• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Apakah Harus Menunggu Kiyamat Agar Korupsi Lenyap dari Negeri Ini?

bekticahyopurnoAvatar border
TS
bekticahyopurno
Apakah Harus Menunggu Kiyamat Agar Korupsi Lenyap dari Negeri Ini?


Adalah revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seolah menjadi dramatisasi. Entah karena para koruptor ketakutan atau KPK sudah dipolitisasi? Semua seakan dibuat rancu dan membingungkan bagi rakyat. Benarkah demikian?

Seperti Gansis ketahui, sejumlah pihak yang menolak revisi, mengagap KPK kini menuju senjakala, perlahan 'dikubur pelan-pelan ke pemakaman'.

Bayangkan! KPK yang sudah berdiri selama 17 tahun dan banyak menangkap para koruptor, independensinya kini dipertanyakan. Atau sengaja mungkin dipertanyakan?


Suasana dalam aksi demo massa PMII di Gedung Merah Putih KPK. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) seperti dilansir www.cnnindonesia.com(20/09/2019) sumber; Link Disini


Bagaimana tidak? Menurut sebagian pihak yang menolak, pengesahan revisi UU KPK telah menyerang garda terdepan pemberantasan korupsi di bumi pertiwi. KPK di ujung tanduk, koruptor bernapas lega, benarkah demikian? Entahlah. 

Seperti biasanya, sebelum melanjukan ulasan ini, jangan lupa subcibe ini thread dan langsung saja,  Apakah Harus Menunggu Kiyamat Korupsi Baru Bisa Lenyap dari Negeri ini? Sebagai berikut; 


"Apa saja Tujuh point perubahan DPR  dalam draf revisi UU KPK?"

 


Salah satu poin yang cukup krusial dan menjadi perdebatan sengit adalah masalah pembentukan dewan pengawas untuk mengawasi pelaksanaan tugas dan wewenang KPK.Walapun sebenarnya, bisa dikatakan tujuh poin itu juga dianggap 'menggembosi' KPK. 

Sedikit tidak lucu memang, jika KPK memiliki dewan pengawas maka KPK apa bedannya seperti Kapolri? Yang memang tugasnya sebagai pelaksana yudikatif. Sebaliknya, jika KPK tidak memiliki dewan pengawas maka bisa jadi KPK menjadi absolute abouse? 

Mungkin akan kontradiktif dengan hukum Tata Negara Indonesia. Karena KPK tidak dipilih melalui pemilu. Sedangkan pelaksana yudikatif sudah ada Kejaksaan dan Kapolri. 

Permasalahannya adalah adanya KPK lahir karena dianggap pelaksana yudikatif yang ada, belum sanggup memberantas kasus korupsi di indonesia. Membingungkan bukan? Begitulah keadaan negeri kita saat ini. 

Jika sudah dilematis seperti ini, lantas ingin bertanya pada siapa? Olehnya, ijinkan ane melukiskan sedikit lewat rangkaian aksara prosa berikut ini. 

Apakah Harus Menunggu Kiyamat Korupsi Baru Bisa Lenyap dari Negeri ini?

Jika kutanyakan pada awan, langit 'pun menggulung mendungnya menjadi gelap gulita.

Jika kutanyakan pada laut, gelombang'pun mendeburkan ombaknya pada karang.

Jangan bilang untuk bertanya pada rumput yang bergoyang, karena bumipun akan menjadi gersang.

Apakah Harus Menunggu Kiyamat Korupsi Baru Bisa Lenyap dari Negeri ini?

Tersebab kejahatan hanyalah kebaikan yang disiksa oleh kegelapan dan kehausan. Bukankah kebaikan itu bila lapar meminta makanan yang mengenyangkan sampai-sampai masuk kedalam gua-gua yang senyap dan bila haus sampai meminum air yang kotor.

Tidak lucunya dokter negeriku ketika sakit gigi, lebih suka menambal giginya dengan perak dan emas dari pada mencabutnya. Gigi-gigi itu mengunyah, mencabik-cabik daging dan darah rakyat penuh dengan silva beracun. 

Apakah Harus Menunggu Kiyamat Korupsi Baru Bisa Lenyap dari Negeri ini?

Adalah alkisah ada tiga raja menghadap Pencipta Semesta. Sebut saja si Darta dari tanah India berkata; Wahai Pencipta, kenapa negeriku miskin? Berilah jalan untuk kami. 

"Pulanglah kau, permohonanmu diterima," kata Pencipta. Tak lama India perlahan ekonominya mulai membaik. 

Datanglah raja kedua, sebut saja Sadam; Wahai Pencipta, kenapa negeriku berperang tak berkesudahan? Berilah jalan untuk kami.

"Pulanglah kau, permohonanmu diterima," kata Pencipta. Tak lama Perang Teluk berdamai dan sempat makmur hingga akhirnya perang lagi.

Datanglah raja ketiga, sebut saja si Bung Kar; Wahai Pencipta, kenapa negriku indonesia banyak koruptor? Berilah kami jalan. Lantas, apa kata Pencipta?

"Maaf, Bung Noe! Aku angkat tangan. Begitulah hingga kini koruptor seolah sulit dibasmi. Jika Pencipta saja angkat tangan, apalagi KPK?

Apakah Harus Menunggu Kiyamat Korupsi Baru Bisa Lenyap dari Negeri ini? Jawab!


Apapun alasanya, semua pihak sepakat bahwa pemberantasan korupsi di negeri ini harus ditegakan, walaupun mungkin selamanya tidak akan tegak. Lantas apa yang akan terjadi? Kita tunggu drama selanjutnya. 

Bagaimana menurut sahabat kaskuser? Silahkan berikan pendapatnya dikolom komentar. Jangan lupa rate, cendol segar dan bagikan. Belajar bersama bisa dan terimakasih. 

Sumber; Opini pribadi 
Refrensi; CNN Indonesia 
Diubah oleh bekticahyopurno 21-09-2019 03:53
sebelahblogAvatar border
infinitesoulAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 28 lainnya memberi reputasi
29
2.7K
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.