Mengikuti sebuah atau beberapa komunitas di zaman now ini, sepertinya bukan hal yang asing. Gue sendiri mengenal komunitas untuk pertama kali yaitu sejak duduk di bangku SMA. Hingga sekarang, masih ada beberapa komunitas yang gue ikuti. Dan itu SERUUU!

Gue bukan sok sok-an mengklaim diri sendiri seorang introvert, but dari beberapa test MBTI online abal-abal dan pendapat beberapa teman bahkan keluarga, that's me. Awalnya gue berpikir bahwa seseorang dengan karakter seperti gue pasti akan sulit bergabung ke dalam sebuah kemunitas. Ternyata enggak loh. Justru beragam karakter yang gue temui dalam sebuah komunitas membuat gue bisa lebih open minded dan merasa bahwa menjadi introvert itu nggak buruk-buruk amat.

Komunitas pertama yang gue ikuti saat SMA adalah jurnalis. Di dalam komunitas itu, terbagi lagi menjadi 4 bagian yaitu penulis, reporter, penyiar, dan master of ceremony. Tebak, gue ikut ya mana?

Bagi gue, berkomunitas itu bisa memiliki ratusan faedah. Karena akan terlalu panjang dan bertele-tele, berikut gue ringkas beberapa manfaat berkomunitas bagi seseorang yang berkarakter introvert:

1. Find a new world



Meskipun seorang introvert itu lebih senang dengan dunianya sendiri, pada dasarnya kita membutuhkan teman even not for share a personal story. Dengan berkomunitas, ada dunia baru yang muncul dan bisa memberikan gagasan-gagasan baru dalam menghadapi hidup. Biasanya, orang yang menutup diri dapat perlahan terbuka bila membahas suatu hal yang disukai. Kuncinya adalah ikuti komunitas yang elo banget.

2. Mendorong untuk berinteraksi



Sejujurnya, komunitas aktif yang cukup lama gue ikuti adalah komunitas via social media, which is not being face to face. Seorang introvert dengan komunitas seperti itu jelas sangat membantu. Rasa malu, sungkan, segan, karena harus memulai membuka sebuah pembicaraan tidak akan begitu terasa karena, hanya dengan mengetikkan keypad kita bisa memulai percakapan tanpa beban. Namun, komunitas di luar social media juga sangat baik untuk seorang introvert. Hal itu bisa mendorong kita agar bisa berinteraksi, mengutarakan pendapat, dan ikut andil bagian dalam segala kegiatan di komunitas tersebut.

3. Memperluas zona nyaman



Sering kita dengar kalimat, "Keluar lah dari zona nyaman agar kita bisa menjadi orang sukses". Menurut gue, statement itu baiknya diubah menjadi, "Perluaslah zona nyaman agar bisa menjadi sukses meskipun tidak memaksakan diri untuk keluar dari zona nyaman." Keluar dari zona nyaman bagi seorang introvert adalah hal yang cukup sulit. Namun, dengan berkomunitas, zona nyaman kita akan semakin luas sehingga kita bisa tetap berkembang meski tak mengubah karakteristik diri sendiri.

4. Meminimalisasi rasa kesepian



Jujur saja menyendiri itu enak. Hidup dengan dunia sendiri itu nyaman. Namun, tidak dipungkiri rasa kesepian akan tetap muncul meskipun seorang introvert senang menyendiri. Terkadang beberapa hal negatif yang diakibatkan dari merasa kesepian membuat kita menciptakan pikiran-pikiran yang toxic. Untuk itu, berkomunitas adalah salah satu cara agar kita merasa memiliki teman.

Beberapa minggu yang lalu, gue baru saja mengikuti sebuah komunitas yang bukan sekadar lewat media sosial. Tujuannya karena gue ingin mencoba hal baru di luar hobi gue. Ternyata cukup menyenangkan setelah sekian lama tidak berkomunitas dengan komunitas yang real. Minggu depan rencananya mereka mau botram —memasak lalu dimakan bersama sambil bersenda gurau—, dan entah mengapa gue sangat antusias mengikuti agenda komunitas tersebut.

Yuk ah berkomunitas. Banyak teman, banyak saudara, banyak manfaat, banyak pengalaman, banyak cerita, dan banyak hal positif lainnya. Asalnya jangan jadi banyak mantan aja sih #eh

*this is my personal opinion
Pict source: Pixabay