mamaproduktifAvatar border
TS
mamaproduktif
Ditemani Dedemit Gunung Api Dempo Selama 2 Malam (True Story)

Tepat dua tahun yang lalu Yoga beserta dua rekannya mengalami kisah mistis saat mendaki ke Gunung Api Dempo. Gunung Dempo berada sekitar tiga ratus sepuluh kilometer di sebelah barat Palembang, tepatnya di Desa Dempo Makmur, Kecamatan Pagar Alam, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Akses menuju kesana bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum dengan waktu tempuh sekitar enam sampai tujuh jam dari Kota Palembang.

Yoga dan rekannya sangat menyukai gunung walapun mereka bukan anak komunitas pecinta alam. Setiap tahun minimal tiga kali gunung berbeda didaki oleh mereka. Mencoba mensyukuri alam yang indah katanya.

Gunung Dempo sangat diminati para pendaki karena selain indah juga terdapat kawah api yang ingin dilihat dari dekat termasuk Yoga dan kedua rekannya.

Sebelum pendakian dimulai Yoga memberi isyarat kepada rekan-rekannya untuk berdoa.

"Yuk berdoa dulu, baca alfatihah dan tiga surat kul." Ucap Yoga pada Andi dan Dani.

"Berdoa mulai."

Mereka saling berpegangan tangan erat.

***

Ketika mulai perjalanan Yoga merasa tidak enak badan. Yoga mengaku pada Dani bahwa akhir-akhir ini sering begadang karena mengerjakan tugas laporan dari laboratorium yang harus tulis tangan. Maklum saja Yoga adalah anak teknik mesin berbeda dengan rekan-rekannya yang kuliah di jurusan sosial tak terlalu banyak tugas yang dikerjakan baik Dani dan Andi.

"Tahu gitu kita berangkatnya diundur Ga." Ucap Dani penuh iba pada Yoga
"Kan udah janji sama kalian jauh-jauh hari, janji kudu ditepati bukan?" Balas Yoga dengan penuh semangat.


Spoiler for kebun teh:


Sebelum mendaki jalanan yang terjal dan curam, ada hamparan kebun teh milik PTPN yang dilewati oleh Yoga dan kedua rekannya. Mereka berfoto dan berselfie ria sambil mengagumi keindahan alam Gunung Dempo yang asri dan sejuk itu.

Perjalanan dari Kampung Empat sampai puncak memakan waktu delapan jam, di Kampung Empat itulah tempat Yoga dan rekannya mengurus perijinan sebelum mendaki. Disitu pula lah mereka bertemu Ayah Anton yang merupakan juru kunci juga orang yang dituakan di daerah tersebut juga diingatkan hal-hal yang dilarang dilakukan di Gunung Dempo.

***

Saat menuju puncak Andi selalu bilang bahwa dia penasaran dengan wanita tangguh suku Pasemah katanya terletak di gunung ini.

"Halah paling mitos ajah itu." Yoga menimpali Andi.
"Eh ... Beneran tau, ada sejarahnya kok itu." Andi menegaskan pada Yoga.
"Ngomong jangan sompral hati-hati, ingat berdoa." Ucap si Dani mengingatkan kedua rekannya.

Singkat cerita mereka sampai di puncak Gunung Dempo Dani melihat pohon kayu panjang umur disana. Konon katanya kayu panjang umur ini hanya ada di puncak Gunung Dempo tertanam secara rapi dan tertata.

Jarak tiap pohon kayu panjang umur adalah dua meter, jika ada pohon yang tumbuh kurang atau lebih dua meter maka pohon itu akan mati dengan sendirinya.


Spoiler for foto kayu panjang umur:


"Ayo ... Kita pasang tenda disini saja." Ucap Yoga pada rekannya
"Kenapa gak bisa masak mie yah?"
"Apinya juga gak nyala itu bro"
"Padahal udah pake bensin buat bakar ranting pohon"
"Ranting pohon apa ini?" Tanya Yoga
" Kalau disni harus pakai ranting pohon kayu api Dan." Imbau Andi kepada Dani.

Kayu api adalah kayu hijau sebangsa tanaman yang masih basah dan apabila digesek-gesekkan kayunya akan mengeluarkan api.

"Coba deh pakai kayu api ini!"
"Wah bener, ternyata apinya nyala."

Setelah makan mie rebus pengganjal perut dan menghabiskan secangkir teh hangat mereka pun bergegas pulang karena tidak ingin bermalam lagi di gunung.

