goto3Avatar border
TS
goto3
Cerita Pendek tentang persahabatan
Cerpen persahabatan Terbaru - Setiap kehidupan pasti memiliki lika liku yang berbeda. Ada yang dalam keseharian mereka merasa senang karena memiliki sahabat yang selalu siap menemani dikala sedang sedih atau justru malah sebaliknya yaitu sahabat yang kita percaya malah mendustakan kita. Bicara tentang sahabat, Admin aja memberikan Contoh cerpen persahabatan yang mungkin bisa Anda baca baik untuk material pendidikan, Motivasi, atau hiburan. Berikut adalah kumpulan Cerpen yang bisa kami bagikan untuk Anda.

Contoh cerpen persahabatan

14 + Cerpen Persahabatan yang bisa membuat kamu menangis
Contoh cerita pendek tentang persahabatan [ Kupu-kupu malam juga punya Perasaan ]
Cerita pendek tentang persahabatan sejati yang Patut di Contoh
Cerita Pendek tentang Persahabatan di sekolah
Cerita Pendek pengalaman tentang persahabatan yang Negatif
Cerita Pendek tentang Persahabatan Fino dan Rianti : Episode 1
Cerita pendek tentang persahabatan Fino dan Rianti : Episode 2 [Gagal Login]
Cerita pendek tentang persahabatan : Gara gara YouTube, Aku jadi Kaya !!!

Selain kumpulan cerpen persahabatan diatas, Admin juga punya sedikit pengalaman bersama sahabat aku Lho, baik berikut adalah kisah perjalanan aku bersama sahabat.


Awalnya Tidak percaya, Tapi pas Liat Malah iri
Aldi Adalah sosok pria yang rajin berkarya secara online. Suatu saat ia mencari pintasan untuk menambah penghasilan-nya dari dunia online sehingga ia memutuskan untuk menjadi seorang penulis di blog © Respontrik


"Aldi" Rio ... Bagaimana ya supaya aku bisa dapat uang dari Google Seperti orang orang
"Rio" Ah kamu ini di, itu mah cuma omongan doang ... Gak ada buktinya, jangan di percaya deh...
"Aldi" OK, kamu sekarang boleh tidak percaya, tapi awas ya .. kalau kamu iri sama aku.. pasti ngiler deh ..
"Rio" Ah gak bakalan aku iri, lagian mustahil... mana mungkin bisa dapat uang dari Google yang kerja nyata aja susah dapat dwit apa lagi yang online, aku tunggu deh kesuksesan kamu ..

Akhirnya Rio mencoba menulis artikel di wattpad, jalantikus, ucnews dll tapi dalam satu tahun ia tidak mendapat apa apa, tulisan yang ia buat sia-sia. Diapun searching di Google menemukan blog yang menerima tulisnya dirinya, selain itu, blog tersebut juga membahas tentang bisnis online yang sangat menguntungkan. Ia langsung mengirimkan artikel miliknya ke blog tersebut dan selama 1 bulan setelah menjadi Top Author, ia mendapat uang ... Memang si jumlahnya tidak seberapa, tapi yang lebih mengagetkan lagi adalah .. ia mendapat ilmu bagaimana cara menulis yang baik dan benar agar di sukai pembaca.

Beberapa bulan kemudian, ia langsung mendapatkan hasil dari hasil tulisan berkat bantuan blog Respontrik dan bisa di katakan kini ia mendapat penghasilan tambahan.

"Rio" Aldi ... Gimana bisnis kamu ... Dapat apa dari Google ?
"Aldi" ya dapat uang lah, masa dapat Singkong ...
"Rio" Ah yang bener lho di ..
"Aldi" Memang aku suka bohong sama kamu ..
"Rio" Coba mana buktinya, ah paling cuman Bohongan
"Aldi" ini buktinya Rio ....

Penghasilan Aldi melalui tulisan berkat Ilmu yang diperoleh dari blog Respontrik

"Rio" wah banyak juga ya di, Ajarin aku dong .. hehe, katanya sahabat ..
"Aldi" Katanya Google pembohong . Gimana si kamu ini Rio
"Rio" Iya iya aku percaya sekarang sama kamu di, please ajarin aku ya ...
"Aldi" Kamu belajar menulis dulu di blog Respontrik, ntar lama lama kamu jga bakalan bisa kaya aku ... Cepetan
"Rio" baik deh aku Coba ..

