fajraadhaAvatar border
TS
fajraadha
Gadis Pucat Di Gunung


Kami adalah bocah - bocah yang baru mengenal dunia. Baru mengetahui enaknya berpetualang dan baru merasakan indahnya persahabatan.

Perkenalkan namaku Fatir, seorang anak kelas 7 SMP. Sahabatku terdiri dari Erwin, Hilda dan Ronaldo. Kami merupakan teman sepermainan semenjak SD. Biasanya kami hanya bermain di lingkungan sekolah ataupun dirumah, namun karena saat ini merupakan liburan semester dan tepat saat ulangtahunku teman - teman mencetuskan sebuah ide yang hebat.

"Hey boring nih, liburan dirumah mulu yaa, kali - kali menjelajah naik gunung yuk, kayaknya rame" kata Erwin pagi itu.

"Wah rame nih, hayu langsung kuy cok, kemaren di acara TV menjelajah alam dan naik gunung itu seru loh, ga perlu bawa makanan dan minuman karena semua tersedia di alam"sambut ku dengan bersemangat.

"Tapi aku pasti tidak akan diizinkan, apalagi kita masih kecil masih kelas 7 SMP" kata hilda membawa pesimisme bagi kami.

"Tenang, kita ga perlu izin saja, buat apa izin kalau toh sudah pasti tidak diizinkan, mending besok kalian tunggu aja dirumah, saya akan bawa mobil ayah saya, mumpung kedua orangtua ku tidak dirumah selama satu minggu" ucap ronaldo bersemangat.

akhirnya dengan tarik ulur dan penuh perdebatan ala bocah SMP jelajah alam pun disetujui. Hilda yang awalnya tidak mau akhirnya dengan bujukan akan ditraktir selama seminggu akhirnya manut dan menyetujui rencana kami.

Keesokan harinya pukul 09.00, Ronaldo dengan mengendarai mobil orangtuanya menjemput kami. Kami berangkat dengan peralatan seadanya dan tentunya tanpa izin orang tua.

gambar

Gunung yang ingin kami daki sebenarnya tidaklah tinggi - tinggi amat. Ada tangga yang bisa membuat kami naik dari kaki gunung menuju gunung tersebut. Cuman masalahnya perjalanan dari rumah menuju gunung tersebut tidaklah dekat, butuh 1.5 jam perjalanan jika lalu lintas lancar.

Disepanjang perjalanan kami menghidupkan lagu "Diatas Awan" milik salah satu band terkenal di Indonesia. Lirik lagu ini membuat kami semakin berangan dan semangat untuk segera menginjakkan kaki di puncak gunung. Naasnya karena kami melewati jalan kecil dan perkampungan yang masih banyak hutannya ada satu kejadian yang membuat kami shock seketika.

"Adaaaaa yang tergeletak penuh daraah!!! " kata Ronaldo sembari berteriak.

aku yang duduk disebelah Ronaldopun melihat lelaki tersebut. Seketika Ronaldo memberhentikan mobil dan kita semua turun dari mobil. Sayangnya kejadian ini hanya kami yang menyaksikan karena berada di jalan ditengah hutan.

Kami menyaksikan kepala yang terbelah dengan darah yang mengalir deras. Kami pastikan bahwa lelaki tersebut merupakan korban tabrak lari.

"Ki.. kita harus bagaimana?, aku takut, aku pengen pulang! "Ujar hilda ketakutan dan meneteskan air mata.

"Ayo kalian masuk mobil, kita lanjutkan perjalanan yang tinggal sedikit lagi tidak usah dihiraukan lelaki tersebut bukan salah kita"Ronaldo berteriak dan memaksa kami masuk.

Kami pun masuk dan Ronaldo tancap gas menuju gunung. Sepanjang perjalanan terlihat Hilda yang paling shock, dan menangis. Sedangkan pikiran kami sudah tidak tahu berada dimana.

gambar

Sampai di gunung, bukannya melewati tangga, kami malah melewati jalan setapak. Kabut pun turun, kami terus berusaha mencapai puncak. Berlagak seperti bocah petualangpun sudah tidak bisa karena kejadian tadi. Hingga sampai ketika disuatu tanjakan terdapat batu nissan tua. Hilda berkata bahwa dia melihat neneknya memanggil - manggil Hilda. Hilda pun berlari mengejar neneknya tersebut dan mau tidak mau kami harus mengejar Hilda.

Nahas, Hilda menghilang dan kami pun merasa ketakutan. Kemarahan kami memuncak terutama ketika Ronaldo berucap bahwa kita pulang saja dan biarkan saja Hilda toh nantinya dia akan pulang jua.

Akhirnya kami berpisah, Ronaldo turun kemobil sendirian dan kami memilih untuk mencari Hilda. Hingga sore menjelang kami kelelahan dan akhirnya turun dari gunung tersebut. Sesuatu hal yang terjadi malah membuat kami semakin takut bahwa di perjalanan turun kami melihat Hilda bergandengan tangan dengan lelaki korban tabrak lari tadi.

gambar

Kami mengejarnya dan melihat Hilda menangis dengan muka pucat. Hilda menyuruh kami duluan dengan hanya menggunakan kata isyarat. Kami pun menuruti dan ketika sampai di mobil ternyata Hilda dan Ronaldo sudah berada di mushola dan sedang asyik mengobrol. Hilda malah berkata bahwa dia padahal tidak ikut mendaki karena perasaan tidak enak dan memilih sholat di mushola. Lantas siapakah yang kami temui tadi?
ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 5 lainnya memberi reputasi
6
539
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.