officialgarasiAvatar border
TS
officialgarasi
Sebagai Pengendara, Kamu Wajib Paham Busi Mobil
Saat hendak berpergian jauh bersama keluarga tercinta dengan mobil pribadi, untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan liburan tersebut, kesiapan dan keandalan kendaraan roda empat (mobil) mutlak menjadi perhatian para pengendara. Salah satu komponen penting dari mobil yang perlu mendapat perhatian adalah busi mobil.

Technical Support PT. NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano, memberikan bekal kepada pemudik tentang bagaimana cara melakukan perawatan busi mobil. Pertama, perhatikan gejala busi yang sudah mengalami keausan pada elektrodanya.

Ia mengatakan komponen busi bisa dijadikan sebagai indikator utama suatu mobil dalam memberikan informasi kepada pengguna. Cara merawat busi mobil tidak perlu menunggu sampai mati karena sebelum busi mobil mati banyak gejala yang dapat kita rasakan pada saat kita berkendara. Diantara gejala yang paling mudah adalah susah saat pertama menghidupkan mesin.

"Apabila mobil kita susah melakukan start pada kondisi mesin sudah panas maupun dingin maka tidak ada salahnya kita perhatikan kondisi busi mobil yang akan kita gunakan untuk mudik," kata Diko, seperti melansir dari laman Tempo.co.

Kedua, pengecekan tingkat kerusakan busi mobil. Elektroda busi adalah suatu bagian yang akan cepat terkikis dan mengalami ke ausan pada permukaannya dikarenakan bagian tersebut tempat terjadinya api pada ruang bakar. "Apabila elektroda sudah mengalami keausan maka busi perlu diganti," ujarnya.

Ketiga, bersihkan busi apabila kondisi elektroda masih bagus. Bentuk yang masih kotak tanpa ada bulatan adalah tanda bahwa elektroda busi belum mengalami keasuan. Biasanya aliran listrik masih sangat baik dan penumpukan karbon tidak terlalu banyak. "Apabila elektroda sudah mengalami pengendapan karbon atau kotoran, cukup membersihkan elektrodanya dengan cara menyemprot bagian elektroda dengan cairan yang bersifat Non-Metal seperti brake cleaner," kata dia.

Tidak perlu melakukan amplas dan hindari cairan yang bersifat abrasif terhadap karat, karena cairan tersebut akan mengikis permukaan plating ataupun elektroda busi mobil. Cara ini sangat membantu pengendara apabila mobil mengalami mogok atau susah start.

Agar perjalanan liburan aman dan nyaman sangat dianjurkan busi mobil diganti terlebih dahulu setelah dilakukan service rutin. Sesuaikan dengan kilometer penggantian busi 15.000 sampai dengan 20.000 adalah jarak ideal untuk mengganti busi agar liburan lebih aman dan nyaman. 

Jika anggaran service berlebih, ada baiknya mencoba penggantian busi mobil standar menjadi Platinum Gpower ataupun Iridium IX yang memiliki fitur anti kerak dan memiliki durabilitas penggantian busi yang lebih baik dari tipe standar nikel.

"Jangan tunggu sampai mobil kita tidak bisa start apalagi mogok di jalan pada saat bepergian hanya dikarenakan busi kita yang terlewat dalam perawatan rutin kita sebelum pergi," ujarnya.

Nah Sahabat Garasi, selain mengecek busi mobil Sahabat juga bisa lihat artikel Performa Mesin Mobil Selalu Optimal, Cek Kondisi Busi Mobil. Dan sebagai pengendara Sahabat juga harus paham soal busi asli atau palsu. Jangan sampai busi mobil yang Sahabat beli palsu, karena itu bisa membuat mesin mobil jebol.

Cara mengenali busi mobil palsu

Salah satu bagian terpenting kendaraan yaitu busi. Mungkin mobil yang Sahabat kendarai mogok walau busi baru saja diganti? Atau kinerja mesin yang tak maksimal seusai mengganti busi. Saat mengalami hal seperti itu, patut dicuriagi busi yang digunakan adalah busi palsu.

Spesifikasi busi mobil harus dipilih sesuai dengan tipe kendaraan. Selain itu, kita juga harus jeli memilih busi. Busi yang tidak sesuai spesifikasi dapat berdampak buruk kepada kendaraan Sahabat. Tak jarang busi palsu beredar. Busi seperti ini wajib diwaspadai.


Busi palsu tidak hanya memicu melorotnya performa kendaraan. Jika nasib sedang apes, busi mobil palsu bisa membuat mesin kendaraan jebol. Kualitas logam busi palsu tidak mumpuni. Sehingga tidak memiliki daya tahan yang cukup saat terpapar panas di dalam mesin. Akibatnya, busi bisa meleleh saat kendaraan digeber dalam kecepatan tinggi.

Busi asli (ori) dan palsu sulit dibedakan. Jika dilihat sepintas, sosoknya mirip dan hampir tidak ada perbedaannya. Pemilik bengkel STD4 Speed, di Jl. Raya Tanah Baru No.56 Depok, Romy, membeberkan tips yang layak dicoba untuk membedakan busi ori dengan yang palsu.

"Meski secara kasat mata sulit dibedakan, tapi kita bisa melihat dari kode serinya, yaitu bila busi ori ada nomor serinya, kalau yang palsu, tidak," katanya, di bengkel STD4 Speed, seperti yang dilansir dari Jawapos.com.

Selain dari nomor serinya, busi palsu dengan yang asli bisa dibedakan dari rumah busi atau bodinya. Busi mobil ori, warna bodinya bening, sementara yang palsu, warnanya pudar, "butek", atau pucat.

