Usai menelan kekalahan di laga perdana Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia melewan Malaysia dengan skor 2-3, kini Timnas Indonesia harus menelan kekelahan yang cukup pait karena harus mengakui ketangguhan Timnas Thailand yang berhasil membobol gawang Andritany sebanyak 3 kali.

Pada laga melawan Thailand, seperti yang dikatakan Simon, Timnas Garuda sudah sangat baik untuk jalannya pertandingan di babak pertama dengan bermain lebih defensif guna memperkuat lini tengah timnas Indonesia. Namun sayang, pada babak kedua Indonesia tidak berhasil keluar dari zona pertahanan hingga akhirnya Timnas Thailand mampu menciptakan 3 gol yang mana 2 gol tercipta dari kaki Supachock Sarachat pada menit 55' dan 73'. Sedangkan satu gol lainnya melalui eksekusi penalti dari Theerathon Bunmathan pada menit 65'.



Memang secara mental, kita bisa setuju dengan apa yang dikatakan pelatih bahwa di babak pertama Indonesia bermain cukup baik, tapi jelas, kita melihat pertandingan secara keseluruhan. Banyak pemain Timnas Indonesia yang membuat kesalahan-kesalahannya sendiri dan itu berakibat fatal.

Dari hasil tersebut, timnas Indonesia harus rela berada di posisi buncit dengan belum mendapatkan poin satu pun. Ini adalah langkah awal yang cukup berat bagi timnas kita, dan selanjutnya harus bertandang ke Uni Emirate Arab (UEA)  pada 10 Oktober 2019.

Di sisi lain, mari kita menengok bagaimana hasil mempengaruhi jumlah penonton yang hadir untuk mendukung Timnas. Kita tahu bahwa pada laga perdana, animo masyarakat begitu tinggi untuk menyaksikan pertandingan melawan Malaysia. Namun sayangnya kekalahan yang di dapat Timnas Garuda karena permainan yang kurang apik dan dengan bonus kericuhan di akhir laga. Bukan tidak mungkin bahwa dua hal tersebut menjadi faktor yang mengakibatkan laga Indonesia vs Thailand sepi penonton.



Normalnya, Stadion Gelora Bung Karno berkapasitas 77.193 penonton, namun pada laga melawan Thailand hanya ada 12.000 penonton. Bahkan tidak ada setengah dari jumlah kapasitas yang disediakan. Dan jumlah itu pun dibantu dengan 400 tiket dari pendukung Thailand. Artinya, semalam hanya ada 8000 suporter Indonesia. Parahnya lagi, pada H-1, tiket hanya terjual 7000lembar. Padahal PSSI sudah menyiapkan 60.000 tiket di H-1, sama seperti saat melawan Malaysia sebelumnya.

Dari apa yang terjadi ini, jelas bahwa penonton kita butuh sesuatu yang menghasilkan ketimbang duduk manis di stadion melihat timnas kalah bahkan ricuh. Coba bandingkan sama mereka yang jauh lebih berprestasi. Semua ini akan berbading lurus, jika timnasnya bagus maka penonton pun akan ramai. Tapi kalau sudah begini, masihkah kalian ingin menonton timnas setelah dibantai 0-3 di kadang sendiri? Ane sih ogah!