• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Entah Setan Apa Yang Merasukinya (Kisah Horror Pendakian Gunung Arjuno)

jewelid
TS
jewelid
Entah Setan Apa Yang Merasukinya (Kisah Horror Pendakian Gunung Arjuno)

Hidup memang, namun lebih berat jika harus ketempelan makhlus halus di alam bebas....
kisah ini adalah sebuah kisah nyata yang saya alami bersama teman-teman saya ketika melakukan pendakian gunung Arjuno tepat 4 tahun yang lalu.
Hari itu adalah liburan semester kuliah semester genap, sebagai mahasiswa  yang baru menginjak semester 2, sudah bukan rahasia umum lagi jika kita kemudian butuh tempat liburan yang bagus buat feed instagram kita. Waktu itu saya bersama 5 teman saya lainya sebut saja Ofang, Kira, Arul, Sul, dan Toba (nama samaran) merencanakan sebuah pedakian digunung arjuno, waktu itu gunung Arjuno kami pilih karena Kira yang mengusulkan, karena katanya kita harus harus mendaki dari gunung yang terdekat dulu kemudian lanjut ke yang lainnya.
Pendakian ini bisa dibilang pendakian pertama saya, karena sebelumnya saya tidak pernah naik gunung, sedangkan bagi Kira yang memang dari SMA sudah ikut ekstrakulikuler pecinta alam ini adalah pendakian kesekian baginya. 


Pendakian kami mulai berangkat dari kampus sampai gunung Arjuno hingga puncak dapat dibilang berjalan dengan lancar, sebelumya pada hari pertama pendakian, kami bertemu dengan teman kampus kami yang kebetulan fakultasnya sama namun beda jurusan, kami bertemu di basecamp awal, dan kelompok mereka terdiri dari 5 orang yaitu 3 cowok dan 2 cewek. Kebetulan waktu kelompok kami dengan kelompok mereka sampai puncak  tidak begitu jauh, sehingga turun dari puncak, kami sepakat untuk turun bersama. Karena waktu itu kami sampai puncak memang sudah sore kami akhirnya sepakat untuk camp di pos lembah kidang, sampai disini pun tidak ada hal yang aneh yang kami rasakan, namun siapa sangka karena keteledoran kami, kami melanjutkan perjalanan esok harinya terlalu siang, karena prediksi kami dari lembah kidung sampai basecamp hanya sekitar 6 jam, dan cukup untuk sampai basecamp sore hari, namun karena hal yang tidak terduga dan kemoloran kami, perjalanan kami menuju basecamp molor parah dan harus sampai basecamp sekitar jam 9 malam. Dan perjalanan pulang kami dihari akhir inilah yang kemudian memberikan pengalaman yang tidak mengenakan bagi kami, dan inilah apa yang pengalaman mistis saya pada pendakian gunung Arjuno.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



"Woy Bangun, Ayo masak", teriaku kepada teman-teman. 
entah mungkin karena kelelahan ofang,arul,sul, toba kembali tertidur setelah sempat shalt shubuh bentar tadi, sebenarnya saya dan arul juga sempat juga setelah shalat shubuh barusan, tapi karena setelah melihat jam sudah menunjukan jam hampir jam 9 pagi, akhirnya kami bangun untuk masak, sedangkan kelompok sebelah adalah teman fakultas kami yang beda jurusan mereka terdiri dari alka, busto, malik dan 2 cewek lilis dan anja. Sebelumnya kami memang sudah saling kenal lewat ospek fakultas kemarin bahkan ada yang satu kelompok seperti saya dan anja, atau kenal karena kebetulan 1 UKM. Saya lihat kelompok sebelah juga belum ada yag bangun, sehingga saya dan arul memustuskan untuk memasak lebih untuk kami 11 orang, toh perbekalan kelompok kami juga lebih. 
Singkat cerita kami membangunkan mereka semua, untuk makan dan kemudian packing untuk melanjutkan perjalanan pulang kami, kami semua sepakat kemudian pulang habis shalat dhuhur yang kami qada dengan shalat ashar untuk meringankan perjalanan kami kemudian. Tepat pukul 12.20 kami kemudian melangkah kaki kami turun dari perjalanan pendakian gunung arjuno ini. 


