Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam dan salam sejahtera semuanya.

Setelah sekian waktu saya hiatus, akhirnya saya kembali ke sini dan menulis artikel/opini lagi. Yang tidak kenal saya, mari berkenalan dulu. Sebab, pepatah mengatakan; 'Tak kenal maka tak sayang. Kalau udah sayang pura-pura tak kenal aja.' Wasyeeek, jomlo curhat! Hahahah.

Oke, langsung ke point-nya saja, tentang kabut asap dampak pembakaran lahan di Pekanbaru.

Sobat Beriman, sudah beberapa waktu ini, kita diresahkan dengan bencana kabut asap yang melanda kota Pekanbaru dan sekitarnya. Tidak hanya itu, kabut asap ini juga menyebar ke provinsi tetangga bahkan ke negara sebelah, Malaysia. Tentu saja, ini sangat buruk dampaknya, 'kan?

Kabut asap sudah membuat kota Pekanbaru menjadi gelap. Jarak pandang pun hanya sekitar 3-5 meter saking tebalnya asap. Sudah tentu bencana ini dapat melumpuhkan sebagian aktivitas masyarakat. Seperti, diliburkannya sekolah-sekolah dan beberapa instansi, terganggunya aktivitas penerbangan juga pelayaran, dan sebagainya.

Intinya, selain berdampak buruk pada kesehatan, kabut asap di Pekanbaru ini sudah mengganggu aktivitas masyarakat di sana.

Oke, Sobat Beriman. Itu baru kabut asap akibat pembakaran lahan, lantas bagaimana jadinya dengan kabut asap akibat tumbukan meteor, ketika peristiwa Adh-Dukhan kelak? Tidak ada yang menjamin kita masih bisa bertahan hidup atau tidak.

Jika kabut asap akibat pembakaran lahan saja sudah membuat kita sangat resah dan kepayahan, lalu bagaimana dengan dukhan?

Adh-Dukhan adalah peristiwa di mana, bumi diselimuti oleh kabut asap yang pekat selama 40 hari 40 malam--akibat jatuhnya meteorit ke bumi (wallahu 'alam).

Sebenarnya, ada beberapa pendapat tentang dukhan ini. Pertama, pendapat Ibnu Qutaibah, yang mengatakan bahwa dukhan merupakan kondisi kelaparan yang akan menimpa kaum kafir Quraisy, disebabkan kekeringan yang berkepanjangan, sehingga debu-debu pun berterbangan sehingga membentuk dukhan.

Pendapat kedua ialah, dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu dan Ibnu Katsir, serta para pengikutnya yang menyatakan bahwa dukhan tidak hanya melanda orang kafir Quraisy, tapi juga seluruh umat muslim.

Ibnu Umar berkata; "Akan keluar dukhan, lalu orang mukmin terkena imbasnya hingga seperti orang pilek. Kemudian, asap ini akan masuk ke telinga orang kafir dan munafik sehingga kepala mereka terasa seperti hewan panggang."

Sementara pendapat ketiga adalah gabungan dari dua pendapat di atas, yang didukung oleh Imam An-Nawawi dan Imam Al-Qurthubi.

"Mujahid mengatakan bahwa Ibnu Mass'ud berpendapat ada dua dukhan. Salah satunya sudah terjadi. Sementara yang satunya akan memenuhi langit dan bumi. Setiap mukmin akan menderita pilek, sedangkan orang kafir telinganya di lubangi." (Ad-Tadzkirah).

Intinya, dukhan adalah kabut asap yang akan menyelimuti. Pada saat ini, bumi akan kekurangan pasokan oksigen, sinar matahari tidak dapat menembus bumi, sehingga banyak bencana yang terjadi. Yaitu, kelaparan akibat gagal panen, kekeringan-- sebab sumber mata air akan mengering, lumpuhnya teknologi, sehingga kita kembali ke zaman tradisional, dan bertebarnya berbagai macam penyakit.

Tentang dukhan sendiri, Allah berfirman dalam QS. Ad-Dukhan: 10, yang artinya:

"Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata yang akan meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih."

Maka, begitu dahsyatnya akibat dari dukhan ini, yang tentu saja pasti akan melanda kita. Kapan? Tidak ada yang tahu kapan pastinya. Namun, seorang ulama mengatakan bahwa dukhan akan terjadi pada hari Jum'at di tanggal 15 Ramadhan.

Dari Katsir bin Murrah Al-Hadhrami radhiyallahu 'anhu berkata: "Tanda bencana di bulan Ramadhan adalah sebuah tanda di langit (bintang berekor yang akan jatuh ke bumi), sesudahnya ada perselisihan di kalangan manusia. Jika kamu mendapatinya, maka perbanyaklah persediaan makanan sekuat kemampuanmu." (Nu' aim Al-Fitham: 150).

Dalam berbagai referensi yang saya baca dan dengar, peristiwa dukhan tidak akan terjadi sebelum, merajalela-nya musik, biduanita, dan minuman khamr. Bukankah sekarang itu sudah terjadi? So, dapat diperkirakan bahwa dukhan akan terjadi sebentar lagi.

Apakah di bulan Ramadhan tahun ini? Wallahu 'alam bishshowab.

Namun yang pasti, bila dukhan sudah terjadi, itu artinya Dajjal akan turun dan membawa fitnah yang sangat besar. Setelah dukhan terjadi, manusia akan ditimpa kelaparan dan kekeringan yang teramat sangat, sehingga Dajjal datang membawa 'pertolongan' dengan cara memurtad-kan para manusia. Maka pada saat itu, terjadilah pemurtatan besar-besaran.

So, bila sudah begitu, dapat ditarik satu kesimpulan yaitu, bahwa Kiamat sudah sangat dekat. Lantas apa persiapan kita?

----

"Sesungguhnya hari Kiamat pasti datang, tidak ada keraguan tentangnya, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman." (QS. Ghafir: 59).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;

"Jarak antara diutusnya aku dengan hari kiamat bagai dua jari ini." Beliau pun berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. (HR. Bukhari no. 5604, dan Muslim no. 2951, dari Anas bin Malik).

Sekian Sobat Beriman. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Salam ukhuwah dari Ranah Minang untuk kalian semua. ❣️

Baso, 15 September 2019.