Kabar duka menyelimuti pasangan selebriti muda Irish Bella dan Ammar Zoni, mereka baru saja kehilangan bayi kembar mereka. Irish Bella dan Ammar Zoni harus kehilangan bayi kembarnya di saat kehamilannya baru saja memasuki usia 6 bulan.

Kabarnya, penyebab meninggal bayi kembar mereka adalah stillbirth atau dikenal dengan kelahiran mati. Jadi stillbirth merupakan kondisi yang terjadi ketika bayi dalam kandungan usianya sudah lebih dari 20 minggu dan meninggal sebelum dilahirkan. Kondisi ini berbeda dengan yang namanya keguguran, karena keguguran terjadi ketika bayi meningga saat usia kehamilannya belum mencapai 20 minggu.



Ternyata masalah stillbirth ini banyak dialami oleh para wanita loh, bahkan mencapai 26 ribu wanita yang mengalami stillbirth setiap tahunnya. Kondisi stillbirth sendiri dapat dipicu oleh beberapa hal, misalnya mirror syndrome dan twin-to-twin transfussion syndrome (TTTS). Untuk kondisi yang dialami oleh Irish Bella dikenal dengan sebutan Ballantyne syndrome atau edema rangkap tiga yang terbilang masing cukup langka.

Ballantyne syndrome merupakan kondisi dimana sang janin mengalami kelebihan cairan tidak normal dan sang ibu mengalami tekanan darah tinggi atau preeklamsia. Kelebihan cairan yang terjadi akan membuat sang janin dan sang ibu mengalami sindrom genetik, infeksi, masalah jantung, gangguan metabolisme dan masih banyak lagi efek lainnya.



Tak hanya mirror syundrome, terjadinya stillbirth juga dapat dipicu oleh sindrom transfusi kembar-ke-kembar atau TTTS, khususnya terjadi pada anak kembar seperti Irish Bella. Sindrom TTTS biasanya terjadi pada bayi kembar yang berbagi plasenta atau kembar identik. Kondisi ini membuat pembuluh darah tidak normal, sehingga darah dari bayi yang satu dapat mengalir ke bayi kembarannya. Kondisi seperti ini nantinya akan memicu mirror syndrome serta komplikasi lainnya seperti preeklamsia dan keguguran.

Kondisi mirror syndrome dapat dikenali dari gejala yang terjadi seperti tekanan darah tinggi, penambahan berat badan yang berlebihan dalam waktu singkat, serta terjadinya pembengkakan yang cukup parah. Jika sudah mengalami hal ini lebih baik segera lakukan pemeriksakan ke dokter ya, terlebih jika tes urin telah menunjukkan adanya protein para urine. Pokoknya harus cepat-cepat diatasi deh.