Di perjalanan kami terbagi dengan 3 kelompok, kelompok didepan kebetulan saya, ofang, anja, dan malik, sedangkan sulis, busto, arul, sul dan toba di barisan kedua, sedangkan arul dan alka barisan paling belakang untuk jaga jaga jika ada temen yang ketinggalan dari barisan depan, biasanya kamu akan berkumpul jika kemudian kami istirahat sebentar untuk minum atau melepaskan penat, Hari mulai memantulkan cahaya senja, dari belakang suara teriakan untuk berkumpul, saya dan teman-teman barisan depan akhirnya balik untuk menemui teman yang lainnya. Pada waktu itu lilis tiba tiba saja pingsan, entah karena apa. Kami mencoba untuk tidak panik dan berusaha untuk menyadarkan sulis, butuh kurang lebih 45 menit hingga akhirnya lilis sadar total, walau sebelumnya sadar kemudian pingsan lagi. karena kondisi sulis yang sudah tidang memungkin kan perjalanan kami diperlambat karena kami harus gantian mengendong sulis, untuknya badan sulis tidaklah terlalu besar.
Hari mulai gelap sedangkan kami harus menyelesaikan 1/3 perjalanan lagi untuk sampai ke basecamp awal, kali ini kelompok kami terbagi 2 kelompok dengan saya, ofang, anja dan malik didepan, sedangkan yang lainnya dibelakang. 
saya lupa waktu itu jam berapa namun barisan saya kemudian memutuskan beristirahat, saya dan ofang  harus membawa tas carrier milik lilis bergantian sehingga banyak menguras tenaga kami.
Namun setelah istirahat  dan mau melanjutkan perjalanan, waktu itu ofang memanggil anja untuk segera berjalan, namun diluar dugaan anja tiba tiba lari dengan kencang dan menambrak ofang, "bruk" suara tabrakan mereka berdua terdengar keras. Saya dan malik langsung menghampiri mereka berdua, ofang terlihat dengan sekuat tenaga menahan amukan dari anja, sedangkan anja deruan suara nafasnya teldengar sangat keras, dan kemudian anja berteriak kepada ofang, 
"PERBAIKI KUBURAN SAYA". untunglah waktu itu kami membawa radio HT sebagai alat komunikasi sehingga saya bisa menggabari barisan belakang secepatnya.
Sedangkan anja waktu itu tiba tiba berdiri dan berlari entah kemana, kemudian ofang berteriak kepada saya dan malik untuk menahan anja lari. Entah setan apa yang merasuki anja  namun tenaga nya sangat kuat, sehingga saya dan malik terasa terseret oleh anja.
untunglah kemudian arul dan teman yang lainnya datang, dan waktu itu arul langsung membacakan ayat kursi dan menyiram anja dengan air. Setelah disiram air oleh arul, anja tidak mencoba lari algi, tapi nafasnya masih berat dan terus berkata, "PERBAIKI KUBURAN SAYA", yang terus diulang-ulang, namun arul bilang untuk tidak menanggapi ucapan anja dan mencoba menenangkan anja dengan bacaan ayat kursi yang kamu lakukan bersama. Singkat cerita anja waktu itu menyadarkan dirinya, namun badanya menjada lemes akibat kejadian tersebut. Karena kejadian tersebut lilis dan anja harus bergantian kami gendong karena kondisi tubuh mereka yang tidak memungkinkan. Dari kejadian tersebut kemudian kami sepakat untuk menjadi satu kelompok barisan dan tidak terpisah-pisah. 
Dan sekitar jam 9 lewat, alhamdulilah kami sampai juga ke basecamp dengan jumlah lengkap, kemudian kami menceritakan kejadian yang barusan kami alami terhadap panitia basecamp, anja dan lilis kemudian diberi diobati dan keesoknya alhamdulilah kondisi mereka menjadi membaik dan dapat melanjutkan perjalanan pulang menuju rumah kami masing-masing.
Sekian.


sumber referensi : Pengalaman pribadi
sumber gambar : gambar ilustrasi bersumber dari google.com
ceuhettysebelahblogzafinsyurga
zafinsyurga dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.2K
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.