Ahli Arkeologi Selama Ini Salah, Salamander Ternyata Hewan Amphibi 'Terbesar Dunia'

Beranda

...

The Lounge
Ahli Arkeologi Selama Ini Salah, Salamander Ternyata Hewan Amphibi 'Terbesar Dunia'

iskrim

21-09-2019 11:52

Ahli Arkeologi Selama Ini Salah, Salamander Ternyata Hewan Amphibi 'Terbesar Dunia'

#nationalgeographic #kadal #salamander #raksasa #hewan #amphibi

[ HT# 545 ]

Di dunia ada banyak hewan amphibi yang akrab ditelinga kita, termasuk Salamander hewan yang bentuk fisiknya menyerupai kadal ini rupanya baru saja naik 'pangkat' sebagai hewan amphibi terbesar di dunia, apa pasal?

Ya, temuan terbaru seekor Salamander di identifikasi sebagai hewan amphibi terbesar di dunia. Lokasi penemuannya pun unik, di sebuah ruang museum London!

Menurut salah satu ahli geologi mengatakan selama lebih tujuh puluh empat tahun spesies yang tersimpan di museum itu ternyata spesies Salamander raksasa. "Sekarang kita tahu hewan apakah ini dan dari mana asal-usul nenek moyangnya."

Salamander raksasa ini berada dan di simpan di Natural History Museum, awalnya selama dua puluh tahun sebelumnya ditempatkan di ZSL London Zoo.

"Setelah di teliti dan di analisis DNA nya Salamander raksasa ini ternyata berasal dari China, dan kemungkinan besar ukurannya ada yang lebih besar lagi dari yang kita miliki saat ini"

Saat ini Salamander yang masih hidup liar di bumi China bagian Tengah, Selatan, dan Timur sudah di putuskan oleh pemerintah dan lembaga pecinta hewan dunia sebagai hewan langka dan dalam status 'Terancam Punah' karena banyak di buru sebagai makanan mewah.

Salamander asal China jika dewasa umumnya bisa mencapai 165 cm sebagai hewan asli Tiongkok dan mampu bertelur 400 hingga 500 telur. "Pada 2013 dan 2016 pernah di temukan Salamander seukuran buaya kecil dengan berat sekitar 140 pon (64 kilogram)."

Di sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Ecology and Evolution, para peneliti menggambarkan penemuan tiga garis keturunan genetik yang berbeda Salamander dari berbagai sistem sungai dan pegunungan di seluruh Tiongkok. Silsilah-silsilah ini cukup berbeda secara genetik sehingga mereka mewakili spesies yang berbeda: Andrias davidianus , Andrias sligoi, dan spesies ketiga yang belum disebutkan namanya.

Dan, salah satu spesies yang terbaru teridentifikasi sekarang ini kita sebut dengan nama Salamander raksasa China Selatan (Andrias Sligoi), panjangnya mencapai 6,5 kaki (2 meter) yang pernah hidup di Kebun Binatang London.

“Kami berharap pemahaman baru ini tentang keanekaragaman spesies mereka telah tiba, dan kini waktunya untuk mendukung keberhasilan konservasi mereka, tetapi langkah-langkah mendesak diperlukan untuk melindungi populasi Salamander raksasa yang masih ada yang mungkin tersisa,” kata Profesor Samuel Turvey dari Institut Zoologi ZSL.