Es krim. Pecinta makanan manis pasti doyan sama camilan yang menyegarkan ini, apalagi kalo dimakan saat lagi panas-panasnya. Varian rasa serta topping yang beragam membuat makanan penutup berbahan dasar susu ini nggak bosan-bosannya diburu para pelanggan, baik anak-anak maupun yang udah dewasa.

Ada es krim, ada pula gelato. Keduanya memang punya tampilan dan rasa yang serupa. Sehingga, nggak jarang orang yang keliru dan menyamakan keduanya. TS sendiri pertama kali mengenal kata ‘gelato’ beberapa tahun lalu, saat terpampang di salah satu gerai dessert. Tampilannya yang menyerupai es krim bikin ane langsung beli satu cone tanpa pikir panjang. Jujur, waktu nyobain pertama kali, ane kurang bisa bedain antara es krim biasa dan gelato, ane pun sempet mikir “mungkin gelato cuma nama ‘keren’ dari es krim kali ya?”

Ternyata ane keliru, Gan. Meski kata 'gelato' memang berarti 'es krim' dalam bahasa Italia, namun kedua jenis dessert ini berbeda jika dilihat dari segi tekstur, kandungan, serta bahan pembuatnya.

Apa itu gelato?



Gelato adalah makanan penutup yang udah ada sejak jaman Renaisans. Seorang pria asal Sisilia bernama Procopio Cutò pertama kali mengenalkan gelato ke publik saat ia membuka sebuah kafe bernama Café le Procope di Paris pada tahun 1686. Varian rasa tradisional gelato antara lain adalah custard, vanilla, cokelat, stroberi, hazelnut, pistachio, lemon, dan persik.
 
Apa beda gelato dan es krim?

Es krim dan gelato punya perbedaan yang signifikan jika dilihat dari berbagai faktor.

1. Bahan dasar



Es krim dan gelato sama-sama terbuat dari empat bahan dasar, yaitu susu, krim, gula, dan udara. Namun, yang membedakan keduanya adalah takarannya. Gelato punya kandungan susu yang lebih tinggi, dan krim dan telur yang lebih rendah. Bahkan, banyak gelato yang nggak mengandung telur sama sekali. Selain itu, es krim juga diolah dengan lebih banyak udara. Seporsi es krim mengandung sekitar 50 persen udara, sedangkan gelato hanya mengandung 20 hingga 30 persen.

2. Kandungannya

Karena takaran krim yang sedikit, serta nggak mengandung telur, gelato punya kandungan lemak yang lebih sedikit dibanding es krim. Rata-rata seporsi es krim bisa mengandung 14 hingga 25 persen lemak. Sedangkan, pada takaran yang sama, kadar lemak pada gelato hanya 4 hingga 9 persen. Dengan kandungan lemak yang lebih tinggi, otomatis es krim juga punya kalori yang lebih tinggi dibandingkan gelato.



Sebagai perbandingan, 100 gram gelato mengandung 90 kalori, 3 gram lemak, dan 10 gram gula. Sedangkan, 100 gram es krim bisa mengandung 125 kalori, 7 gram lemak, dan 14 gram gula. Kandungan ini kalau belum ditambah topping ya.

3. Tekstur dan rasa



Gelato punya tekstur yang lebih lembut dan sedikit lebih padat dari es krim karena mengandung lebih sedikit udara. Karena teksturnya yang padat, gelato punya rasa yang lebih pekat di lidah. Sementara itu, es krim yang  ringan dan mengandung banyak lemak nggak memiliki rasa sekuat gelato. Lemak pada es krim akan melapisi lidah, sehingga butuh waktu lebih lama bagi lidah untuk mendeteksi rasa es krim.

4. Penyajian



Gelato disajikan dengan suhu yang 10-15 derajat lebih hangat dari es krim. Suhu yang terlalu dingin akan mengubah tekstur gelato menjadi terlalu keras dan kurang elastis. Temperaturnya yang lebih hangat ini akan memberikan rasa yang lebih kuat di lidah, karena lidah nggak akan mati rasa seperti saat makan es krim. Selain itu, Gelato juga akan lebih mudah meleleh di mulut.

 
Lebih baik es krim atau gelato?

Dua-duanya sama-sama menyegarkan dan pas banget untuk jadi makanan penutup. Tapi, kalau dilihat dari kandungannya, es krim memang punya kadar gula, lemak, dan kalori yang lebih tinggi dari gelato. Jadi, bagi kalian yang mempertimbangkan kesehatan, mungkin bisa beralih ke gelato. Tapi, bagi yang lebih mementingkan rasa, dan nggak suka rasa yang terlalu pekat di mulut, es krim jadi pilihan yang tepat buat kalian.
 
Gimana, Gan, lebih pilih es krim atau gelato?