bdat
TS
bdat
[Curhatan Seorang Kaskuser] Keadaan Sampah Popok Di Daerah Ane
Siapa yang tidak tahu sampah, jika sudah menumpuk bagai gunung maka akan sulit untuk di daur ulang karena harus memilah satu satu mana yang plastik, kertas, logam dan lain lain.
Keadaan sampah di kampung ane begitu miris setelah beberapa kejadian yang sering ane lihat entah itu di jalan ataupun di tempat tempat terbuka umum.

Quote:

Popok adalah semacam garmen yang dipakai oleh individu yang tidak bisa mengendalikan pergerakan kandung kemih atau usus mereka, atau tidak bisa atau tidak mau menggunakan toilet. Saat popok sudah dikotori, maka perlu diganti; proses ini biasanya dilakukan oleh orang lain seperti orangtua atau perawat. Jika popok tidak diganti secara berkala maka bisa menimbulkan ruam popok[1].

Quote:

Karena sudah terlalu meresahkan, popok ini menjadi kendala yang sangat urgen terlebih lagi kurangnya kesadaran saat popok ini telah digunakan karena proses pembuangan popok yang relatif instan hanya di bungkus plastik hitam di bawa ke tempat sepi semisal tanah lapang yang tidak digunakan, di pinggir pinggir jalan, selokan, sampai dihanyutkan ka sungai sungai.
Kenapa bisa terjadi demikian ?
Pernah ane jumpai salah seorang warga membuang popok ini di sungai, dia hanya menjawab karena kurang tempat pembuangan sampah terutama khusus popok ini. Ya ane akui daerah ane hanya satu tempat sampah yang dijadikan tempat pembuangan yaitu depan pasar itupun tidak boleh buang popok di sana karena bisa menganggu aktivitas jual beli karena bau yang menyengat. Meski sebenarnya membuang popok bayi ini ada aturannya yaitu
1. Membuang kotorannya terlebih dahulu sebelum dibuang ketempat sampah sehingga baunya bisa diminalisir[2]
2. Tempat sampah harus dikosongkan secara teratur (sekitar sekali sehari) untuk mencegah kemunculan aroma tidak sedap dan pertumbuhan bakteri[3]

Pernah dilakukan program desa pembuatan sampah dengan semen tetapi kendalanya adalah saat sudah banyak mereka seakan tidak peduli sehingga meluberlah keluar dan menyebabkan emosi disekitar maklumlah yang diangkut untuk dibuang di desa ane hanya di depan pasar saja karena sulitnya medan jika terlalu masuk ke dalam.

Lebih mirisnya lagi bukan hanya di buang di jalanan popok ini kadang ane jumpai di daerah pemakaman desa yang notabeni adalah area dimana sanak famili saudara sekampung dimakamkan, seperti sudah tidak peduli lagi. Program kesehatan pernah datang ke kampung memberikan penyuluhan tetapi hanya segelintir orang yang peduli. Sungguh miris keberadaan popok ini.

Sumber referensi :
1. Wikepedia
2. Kompasiana
3. Alodokter
ceuhettysebelahblogzafinsyurga
zafinsyurga dan 5 lainnya memberi reputasi
6
567
4
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.