Halo, selamat siang GanSist!
Gimana hari seninnya? Ga ada lagi yah jargon, I hate monday!
Karena perjalanan hari itu ya gimana kitanya, kalo kita memilih untuk bahagia, kenapa harus menyesali adanya hari senin? Ya kan ya donk ... hakz hakz hakz.

Next lah, kali ini ane mau bahas tentang ESport, ane yakin sebagian kaskuser udah tau lah apa itu Esport, tapi ...

Sebagian orang awam, terutama masyarakat negeri kita tercinta sangat mempertanyakan kelayakan Esport menjadi sebuah cabang olahraga. Secara gitu ya, cuma duduk-duduk main game, menekan tombol keyboard dan menggerakan mouse bisa dikategorikan menjadi sebuah olahraga. Minim keringat gitu, ya kan?

Kalo GanSist punya pemikiran yang seperti ane jabarin di atas, weitsss ... tunggu dulu kawan, mainmu kurang jauh! Sini main sama ane .... wkwk.

Memang yang tertanam dalam pikiran kita selama ini,  olahraga adalah sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas fisik.
Okeh, jadi kali ini kita coba bahas Esport yang nge-sportnya bisa bikin keringetan.
:tepuktangan

Esport apa sih?

Konteks Esport sebenarnya apaan sih? Pada bingung kan? Sama ane juga sih, wkwk. Gak dink ... buat orang-orang yang kurang paham sih, Esport dibilangnya sejenis main-main game ajah. Padahal, tidak semua game dapat dikategorikan Esport. Awalnya memang bermain game hanya untuk bersenang-senang menghabiskan waktu bersama teman, tapi seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi internet yang semakin melesat cepat, memungkinkan para gamer di seluruh belahan dunia untuk bertarung satu sama lain demi mencari pemain terbaik dunia, yang kemudian tumbuh menjadi sebuah olahraga elektronik atau yang lebih dikenal dengan Esport. Olahraga elektronik ini memiliki ekosistem yang terbangun dengan baik, yang terdiri dari atlet, penonton, sponsor, dan juga game yang dilombakan itu sendiri.


Game apa saja sih yang sering dilombakan dalam Esport?

Jika membicarakan game yang sering dipertandingkan dalam cabang olahraga Esport, ada beberapa jenis diantaranya :

• First-Person Shooter (FPS)
  Game ini adalah game simulasi perang dengan pemain sebagai sudut pandang tokoh yang dimainkan. Contoh game bergenre ini diantaranya Call of Duty, Cross Fire, Counter Strike, dll.

• Real-Time Strategy (RTS)
  Jenis game ini lebih mengandalkan pada strategi dalam jangka waktu lama, contohnya Clash of Clans, Star Craft, Age of Empire 2, dll.

• Multiplayer Online Battle Arena (MOBA)
  Dalam memainkan game ini perlu keterlibatan banyak pemain (multi-player), game jenis ini sering kali diperlombakan. Yang termasuk game ini adalah Dota 2, Mobile Legends : Bang Bang, Vainglory, dll.[List][List]Racing
  Seperti namanya, game ini adalah game simulasi balapan baik di air, darat, dan udara. Game yang sering dilombakan adalah Project CARS, iRacing, dll.

• Sports Games
  Game ini berbasis pada olahraga yang ada di sekitar, contoh game yang termasuk dalam kategori ini adalah Pro Evolution Soccer, NBA 2K, FIFA, dll.

• Fighting Game
  Game ini diadaptasi dari mesin arcade dan dingdong, game ini fokus pada mengalahkan lawan-lawannya. Diantaranya yang termasuk jenis game ini adalah Mortal Combat, Streey Fighter, Tekken, dll.

Eitsss, tapi tunggu dulu gak cuma itu ajah game yang mendominasi perlombaan dalam Esport. Sejak tahun 2014 ranah Esport kedatangan jenis game baru yakni game dengan konsep tari-tarian. Pelopornya sendiri adalah Ubisoft, sebuah perusahaan video game yang berkantor pusat di Rennes, Perancis, dengan game Just Dance.

Game bergenre Rhythmini awalnya mulai dirilis pada tipe game console, yaitu Wii, Xbox 360 dan PlayStation 3, tanggal 2 Oktober 2012 dan menjadi game terlaris pada tahun tersebut.

Dalam game ini memerlukan alat bantu tambahan. Pada Xbox 360 menggunakan Kinect sedangkan pada Playstation 3 menggunakan Playstation Move. Sedikit ribet memang, pasalnya game ini melakukan penilaian dengan mendeteksi gerakan tubuh dari gamers-nya. Penggunaan alat tambahan ini juga telah terpasang sebelumnya pada sampul depan kotak game ini.

Ada dua teknik bermain yang dapat dipilih gamers dalam memainkan game ini. Pertama adalah dengan mengikuti keseluruhan gerakan dance yang diperagakan oleh karakter pada game di layar.


Atau gamers lebih suka memilih teknik yang kedua, yaitu hanya mengikuti inti dance-nya saja. Apa pun pilihannya, penilaiannya sama saja.

Selain dimainkan sendiri, game ini juga bisa dimainkan bersama teman dengan menggunakan mode duet.Pasti lebih seru donk pastinya!.

Berikut video cara bermain game ini.

Dan ini adalah finalis dari kejuaraan Just Dance World Cup 2019.

Video selengkapnya tentang Just Dance World Cup 2019dapat dilihat pada video ini.

Hayooo ... yang bilang Esport ga bisa bikin keringetan mana? Cobain game ini gih sana, dijamin ngos-ngosan!
Nyatanya ESport memang layak dijadikan sebuah cabang olahraga.
Sekian.