JPP, JAKARTA - Pemerintah, salah satunya melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus melakukan penguatan karakter Pendidikan berbasis Pancasila. Berdasarkan Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Karakter, tujuannya antara lain membangun platform pendidikan nasional, formal maupun informal.

Demikian diungkapkan Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bidang Inovasi dan Daya Saing Ananto Kusuma Seta dalam Rakornas “Simpul Strategis Pembumian Pancasila” di Merlyn Park Hotel, Jakarta, Rabu (16/10/2019).

“Bahwa Pancasila bukan dihafal, tapi harus menjadi DNA gerak nafas langkah kita. Dalam hal ini, guru dan orangtua diminta untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan menggali nilai-nilai Pancasila,” ujar Ananto.

Dengan kata lain, lanjut Ananto, pendidikan untuk membumikan Pancasila dibutuhkan kerjasama semua elemen lingkungan Pendidikan. Dalam hal ini dibutuhkan kerjasama dengan orangtua dan guru agar paham bagaimana menginteraksikan Pancasila dalam kehidupan.

“Bagi kami, membumikan Pancasila itu di pendidikan, oleh karenanya guru dan orangtua juga sebagai role model,” ucap Ananto.

Selanjutnya, Ananto menyampaikan, pendidikan nasional adalah Pendidikan yang berbasis pada Pancasila dan UUD 1945 dan berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan, dan tanggap terhadap perubahan zaman.

“Tujuannya adalah untuk berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis,” pungkas Ananto. (dgr/nbh)


Sumber : https://jpp.go.id/polhukam/politik/3...na-gerak-nafas

---

Kumpulan Berita Terkait POLHUKAM :

- Pemerintah Bidik 5000 SMK untuk Pendidikan Vokasi dan Bangun 500 Politeknik

- Perkuat Moderasi Beragama, Kemenag Salurkan Bantuan Ormawa

- Menristekdikti Targetkan Indonesia Miliki 4.900 Startup di Tahun 2024