Akhir-nya, Rio memutuskan untuk terjun ke bisnis online dan mengikuti saran yang diberikan oleh Aldi. Kini Aldi mendapatkan penghasilan yang lebih dari pada itu .... Terimaksih ...




Update 2019 :
#Nikah Muda💕
Cerita Cinta Romantis untuk sahabat

Hening. Itulah yang saat ini menimpa Kathryn dan Daniel. Daniel tengah menunduk karena ia bingung apa yang harus ia katakan sementara Kathryn hanya terdiam. Sepertinya ia tak mau berbicara dengan Daniel.

"Aku ingin sendiri kau bisa meninggalkanku." Kathryn berkata ketus.

"Tidak aku tidak bisa," jawab Daniel. Lalu ia pun berpindah menghadap Kathryn dan memandangi setiap inci wajah milik Kathryn. Daniel perlahan meraih kedua tangan halus milik Kathryn.

"Maafkan aku." Dengan suara lirih serta menatap sayu wajah Kathryn.

Sementara Kathryn hanya tertawa kecil. "Ck, kau bilang maaf? Kau punya salah apa terhadapku?" Kathryn terus tertawa. Tanpa ia sadari air matanya jatuh kembali setetes demi setetes.

"Kau mau memaafkan aku?" tanya Daiel kembali. Dengan duduk menghadap Kathryn.

"Untuk apa? Sedangkan kau hanya mengabaikanku," lirih Kathryn. Deraian air matanya semakin deras hingga Kathryn tak bisa membendungnya.

"Karna itu aku ingin meminta maaf terhadapmu." Daniel terus menatap Kathryn dengan memegang erat pergelangan tangan Kathryn. Ia ingin sekali Kathryn memaafkannya.

Tiba-tiba saja...

"Lepaskan aku!" timpal Kathryn dengan melepaskan tangannya dan mendorong Daniel dengan kuat hingga terjatuh.

Daniel yang mendapat perlakuan itu pun amarahnya seperti ingin keluar dari tubuhnya. Bagaimana tidak? Ini pertama kalinya ada seorang wanita yang mendorongnya hingga dirinya terjatuh. Bahkan sang ibu yaitu Joanna tak pernah kasar terhadapnya.

Tetapi Daniel saat ini memahami posisi Kathryn jadi dia memutuskan untuk menyimpan amarahnya. Perlahan Daniel pun mendekati Kathryn dengan tatapan yang tak bisa di tebak.

Awalnya Kathryn merasa takut jika Daniel akan marah padanya tetapi ia berusaha menenangkan dirinya. Dalam hatinya berkata kali ini jika Daniel memarahinya maka ia akan membalasnya. Namun, Kathryn terus menunggu amarah Daniel muncul tetapi Daniel belum juga memarahinya. Sebaliknya Daniel perlahan mulai memeluk erat Kathryn. Awalnya Kathryn tak percaya.

Karna disertai perasaan kecewa dan sakit hati Kathryn pun berkata, "why? Why don't you scold me. Why?!" teriak Kathryn. Air matanya tak henti-hentinya mengalir.

Daniel hanya terdiam malah semakin lama ia mempererat pelukannya. Serasa pelukan ketulusan mulai menghantam diri Kathryn. "Reply me!" seru Kathryn. Namun, Daniel masih saja terdiam dan perlahan memejamkan kedua matanya.

"Why? Why don't you scold me sir. Hikss hikss," tangis Kathryn seraya memukul keras bidang dada milik Daniel. Daniel berusaha menahan sakitnya pukulan dari Kathryn karna ia tahu penderitaan Kathryn jauh menyakitkan dari pada dirinya.

