• Beranda
  • ...
  • Poetry
  • Catatan Entah dan Sedikit Guratan Pena Ini Untukmu

yuni.wahyuni114Avatar border
TS
yuni.wahyuni114
Catatan Entah dan Sedikit Guratan Pena Ini Untukmu


Catatan Entah

Angin musim dingin telah sampai di kotaku
Mengabarkan dirimu yang dulu sendu, berganti merah muda
Berubah warna ungu

Aku enggan menepuk kedatanganmu
Sejengkal harap yang jika kupaksakan, barang tentu engkau menyangkal

"Sungguh, tak lucu kelakarmu."

Tak mengapa, bukan?

Sejenak aku diam di antara apit tangan-tangan Tuhan
Menenggelamkan bayang wajahmu dalam buaian
Menjadikan desir yang meronta di sini

Pada sebuah kota, segala dadu ceritamu
Mulai berdenging selalu

Taiwan, 15 Oktober 2k19

๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น

Noktah-Noktah Kita Tempo Doeloe

Tuliskan ceritamu, ceritaku, cerita kita dalam satu noktah
Bahwa pelangi telah hilang bersama senja
Bahwa siang pun telah mulai berpendar dari singgasana

Meski gelap kadang melayangkan pandang

Aku masih meraba dalam kesepian yang tak ingin engkau undang

Tragis bukan?

Mungkin tidak bagimu
Karena setahuku setahun telah berlalu
Engkau biasa dengan kepul asap di dadamu
Membiajgkan seluruh keringat yang ada di dahi
Engkau terlelap di sana
Tanpa aku temani
Tanpa mama membersamai

Adakah lagi?
Hari ini ceritamu, ceritaku, ceritaku mulai terkotakan dalam noktah jeruji besi

Taichung, 13 Agustus 2k18

๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น

Seharum Malam

Seharuman malam menyampaikan salammu
Memeluk erat keheningan bersama ketenangan bermunajah bersamamu
Dalam satu waktu
Dalam satu atap Tuhan Yang Maha Tahu

Duhai akhi,
Duhai ukhti,

Sabarlah, bila cintamu sedang Ia uji
Ikhlaslah, bila jarak rindumu terbentang do'a dzikir dari bibir perindu

Biarkan waktu akan terus berjalan
Biarkan ia sampaikan surat-surat cintanya melalu bahasa-bahasa Tuhan yang ia tahu

Bukankah harapanmu bersamanya ketika nanti?
Bukankah kalimat SAH darinya yang engkau pintakan?
Apa yang engkau khawatirkan?
Ketuklah pintu-Nya, gapailah cinta-Nya
Disepertiga malam seperti biasa engkau memeluknya
Diam-diam engkau menyebutkan namanya
Untukmu
Sebagai imammu
Sebagai sahabat dalam hidupmu
Sebagai cahaya untuk tunjukkan syurga-Nya akan kau capai bersamanya

Dan kala fajar telah berlalu
Biarlah ia bahagia dengan jalannya
Engkau istiqomah dalam segala hijrahmu yang nyata
Sungguh, cintamu dalam diam..
Cintamu dalam hati yang terpendam..
Akan berjumpa dengannya yang satu rasa mencintai-Nya
Mencintaimu adalah karena garis dari-Nya
Dan engkau...
Permata hati yang terbaik dari yang baik

Chongde Village, 4 july 2k17

๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น

Lembar Terakhir

Lembar terakhir tanpa sebuah nama
Hilang tertelan antara ribuan kertas yang terlipat di ujung sana
Berselaras dengan keindahan yang pernah tergantung
Menggambarkan telah lama pemiliknya diam dalam kungkung

Entah!

Saat kembali raga ini membalik badan
Bersitatap dengan pemilik raga yang telah juga menetap
Adakah?
Sebuah biduk dalam kalender masa depan
Adalah tentangmu yang tak pernah lekang

Taichung, 31 Desember 2k18

๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น

Hanya sekumpulan catatan di masa sekarang dan masa silam. Jika teringat sesuatu hal yang mungkin menginspirasi dirimu untuk bangkit, tuliskan.

Jika pun kehendak masa silam membuatmu terpuruk, abaikan. Siapapun engkau, kalian, kita, saya, berhak bahagia sesuai ketentuan-Nya bukan?

Salam๐Ÿ’•

yuni.wahyuni114

Today, 15 Oktober 2019
Diubah oleh yuni.wahyuni114 15-10-2019 11:01
lina.whAvatar border
aileenlee293Avatar border
tata604Avatar border
tata604 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.5K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Poetry
Poetry
icon
6.1KThreadโ€ข5.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
ยฉ 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.