Hai gansist ketemu lagi dengan thread Irum. Kali ini saya ingin ikut mendukung petani Indonesia melalui literasi. Di mana sebentar lagi akan diperingati sebagai hari tani nasional, yakni pada tanggal 29 September 2019.

Mungkin kita tahunya pertanian itu hanya yang berhubungan dengan budidaya bercocok tanam saja. Padahal perkebunan dan peternakan pun juga masuk dalam pertanian.

Kita semua juga pastinya sudah tahu jika bangsa kita merupakan negara agraris karena sebagian besar penduduknya bermata pencaharian bercocok tanam. Selain itu tanah-tanah kita dikenal sangat produktif sehingga ada istilah batu dan tongkat bisa berubah menjadi tanaman.

Apapun yang kita tanam akan tumbuh subur, gemah ripah loh jinawi. Bahkan negara kita pernah berswasembada pangan pada era 80-an. Beberapa hasil pertanian dan perkebunan kita juga menjadi komoditas eksport, seperti; jagung, beras, karet, kopi, dan kakao.


Lahan pertanian banyak ditinggalkan, bahkan hampir tak diminati oleh generasi milenial karena mereka mengira bekerja sebagai petani itu susah dan tak menghasilkan.

Mereka lebih suka bekerja di perkantoran, memakai AC dan bersepatu dengan gaji yang jelas dan secara sosial lebih terpandang.

Pemilik lahan pertanian pun berlomba menjual sawah dan kebun dengan harga mahal ke pengembang dan akhirnya diubah menjadi perumahan.



dokpri di HUT HKTI Jember.

Jangan biarkan tikus mati di lumbung padi gansist. Sudah waktunya generasi milenial menekuni dan mencintai pertanian. Menanam bahan pangan di sekitar lingkungan dan ikut terjun menjadi petani-petani modern yang terus menjaga serta menghasilkan pangan yang berlimpah.


Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi dalam pengembangan sumber daya manusianya, merangkul generasi muda untuk lebih mencintai tanah-tanah mereka. Memberikan semangat agar milenial mau turun ke sawah, kebun maupun peternakan dengan menjamin rasa kemandirian serta hasil yang didapatkan dengan bercocok tanam, beternak maupun olahan produk pertanian lainnya.

Bangga jadi petani.

Sumber : opini pribadi