Assalamualaikum Agan Sista di manapun berada. Ketemu lagi dengan Mak Novie yang bakalan menemani kamu dalam sebuah tulisan keren pakai banget (eleh kepedean 🤣🤣). Ane mau review sebuah buku yang ehem banget isinya.

Penasaran? Langsung cuus baca, ya!

🌻🌻🌻

Judul : Pendekar Pesantren In Love
Penulis : Elin Khanin & Tibrizah
Penerbit : Khadijah Publisher
ISBN : 978-623-91377-17
Jumlah Halaman : 297 halaman

Blurp

Lantang ijab qobul terdengar dan suara "SAH" dari para saksi membuat luluh lantak dada seorang Jundan Ali Ihsan, Sang Pendekar santri dari Kudus. Bahagia membuncah seketika saat Takiya Dhayfa Khatun, Sang Pengantin Kalinyamat tak sabar ingin bertemu suaminya untuk pertama kali. Takiya mengira Jundan adalah Pangeran Sandal yang selama ini mengisi hati. Pemuda yang ia temui di Masjid Ar-Riyadh Solo.

Pengantin wanita dan lelaki diiring menuju singgasana. Para Kyai, keluarga, dan tamu undangan beriringan memberikan doa. Namun siapa sangka, ternyata Jundan bukanlah Pangeran Sandal Takiya. begitu pula dengan Jundan. Ia merasa tertipu, Takiya bukanlah bidadari pujaan yang ia temui satu tahun yang lalu dan di malam ta'aruf itu.

Bagaimana mereka berdua menyelesaikan kesalahpahaman? Akankah mahligai bertahan?

Temukan jawabannya dalam novel ini.

🌻🌻🌻



Kalau biasanya buku genre romantis di pasaran didominasi dengan adegan cinta lawan jenis lewat pacaran, maka dalam novel Pendekar Pesantren in Love ini Agan nggak akan nemu.

Dua penulisnya yaitu Ning Elin Khanin asal Wonosobo dan Ning Tibrizah M asal Pasuruan ini menggoreskan cerita tentang indahnya pacaran setelah menikah. Bagaimana Gus Jundan memikat hati Ning Takiya supaya ikhlas menerima dia menjadi suaminya.

Ngenesnya itu, sudah menikah selama beberapa minggu tetapi Ning Takiya masih belum siap untuk disentuh. Empet-empet Gus Jun menahan desir yang melanda saat melihat istrinya begitu cantik dan menggemaskan.

Adegan lucu bikin perut kaku bertaburan. Scene yang paling kuingat adalah ketika Ning Takiya minta maaf kepada suaminya. Lalu Gus Jundan minta daging. Ning Takiya mikir keras, dong, daging apa ya yang kira-kira disukai oleh suaminya. Ternyata yang diinginkan Gus Jun bukan daging sapi, tetapi daging istri. 🙈🙈🙈.

Ane jadi kangen suami, Gan, kalau baca buku ini. Baper parah pokoknya hawa pengen kekepin suami aja.

Bahaya buat jomlo! Bisa kebawa mimpi.

Ane suka sama covernya, Gan. Jernih dan tajam gambar masjidnya. Pun dengan sandal yang menyatukan dua hati ada di sana. Warna covernya juga adem, ya. Biru lembut yang bikin mata memandang jadi nyes.



Coba intip tulisan penyunting di atas, Gan. Iyaa betuuul! Ane adalah salah satu dari team penyunting buku keren ini. Barengan sama Mbak Yulia, kami bekerja keras membuat buku ini layak untuk menjadi koleksi di perpustakaan.



Layoutnya juga kece, team layout penerbit indie Khadijah udah nggak diragukan lagi. Font tulisan, spasi juga nyaman dibaca. Nggak terlalu longgar juga nggak terlalu kecil.

Kalau Agan Sista penasaran bisa banget menghubungi Facebook dua penulis di atas, ya. Piya, buku ini waktu pre order langsung menyabet best seller. Laris terjual ratusan eksemplar dan sekarang sudah cetakan kedua. Mantap jiwa pokoknya. Rekomended banget.

Sampai jumpa dalam threat asyik selanjutnya. Salam bahagia senantiasa.

#BBB