lapar.bangAvatar border
TS
lapar.bang
Indonesia Satu, Stop Rasis


Negri ini melukai tubuhnya sendiri, dengan apa ? Dengan perlakuan rasis terhadap saudara kita di Papua kemarin. Bahkan kejadian itu terjadi saat Indonesia merdeka untuk yang ke-74 kalinya.



Coba pikir, lebih hina mana monyet mencari ilmu di rumah manusia atau manusia mencari makan di rumah monyet ?

Ayolah, jangan sampai 74 tahun Indonesia merdeka dan pancasila hanya menjadi hiasan dinding di istana. Lalu bunyi sila ke-3 yang katanya "Persatuan Indonesia" itu mana, bahkan saat saya membaca beberapa portal berita tentang rasis yang terjadi tempo hari kebanyakan masih simpang siur. Jangan sampai mau kita di adu domba oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab.

Indonesia, selain darurat narkoba ternyata juga darurat toleransi, miris.

Menurut saya, mata pelajaran PMP atau sekarang menjadi PPKn harus menjadi salah satu mata pelajaran wajib lulus UN, atau sekarang karena guru "Dilarang mendidik yang sesungguhnya" jadi timbul hal semacam ini. Tata krama menjadi nomer sekian, toleransi urusan belakangan.

Mendengar berita rasis ini adalah patah hati paling nyata. Lalu, Indonesia untuk anak saya nanti gimana? Untuk anak kalian, dan untuk anak kita.

Siapa yang diuntungkan atas kejadian ini ? Ya mereka yang tidak suka dengan pancasila, mereka yang ingin Indonesia ribut, mereka yang ingin Indonesia terpecah belah.

Jujur saja, saya sebenernya sedih, saya menulis ini dalam keadaan sadar. Tujuan saya bukan memperkeruh suasana, ini adalah bukti kekecewaan atas apa yang terjadi tempo hari, agar kita benar - benar menstop diskriminasi. Memang, bisa saja kita berkata seperti ini, itu karena bukan kita yang merasakan apa yang mereka rasakan.




"Makin hari makin susah saja menjadi manusia yang manusia, Sepertinya menjadi manusia adalah masalah buat manusia" Iksan Skuter

Tentu kalian tidak asing dengan sepenggal lirik lagu di atas bukan. Lagu tersebut sangat mewakili kondisi negri kita saat ini.

Ada yang bilang kejadian ini akibat salah satu mahasiswa Papua merobek bendera Indonesia, ada juga ini cuma akal-akalan agar Papua bisa lepas dari indonesia dan memerdekakan diri. Jadi yang benar yang mana ? Kita tunggu saja, biar petugas yang menyelesaikan ini, benar bukan ?

Nah, sebenarnya nasionalisme kita itu di sandra oleh sebuah simbol. Bukannya di bahasakan dengan interpresasi yang lumer dan argumentatif. Padahal itu yang menimbulkan konflik. Dari pandangan masyarakat Indonesia, nasionalisme itu hormat kepada bendera merah putih sementara yang tidak hormat tidak nasionalisme.

Sementara dari pandangan papua merdeka, masyarakat papua secara antropologis berbeda dengan Indonesia. Ya, pandangan papua merdeka juga sebagai simbol - simbol saja sebab titik tolaknya adalah perbedaan ras. Alih - alih dibuat analisis ekonomi misalnya, kenapa papua harus merdeka, padahal solusi konflik ini sudah di tawarkan sejak lama oleh Bung Hatta dan federalisten di sidang BPUPKI hingga akhir masa orde baru melalui wacana yang di sodorkan oleh Amien Rais dan Romo Mangun. Federalis yang pembentukan negara bagiannya didasarkan kepada masyarakat daerah masing - masing. Yap, perubahan struktur negara dari "Kesatuan" ke "Persatuan". Disitu tidak akan adalagi power yang setralistis sebab power tersebut sudah terbagi - bagi secara merata ke satu daerah dan daerah lainnya. Dan power yang merata ini akan menyebabkan pemerataan ekonomi, sebab, prospektif pembangungan bukan lagi pada pusat.

Selain itu, akan ada "Proud" tersendiri bagi masyarakat daerah, "Proud" sebagai masyarakat Indonesia secara administratif serta etniknya masing - masing. Lalu, rasisme akan usang dengan sendirinya tidak ada lagi yang merasa "Superior" seperti kita yang ada di tanah jawa ini, tapi wacana ini sudah tidak hype lagi.

Dan, sepertinya masyarakat tidak tertarik lagi, cukup Cumiikkan NKRI harga mati sudah cukup bagi mereka. Yaa mungkin tentara nasional yang terus - terusan mendengungkan kecintaan terhadap bentuk negara, padahal itu kan urusan parlemen melalui sipil, begitupun juga banyak kelakuam intelektual, tinggal tunggu waktu saja sentralisme ini berakhir ke arah mana.

Demikian thread ini di buat dalam keadaan sadar sesadar - sadarnya.

INDONESIA SATU, STOP RASISME, DAN SALAM DAMAI.





Sumber Berita: Opini Pribadi
Gambar 1
Gambar 2
Diubah oleh lapar.bang 11-09-2019 06:58
0
858
5
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.