Namun Sahabat jangan salah ya, karena menurut Abi ada banyak merek busi mobil. Sekarang pun, sudah ada busi Cina. Namun, masyarakat tetap menyebutnya busi ori. Busi Cina tetap dianggap busi mobil ori karena busi ini dibuat tidak dengan meniru busi merek lain. Menurut Romy, penyebutan nama busi palsu tidak tepat. Penyebutan yang tepat, adalah busi abal-abal.

Nah Sahabat Garasi, jadi sekarang sudah benar-benar paham kan beda busi asli dan palsu. Bila sudah paham, sebagai pemilik kendaraan Sahabat juga harus paham soal cara merawat busi mobil.

Patokan dan cara Merawat Busi mobil yang benar

Sistem pengapian yang perannya dimainkan oleh busi pada mobil itu satu hal terpenting, yang harus kita periksa sebelum melakukan pembelian mobil bekas. Karena jika tidak memeriksanya, maka dijamin mobil bekas pilihan Sahabat Garasi tidak akan nyaman saat dikendarai.

Memang mengganti busi dilakukan jika kondisinya sudah tidak layak atau memiliki gejala busi mobil rusak. Lalu bagaimana bila mengetahui busi itu masih memiliki kualitas terbaik atau tidak ya? Rupanya caranya cukup mudah, yakni dengan melihat jarak kendaraan tersebut melangkah atau kapan terakhir melakukan penggantian oli yang selalu diselipkan dalam kabin mobil.


Nah disarankan untuk Sahabat Garasi harus melakukan pergantian busi setelah mobil berjalan sejauh 20.000-60.000 km, tergantung jenis busi mobil yang dipilih Sahabat Garasi.

Untuk yang menggunakan jenis busi iridium pergantian bisa dilakukan per 60.000 km. Asalkan bahan bakar yang digunakan, baterai atau aki dan kondisi mesin sehat. Namun untuk penggunaan busi mobil biasa, disarankan untuk melakukan pergantian setiap 20.000 km ya. Karena jika busi tidak diganti, performa mesin jadi tidak maksimal dan performa mesin menjadi turun.

Lalu apa yang membuat busi mobil tidak mendukung performa kendaraan ya? Rupanya kotoran yang terdapat pada busi menjadi penyebab utamanya. ada beberapa faktor sebagai penyebab busi mobil cepat kotor yang menyebabkan pembakaran kurang sempurna sehingga menimbulkan kerak pada mesin.

Dan kotornya busi mobil itu terjadi karena faktor di luar busi. Seperti pembakaran kurang sempurna, bensin kurang bagus, atau filter bensin kurang bagus, oktan bensin terlalu rendah. Itu yang biasanya menimbulkan kerak. Selain mobil menjadi tidak nyaman untuk dikendarai, busi mobil yang bermasalah juga akan mempercepat matinya busi. Oleh karena itu, busi mobil harus diganti secara rutin paling tidak setiap dua hingga tiga bulan sekali.

1. Periksa Kondisi Busi Mobil

Pemeriksaan kondisi busi mobil adalah satu hal yang tak boleh dilewatkan. Pemeriksaan ini bisa Sahabat lakukan tiap dua hingga tiga bulan sekali. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini dari busi mobil Sahabat. Jika terjadi kerusakan maka penggantian bisa segera dilakukan. Jika kotor maka Sahabat bisa membersihkannya agar proses pembakaran bisa menjadi lebih sempurna.

2. Identifikasi Kondisi Busi Mobil

Setelah memeriksa kondisi busi mobil, maka langkah berikutnya adalah mengidentifikasi kondisi busi. Kondisi busi yang Sahabat identifikasi bisa dibagi menjadi dua kondisi, yakni rusak dan kotor. Saat busi sudah rusak maka penanganan yang paling tepat adalah dengan melakukan penggantian. Sedangkan saat busi hanya kotor maka Sahabat bisa membersihkannya agar bisa digunakan dengan normal lagi.

3. Membersihkan Busi Mobil yang Kotor

Hal pertama yang harus disiapkan untuk membersihkan busi mobil yang kotor adalah menyiapkan bensin untuk merendam busi. Setelah itu, rendamlah busi selama lima hingga sepuluh menit. Hal ini bertujuan untuk meluruhkan kotoran yang ada pada busi. Setelah itu, sikatlah kotoran yang menempel pada busi dengan menggunakan sikat kawat atau sikat gigi. Jika elektroda masih kotor maka bisa dibersihkan lagi dengan menggunakan amplas lalu keringkan dengan kompresor.

4. Pengaturan Jarak Elektroda

Tahap berikutnya yang harus diperhatikan adalah pengaturan jarak elektroda. Jarak elektroda harus diatur dengan tepat agar percikan api yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai jarak elektroda terlalu dekat atau terlalu jauh, hal ini akan memengaruhi proses pembakaran. Jarak ideal bagi elektroda busi adalah 0,6 hingga 0,8 mm. Gunakanlah obeng minus atau besi pipih untuk membantu mengatur jarak elektroda ini.

5. Pasang Kembali Busi Mobil

Langkah terakhir dalam merawat busi adalah dengan memasangnya kembali ke tempat semula. Tips untuk memasang busi yang baik adalah dengan menggunakan tangan secara manual, lalu setelah busi terasa erat dan kencang barulah gunakan kunci busi untuk mengencangkannya. Jangan sampai memasang busi secara tidak kencang karena hal tersebut akan berdampak pada kenyamanan mengemudi Sahabat.

Setelah Sahabat Garasi memahami bagaimana cara merawat busi mobil yang benar, jadi jangan sampai busi mobil Sahabat mengalami kerusakan. Semoga informasi di atas bermanfaat.


Sumber :Garasi.id
afton12345Avatar border
nona212Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.3K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
Otomotif
icon
27.7KThread14.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.