Judul : Sunset & Rosie
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Mahaka Publishing
Tahun terbit : 2011
Isi : 427 halaman


Sebual novel roman karya Bang Darwis ini lagi-lagi bersetting sebuah peristiwa besar. Sebelumnya, di Hafalan Sholat Delisa yang bersetting tsunami aceh sukses bikin baper, baik buku maupun filmnya.

Di Sunset & Rosie ini Bang Darwis mengangkat kejadian ledakan bom di Jimbaran, Bali.

Novel dengan pov 1, Tegar sebagai tokoh utama ini mengusung lokasi sekitar Gili Trawangan dan Bali. Tegar yang mencintai Rosie, sahabatnya dari kecil harus menelan perasaannya sendiri saat di hadapannya Rosie menerima perasaan Nathan, teman kuliah mereka yang baru kenal beberapa bulan.

Tegar memilih meninggalkan Gili Trawangan, memutus komunikasi dengan dua rekannya lalu pindah ke Jakarta. Menyibukkan diri dengan bekerja berharap bisa melupakan masa lalunya.

Takdir berkata lain, Rosie dan Nathan yang telah menikah dan memiliki dua putri berhasil menemukan alamat Tegar di Jakarta. Upaya keras Tegar untuk mengubur masa lalu sirna sudah. Pandangannya langsung tertuju pada dua putri sahabatnya itu. Tegar luluh.

Hubungan mereka bertiga akhirnya dekat lagi. Tegar menjadi Paman, Om, dan Uncle bagi keempat putri Rosie dan Nathan. Saat perayaan pernikahan Rosie ke 13 di Jimbaran, Bali, bom meledak. Tegar yang tengah ber-teleconference dengan keluarga Rosie langsung terbang ke Bali, meninggalkan acara pertunangannya dengan Sekar yang akan digelar esok hari.

Ledakan itu merenggut nyawa Nathan, Rosie juga tercunggang jiwanya meharuskan ia dirawat di pusat rehabilitasi. Nathan yang tetap mencintai Rosie mana tega meninggalkan keempat putri tersebut hanya dengan neneknya. Nathan memilih putus kerja, menggantung rencana pertunangannya dengan Sekar sampai memastikan Rosie sembuh total dan bisa kembali pada anak-anaknya.

Waktu terus berlalu, dua tahun Rosie sembuh total. Tegar akhirnya ingat dengan janjinya bersama Sekar. Tegar memilih kembali ke Jakarta membangun keluarga dengan Sekar. Rosie yang juga menyadari rasa cintanya pada Tegar bersiap menerima kenyataan pahit. Namun, putrinya memaksa untuk menyusul paman Tegar ke Jakarta. Apa yang terjadi selanjutnya? Silakan baca novelnya sampai tuntas, ya, Gan.

Kepiawaian Bang Darwis dalam menyusun cerita roman tak diragukan lagi. Seperti kata Bang Darwis, semoga muncul pemahaman baru setelah membaca novel ini. Tentang menyikapi masa lalu. Percuma juga kita berlari meninggalkan masa lalu lantas di depan justru disedangnya, bukan?

Sebagai newbie di bidang literasi, ada beberapa kesalahan dalam novel ini. Seperti pada bagian Tegar sedang menelepon Sekar, bagaimana bisa Tegar mengetahui pipi Sekar memerah? Mungkin saja telah ada aturan baru tentang batas penggunaan pov 1?

Novel ini cocok bagi penyuka roman berbalut keluarga. Silakan dibaca novelnya, ya, Gan.