Menjaga dan merawat tekanan udara ban kendaraan menurut rekomendasi produsen merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Pasalnya, tekanan udara ban yang tidak sesuai dapat menyebabkan ban kendaraan pecah dan berakhir dengan kecelakaan, terutama mobil.

Nampaknya masih banyak pemilik kendaraan yang belum paham bahwa tekanan udara ban berlebihan lebih baik daripada kurang. Pada saat ban mengempis, permukaan dinding ban akan terlipat dan akan tertekan pelek.

Jika tekanan udara pada ban tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik produsen, kondisi ini bisa merusak struktur ban yang menyentuh aspal jalanan. Terlebih pada saat mobil melintas di atas aspal atau beton dengan suhu yang cukup tinggi karena matahari, karet ban dapat memuai.

Mengutip CNNIndonesia.com, ban pecah kerap terjadi ketika mobil melaju dalam kecepatan tinggi. Kondisi tersebut menghasilkan panas yang besar, apalagi jika kendaraan bermuatan lebih.

Tak hanya dalam kecepatan tinggi, ban kempis pun berbahaya saat mobil melaju dalam kecepatan yang rendah. Permukaan ban mudah rusak saat bersentuhan dengan permukaan lancip seperti di dalam lubang jalan.

Bagi Anda yang memiliki kendaraan sangat wajib untuk selalu memeriksa tekanan udara ban kendaraan Anda. Informasi tentang tekanan udara yang sesuai bagi kendaraan pada umumnya dapat dilihat pada sisi pintu pengemudi.

Di samping tekanan udara ban, pemilik kendaraan juga wajib untuk mengetahui standar maksimum muatan yang masuk ke dalam mobil. Hal-hal seperti ini perlu diingat dan dipahami oleh pemilik kendaraan agar meminimalkan segala jenis kecelakaan yang bisa saja terjadi.
 

Sumber: CNNIndonesia.com