i.am.legend.
TS
i.am.legend.
Anies soal 2 Tahun Pimpin Jakarta: Baru 40% Perjalanan Tugas


Anies soal 2 Tahun Pimpin Jakarta: Baru 40% Perjalanan Tugas

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara soal dua tahun masa jabatannya. Dia menyebut waktu dua tahun baru 40 persen dari total perjalanan tugasnya di DKI Jakarta.

"Banyak program-program yang sekarang sudah berjalan, sudah dilaksanakan, tapi sebenarnya masih in progress. Karena memang ini baru 40% dari perjalanan tugas di DKI Jakarta," ucap Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).

Dia mengaku Pemprov DKI mengedepankan pembangunan lewat kolaborasi dengan masyarakat. Dia mengatakan masyarakat memiliki peran dalam membangun Jakarta.

"Pertama kita membangun Jakarta dengan pendekatan kolaborasi pendekatan kerja bersama kolaborasi ini dilakukan oleh Pemprov DKI bersama dengan warganya," tuturnya.

Anies menyebut masyarakat sengaja dilibatkan dalam penyelesaian masalah Jakarta. Keterlibatan masyarakat, menurut Anies, merupakan solusi efektif atasi masalah.

"Kita ingin agar solusi kota Jakarta itu, solusi sesuai kebutuhan masyarakat. Solusi paling efektif adalah libatkan masyarakat secara langsung dalam proses perencanaan sampai pelaksanaan," kata Anies.

Dia menyatakan banyak pekerjaan yang butuh waktu. Anies mengaku banyak tantangan dalam menjalankan program yang dijanjikannya.

"Saya ingin menempatkan itu supaya kita sama-sama menyadari bahwa sesungguhnya banyak hal yang dikerjakan memerlukan waktu, dan sebagian, itu menimbulkan tantangan di saat menjalani," pungkas Anies. (haf/aik)
sumber

☆☆☆☆☆☆☆☆

Seperti biasa. Kolaborasi dengan masyarakat katanya. Artinya semua diserahkan ke masyarakat, apa maunya masyarakat. Nah, Pemprov tinggal mengeksekusi.

Mau Monas bebas pakai? Gampang. Bongkar pagar taman. Monas yang sudah rapi harus dikembalikan fungsinya sebagai taman rakyat. Maka hancurlah rumput-rumputnya sampai meranggas. Jangan tertipu dengan acara agama. Lihat saja sekarang. Padahal masih tertera peraturan disana yang melarang menginjak rumput. Monas tidak rapi lagi? Gampang. Tinggal minta dana perbaikan untuk memperindah Monas katanya. Sedikitlah kalau masih hitungan M.

Mau Jakarta bebas polusi? Gampang. Bikin aturan ganjil genap, perluas. Paksa masyarakat untuk naik angkutan umum, lalu klaim keberhasilannya meningkatkan penumpang TJ. Sementara motor biarkan masuk jalan protokol dengan alasan keberpihakan. Paksa semuanya naik sepeda. Jalurnya tidak ada? Gampang. Lebarkan trotoar, persempit jalur kendaraan. Trotoar bagi dua dengan pejalan kaki.

Mau usaha berjalan? Gampang. Trotoar luas. Bebaskan PKL berjualan di trotoar. Peduli setan dengan UU. UU buatan manusia. Mencari rejeki adalah ibadah dan jihad demi keluarga. Dijamin Allah.

Kali bau? Gampang. Tutup pakai waring. Solusi jitu untuk menutup kekumuhan. Masih bau? Gampang. Tinggal guyur dengan serbuk anti bau untuk mengurai endapan di kali. Waringnya kemana? Gak tau. Tanya aja dia.

Jalanan kumuh? Gampang. Tinggal digambar. Gambar apa aja yang penting penuh warna. Dijamin mata akan terpana dengan keindahan sudut-sudut jalan di ibukota. Jangan berharap jalanan akan bagus. Tinggal berhitung sama pemerintah, mana jalan nasional, mana jatahnya Pemda. Yang jatah Pemda kapan-kapan aja dibagusinnya.

Jakarta kurang indah? Gampang. Bikin patung bambu. Mau bentuknya macam apa yang penting bambunya bukan dari Tiongkok. Bambunya rusak? Gampang. Bikin tumpukan bronjong. Cari filosofinya. Yang penting kawat bajanya made in Indonesia. Koq mahal ya? Wah gak tau. Kan waktu tandatangan gak ngecek lagi.

Jakarta banjir? Santai. Belanda masih jauh. Musim penghujan belum datang. Normalisasi gak bisa menghilangkan banjir. Harus pakai cara Naturalisasi. Koq gak jalan-jalan? Repot. Soalnya naturalisasi juga harus menggusur eh menggeser. Lagipula belum tentu naturalisasi bisa menghilangkan banjir. Itu buktinya yang udah normalisasi masih banjir juga. Solusinya? Bikin bendungan! Udah? Udah, pemerintah pusat yang bikin, Pemda yang maksa dipercepat. Biar apa? Biar nanti kalau musim penghujan dan Jakarta gak banjir, biar gampang diklaim itu keberhasilan gue.

Jakarta rusuh? Gampang. RS milik Pemda siap sedia. Korban demo rusuh dijamin Pemda. Jadi kalau mau demo rusuh jangan kuatir. Ambulance juga siap sedia.

Gak punya rumah? Gampang. Bikin rumah dp 0%. Dicicil ya. Harus yang berpenghasilan 7 juta buat beli rumahnya. Sama tanahnya? Gak. Ini rumah lapis. Rumah susun? Bukan. Rumah lapis. Dilapisi harapan dan doa.

Tapi gak semua bisa beli rumah dp 0%. Gampang. Tanah Pemprov masih banyak dan luas. Nanti dibikin rumah. Pemda yang danain. Situ tinggal tempatin. Gak perlu modal. Cagar budaya gak penting. Itu masa lalu. Kita fokus aja ke masa depan.

Taman di Jakarta kurang? Gampang. Berhentikan RPTRA. Ganti nama dengan yang lain. Nanti pengerjaannya dikebut.

Rumah dinas rusak atapnya? Gampang. Tinggal ajuin anggaran. Berapa sih yang dibutuhin? Gak sampai 1 T kan?

Uang Pemprov banyak. Bahkan kalau mau, TGUPP bisa aja nambah jadi 1000 orang. Kerjanya? Gampang. Tinggal bikin laporan. Cuma lapor. Gak repot.

Apa kata lu aja Nies.

Diubah oleh i.am.legend. 16-10-2019 00:20
r4n_5k1knoopygagalproduk
gagalproduk dan 24 lainnya memberi reputasi
25
8.3K
122
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.