Saat turun hari yang cerah tiba-tiba berubah menjadi gelap, buliran air turun dari langit semakin deras, kawasan Gunung Dempo sangat berkabut. Dani dan Andi kehilangan Yoga.

Spoiler for kawah:


"Yoga ... Yoga ... " Teriak Andi
"Yoga ... Lu kemana sih? Kenapa gak bilang-bilang kalau mau pergi?"
'Kenapa tiba-tiba jadi berkabut kaya gini, padahal tadi cerah banget' bathin Dani.
Setelah sekian lama mencari Yoga, Dani dan Andi tetap melanjutkan turun gunung karena tidak berhasil bertemu dengN Yoga.

Kejadian itu Dani ceritakan kepada tim SAR yang telah bersiaga di pos satu yang akan mencari Yoga untuk mendaki Gunung Dempo.

Tidak lama bagi tim SAR untuk menemukan Yoga. Ternyata dia terpleset hingga terjatuh ke tebing kawah.

Pencarian tim SAR pada hari pertama membuahkan hasil namun tidak dapat mengevakuasi Yoga karena perlengkapan sangat terbatas dikhawatirkan tidak dapat membawa Yoga dari kawah.

Menurut informasi dari peristiwa sebelumnya jika ada kabut tebal yang menghalangi pandangan pada saat pendakian dianjurkan untuk mengumandangkan adzan.

Pada saat hari kedua tim SAR kehilangan jejak Yoga karena cuaca tidak mendukung dan berkabut tebal, salah satu anggota tim SAR yang bernama Budi mengumandangkan adzan dan benar saja tidak lama setelah adzan itu dikumandangkan kabut hilang begitu saja.

Setelah kabut hilang tim SAR berusaha untuk melakukan evakuasi kembali ke bawah dan masih bisa berkomunikasi dengan Yoga, namun ada sedikit keanehan karena posisi Yoga tidak berada di tempat yang sama melainkan lebih jauh sepuluh meter dari tempat semula.

"Bang Budi, gimana Yoga?" tanya Andi penuh harap.
"Yoga Alhamdulillah masih bisa berkomunikasi, nanti akan kami lanjutkan setelah cuaca cerah kembali." Ucap Budi seraya menenangkan Andi dan Dani dengan tepukan pada bahu keduanya.

Setelah tim SAR melakukan pencarian Yoga tersesat di jalan karena berkabut, seakan ada tiga teman pendaki dari grup lain yang mengajaknya namun wajahnya agak terlihat aneh, karena berkabut Yoga tidak bisa melihat mereka dengan jelas.
Spoiler for Foto:


Tim SAR membangunkan Yoga yang kelelahan dibawah kawah, Ia sangat tampak kaget saat dibangunkan.

"Bang ... Kenapa saya baru di evakuasi?"
"Peralatan yang tidak memadai juga kondisi cuaca yang tidak mendukung." Tim SAR mencoba menjelaskan perlahan kepada Yoga yang masih terkulai lemas.

"Ini makan dulu, kamu kan belum makan tiga hari dua malam."
"Alhamdulillah kamu kuat yah, tidak kena hipotermia. Padahal kemarin kan hujan deras dan berkabut"
"Iyah bang ... Saya terus bergerak naik ke atas."
" Bang ... Rekan-rekan saya yang semalam tiga orang mana?sudah dievakuasi juga?
"Rekan kamu Dani dan Andi ada di atas menunggu disana bersama Tim SAR yang lain".
"Bukan bang ... Semalam saya bersama ketiga teman saya terus bergerak naik ambil air minum dari kawah, tenggorokan saya masih kering karena meminum air tersebut" Ucap Yoga sambil menunjukkan empat botol berisi sisa air kawah.


Spoiler for foto:


Tim SAR yang berjumlah dua orang saling berpandangan setelah selesai mendengarkan cerita Yoga. Saat setelah selesai makan Yoga langsung dievakuasi ke atas dan bertemu kembali dengan kedua rekannya Andi dan Dani.

Ternyata usut punya usut Yoga telah mengambil buah kayu panjang umur tanpa ijin. Padahal sebelumnya telah diingatkan oleh petugas di Kampung Empat melarang semua pendaki mengambil buah tersebut.


End.


Penulis: mamaproduktif
Sumber:
Referensi:
1,2,
Diubah oleh mamaproduktif 30-09-2019 07:26
sebelahblogAvatar border
indriketarenAvatar border
papahmuda099Avatar border
papahmuda099 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
3.4K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.