rulfhiAvatar border
TS
rulfhi
Mampetnya Prestasi Olahraga Indonesia Karena Hal Ini


Mampetnya Prestasi Olahraga Indonesia Karena Hal Ini

Ilustrasi gambar source valeofglamorgan.gov.uk


Saya hanya bisa menyebutkan kurang dari 10 cabang olahraga yang pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Jawaban pertama adalah bulutangkis, lalu tinju, angkat besi lalu bingung kemudian.

Apa saya kurang baca berita? Rasanya tidak. Hampir semua kanal berita ihwal olahraga saya pantau melalui media sosial. Namun tak banyak yang mengabarkan soal pretasi yang diraih para atlet Indonesia. Paling terkini saya membaca dua atlet ganda putra, Ahsan/Hendra sukses meraih medali emas di kejuaran dunia bulutangkis 2019 yang digelar di Basel, Swiis.

Selebihnya saya hanya kerap mendapatkan berita minor soal olahraga, seperti kerusuhan suporter sepak bola di liga Indonesia, atlet yang gagal mentas karena tidak ada sponsor hingga atlet yang didera cedera.

Lantas ada apa dengan olahraga di Indonesia? Boleh saya katakan bahwa olahraga kita masih berjalan di tempat. Buruknya lagi di beberapa cabang olahraga seperti berjalan mundur, misalnya tenis. Tenis Indonesia pernah harum oleh Yayuk Basuki. Tercatat empat kali mentas di Asian Games (1986,1990,1994, dan 1998) dengan meraih 4 emas, 2 perak, dan 3 perunggu, dari nomor perseroangan dan beregu.

Kini tenis Indonesia seakan terlelap dalam tidur panjang. Tentu kita merasa kecewa. Jika berbicara olahraga tentunya akan berkaitan dengan pembinaan. Pembinaan merupakan kunci jika ingin meraih prestasi dalam olahraga. Akan tetapi terkadang dari kita mengabaikan hal tersebut. Kita hanya memandang hasil akhir saja.

Untuk melakukan pembinaan yang baik dan berkelanjutan diperlukan pihak yang berani berinvestasi di lahan tersebut. Tentu kita berharap pemerintah untuk mengambil sikap itu. Tetapi perkara lain selalu muncul jika hanya mengandalkan pemerintahan, terbatasnya anggaran untuk pembinaan seolah menjadi alibi yang dibenarkan setiap kegagalan dari setiap cabang olahraga.

Para atlet pun dibuat pusing kepala jika sudah menabrak hal tersebut. Kita pun berharap ada pihak swasta yang tergerak hatinya untuk turut serta memajukan olahraga di Indonesia. Dan sejumlah pihak sudah bergerak lebih dulu daripada pemerintah.  Sebut saja PB Djarum. PB Djarum merupakan salah satu bentuk kepedulian dari pihak swasta pada cabor bulutangkis.

Sedari dulu pun sudah ada sejumlah pihak swasta yang ikut cemplung di bidang olahraga, semisal Bank Mandiri yang pernah menjadi sponsor untuk sepak bola Indonesia. Akan tetapi lambat laun pihak swasta terkadang terjegal oleh sejumlah regulasi yang berlaku, sehingga harus memutus pengabdiannya.

Ketika pihak swasta menghentikan program pembinaan, maka lambat laun cabor olahraga itu perlahan mati kutu. Maka memang diperlukan satu kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk membangun suatu hubungan khususnya dalam pembinaan olahraga. Pemerintah pun harus legowo karena memang pada realitasnya tak mempu untuk merangkul semua pembinaan seluruh cabang olahraga. Maka dari itu buatlah regulasi yang memudahkan para pihak swasta untuk turut menyumbangkan setitik harapan pada olahraga yang berkembang di Indonesia.

Melalui olahraga, salah satu cara untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Sebab seperti kita ketahui, hanya ada dua cara untuk lagu Indonesia raya berkumdangan di negara orang lain, pertama jika kedatangan presiden Indonesia, kedua jika seorang atlet dapat memenangkan satu kejuaraan.   

 Tulisan merupakan opini dengan TS dengan berbagai referensi bacaan di internet. Tentu sangat menarik jika kamu juga bisa turut sumbasih ide dan komentar di thread kali ini.

Sumber ilustrasi gambar terlampir di bawah. 


sebelahblogAvatar border
infinitesoulAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 6 lainnya memberi reputasi
7
599
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.