat ketika saya hanya terpaku pada kamu.

Dunia ternyata punya banyak warna. Dunia ternyata punya banyak cerita yang berbeda. Dunia ternyata punya sejuta cara untuk mengubah siapa saja ....


Saya masih tidak percaya. Bahwa merelakanmu adalah keputusan terbaik yang pernah saya ambil. Saya tidak sedang mengatakan omong kosong. Ini sungguhan. Saya merasa lebih baik.

Mungkin, saya memang masih sama seperti dahulu. Masih selalu kangen dengan hal-hal remeh yang orang-orang baik lakukan terhadap saya, termasuk kamu.

Saya juga masih suka penasaran tentang apa yang mungkin kamu sedang lakukan atau pikirkan. Ah, tapi itu tidak penting.


Saya sudah melangkah. Berjalan jauh ke banyak tempat. Berkenalan dengan banyak orang baru dan menemukan berbagai macam kesenangan yang menarik. Saya sudah melakukan berbagai kegiatan dan menghasilkan banyak kebahagiaan. Setidaknya, untuk diri sendiri.



Selamat pagi kenangan. Berdamailah denganku.


tata604Avatar border
lina.whAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.1K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.