Arsenal menampilkan dua wajah yang berbeda dalam laga terakhirnya melawan Watford. Bermain di kandang lawan, Minggu (15/9), The Gunners pulang dengana hasil imbang 2-2.

Padahal, Arsenal sempat memimpin 2-0 di babak pertama. Ya, itulah wajah Arsenal yang positif dalam pertandingan ini. Brace Pierre-Emerick Aubameyang lewat skema yang yahud memperlihatkan bahwa Si Meriam London punya potensi besar di lini depan.

Maklumlah, lini depan mereka kan disi pemain-pemain mahal macam Auba, Nicolas Pepe, sama Alexandre Lacazette. Setidaknya, Arsenal selalu bisa mencetak gol dalam 5 pekan perdana EPL musim ini.




Namun, yang terjadi di babak kedua adalah sisi wajah Arsenal yang buruk. Ini menyangkut lini belakang mereka sebagai titik lemah yang belum juga dicarikan solusinya oleh Unai Emery.

Bukannya menambah gol atau minimal pertahankan kedudukan, The Gunners malah kecolongan dua gol setelah istirahat lewat Tom Cleverley dan penalti Roberto Pereyra.

Dari situ terlihat betapa koordinasi pertahanan mereka amburadul karena dua gol Watford lahir dari kesalahan pemain belakang, Sokratis dan David Luiz. Gol Cleverley lahir dari blunder Sokratis yang bermain-main mengoper bola kepada rekannya, sangat riskan di kotak penalti sendiri.

Bola dipotong Gerard Deulofeu, lalu diumpan kepada Cleverley yang langsung menyambarnya di muka gawang Bernd Leno. Gol. Sementara gol kedua dari tendangan penalti terjadi akibat pelanggaran Luiz di kotak terlarang.


Para pendukung Arsenal bisa jadi gemes, bingung, sekaligus mungkin ada juga yang bisa memprediksi kalau timnya bakal kebobolan lebih dari satu gol di partai ini. Pasalnya, lini belakang Gunners sudah terlihat kewalahan menerima serangan Watford, terutama sejak babak kedua mulai.




Opta mencatat, Arsenal sepanjang laga ini sampai dihujani 31 tembakan! Itu rekor tertinggi yang dialami Gunners dalam satu laga sejak data diterbitkan Opta. Dari jumlah itu, 10 di antaranya mengarah ke gawang.

Data lain juga menyebut Arsenal sudah diserbu 96 tembakan total di Liga Inggris musim ini. Terbanyak di antara tim-tim di 5 liga terbesar Eropa (Inggris, Italia, Spanyol, Jerman, Perancis).

Ini bukti kalau lini belakang Arsenal sangat rentan ditembus lawan walau semuanya nggak menghasilkan gol. Kalau sudah begini, bisakah mereka jadi pesaing di jalur juara Premier League?? 


Referensi data: Opta, Premierleague

Berbagi informasi olahraga kamu di kapten.kaskus.id
Main Tebak Skorserta KASKUS FPL berhadiah utama dan bulanan
Follow akun Instagram @kapten.kaskus untuk mendapat infografis menarik seputar dunia olahraga

kapten.kaskus.id