nurrahmahnurmaAvatar border
TS
nurrahmahnurma
Beratnya Jadi Atlit Indonesia, Tidak Seberat Rindu Dilan


Quote:




Pada awal kemunculannya, Olahraga hanyalah sebuah hobi bagi setiap individu atau kelompok. Kemudian, berkembang menjadi sebuah bentuk pertandingan yang dilombakan.

Sepak bola, voli, basket, bela diri, bulu tangkis, lari, dan cabang olahraga lainnya.

Tidak hanya menciptakan sebuah kebugaran, serta hobi yang menyenangkan, olahraga menjadi sebuah pekerjaan dengan gaji yang 'lumayan'.

Dana yang dicairkan negara untuk cabang olahraga bahkan terbilang tidak sedikit.

Namun, meskipun demikian, tidak semua dana itu untuk kesejahteraan para olahragawan dan pelatihnya.

Saya punya seorang teman di Kalimantan, berinisial SA. Dia seorang atlit lari. Ia mengaku bahwa pemerintah setempat kurang memerhatikan kondisi dan keadaan mereka.

Latihan berat setiap hari, gaji yang dibayarkan selalu telat. Bahkan hadiah yang dimenangkan setelah ikut lomba atau pertandingan seringkali dipotong atas berbagai hal.


*Foto Dokumentasi Pribadi; Suasana Latihan Anak-anak Pencak Silat.

Teman saya, Ar, yang dari Bima, atlit Seni Bela Diri; pencak silat, pernah mengikuti lomba di Mataram dan berhasil menyabet juara dua. Namun, butuh waktu hampir dua bulan menunggu hadiah itu cair. Setelah cair pun, harus dipotong ini itu.

Beratnya Jadi Atlit Indonesia di Masa Depan.

Gedung yang dibangun untuk para Olahragawan, Hambalang. Kini terbengkalai sebab dana untuk pembangunannya sudah dikorupsi.

Kasus Hambalang

Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka


Beratnya Jadi Atlit Indonesia, Kemenpora Korupsi 26,5 M.
Penetapan Tersangka Imam Nahrawi

Belum lagi, KPAI yang ingin menghentikan audisi badan yang dilakukan oleh Djarum Indonesia.
KPAI dan Djarum

Masih banyak lagi kasus-kasus lainnya terkait dunia olahraga Indonesia. Belum disebutkan kericuhan-kericuhan yang terjadi ketika pertandingan sepak bola. Para suporter A yang bentrok dengan suporter B.

Jika melihat hal-hal semacam ini, timbul rasa khawatir dan ketidakpercayaan terhadap masa depan Olahraga di Indonesia.

Namun, Olahraga tidak hanya berbicara tentang sebuah kemenangan dalam pertandingan, kericuhan suporter, para koruptor yang mengkorupsi dana untuk kegiatan olahraga. Tetapi juga, berbicara tentang jiwa dalam diri seorang Olahragawan.

Ada sebuah semangat dalam diri seorang atlit meskipun masa depan seorang atlit masih buram. Karena, akan tiba saatnya medali-medali yang pernah diraih itu hanya akan menjadi sebuah cerita.

Pelatihan yang berat, belum lagi tugas-tugas sekolah yang menumpuk. Kecapean sehingga konsentrasi menjadi pecah.

Menjadi seorang atlit butuh mental kuat dan keinginan besar yang melampaui baja. Tanpa kebulatan tekad, kita hanya akan menjadi orang yang cuma menghabiskan waktu untuk bercita-cita.

Seperti halnya mengenai masa depan Olahraga di Indonesia. Kita butuh tekad yang kuat, anak-anak muda yang tetap bersemangat di lapangan meskipun kalah berkali-kali. Pemerintah yang harus selalu memerhatikan kesejahteraan para olahragawan, dan kita; sebagai para penonton, suporter Indonesia Sejati, harus tetap menjaga ketenangan saat melihat pertandingan jagoan kita. Karena, yakinlah, mereka tengah berjuang dengan keras untuk cabang olahraga yang mereka tekuni. Selalu berdoa untuk mereka, dan tetap berikan dukungan terbaik.

Semoga Olahraga kita ke depannya, makin jaya dan menyabet juara di seluruh pertandingan dunia.

Yakin saja, masa depan Olahraga Indonesia pasti akan cerah.

**
Referensi:

Pribadi
Hasil Wawancara dengan teman bernama SA dan AR.
Berita diambil dari Tempo.co
Gambar Dokumentasi pribadi.

#Nurrahmah_Safa
#BBB
Diubah oleh nurrahmahnurma 26-09-2019 21:18
zafinsyurgaAvatar border
indriketarenAvatar border
midnighttalkAvatar border
midnighttalk dan 8 lainnya memberi reputasi
9
738
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.