"Please forgive me miss Kathryn I confess that I am sorry to you. Please forgive me." Lagi-lagi Kathryn mendengar kalimat permintaan maaf dari ucapan yang di lontarkan oleh Daniel. Suasana sejenak menjadi hening kembali. Kathryn pun mulai merasakan hangatnya pelukan yang di berikan oleh Daniel. Baru pertama kali ini Kathryn merasakan pelukkan sehangat ini.

Tiba-tiba saja...

"Nona," lirih Daniel. Ia merasa tubuh Kathryn terasa lemas dan dingin. Keringat aktivitasnya terus mengalir membasahi diri Kathryn. Mungkin karna Kathryn terlalu banyak pikiran hingga menangis pun membuat dirinya bercucuran keringat. Daniel pun segera melepas pelukannya dan benar saja Kathryn tiba-tiba pingsan. Segera Daniel membaringkannya di atas ranjang dan mulai mengambil ponselnya untuk menelfon dokter.

--------------------------------

Joanna pun menatap lekat kedua bola mata milik putranya. "Ibu benar-benar kecewa terhadapmu Daniel. Kau tak bisa menjaga wanita pilihan ibu." Memakai kacamata seraya pergi meninggalkan Daniel.

Tak berapa lama dokter pun datang. "Permisi Tuan," lirih sang dokter lalu segera masuk ke kamar dan memeriksa keadaan Kathryn.

Selang beberapa menit dokter pun selesai memeriksa keadaan Kathryn. "Bagaimana dengan Nona Kathryn?" tanya Daniel.

"She is fine. Hanya saja Noana Kathryn terlalu banyak pikiran dan mungkin ia lelah dengan masalah yang ia pikirkan. Aku minta tolong kepada Tuan Daniel untuk menjaga Nona Kathryn untuk tidak memikirkan sesuatu yang dapat membuatnya stres," jelas sang dokter. Sementara itu Daniel mengangguk pelan.

"Kalau begitu saya permisi dulu Tuan," pamit sang dokter. Lalu ia pun pergi meninggalkan Daniel. Daniel pun mulai duduk di samping Kathryn.

"Maafkan aku selama ini aku telah menyakitimu," lirih Daniel seraya mencium punggung tangan milik Kathryn yang saat ini terbaring lemas.

"Tuan." Tiba-tiba saja seseorang memanggilnya. Segera Daniel pun menoleh. Ternyata itu adalah Alfian siapa lagi jika bukan asisten Daniel?

"Hmmm Alfian," gumam Daniel.

"Tuan, saat ini ada meeting dengan kliant jadi kau harus bersiap-siap sekarang," jelas Alfian sebagai seorang asisten.

"Hmmm." Daniel bergumam. "Aku tidak bisa datang sekarang karna aku harus menunggu Kathryn," ucap Daniel.

"Tetapi Tuan. Meeting ini sangat penting," ujar Alfian sang asisten.

Daniel sejenak berpikir. Tak lama kemudian. "Tuan tampan tenang saja aku akan menjaga Nona cantik ini," ucap seseorang yang tiba-tiba saja bergabung dalam permbicaraan antara Daniel dan Alfian. Ya siapa lagi jika bukan Amy Monica.

Daniel pun tersenyum. "Hmmm baiklah. Amy tolong kau jaga dengan baik Nona Kathryn." Daniel menunjukkan senyum simpulnya.

"Sorry ya Tuan tampan aku sebenarnya tak sudi sih. Tapi demi dirimu aku mau melakukan apa saja," batin Amy dengan tersenyum evil. "Siap Tuan tampan," ucap Amy disertai senyum paksa.

Daniel pun terbangun dari duduknya dan mulai mengenakan kacamata hitamnya dan tak lupa ia pun mengibaskan jas hitamnya satu kali. Karna saat ini Daniel belum mengganti pakaian kerjanya.

"Mari Tuan." Alfian sejenak membungkukkan badanya sebagai tanda pengehormatan.

"Bay." Amy melambaikan tangannya dan melihat ke arah punggung Daniel yang perlahan mulai menghilang. Amy pun mulai duduk di samping Kathryn yang sedang terbaring lemah.

"Hey dengar ya Tuan tampan Daniel hanya milikku. Ingat milikku!" seru Amy di samping Kathryn dengan suara cukup menekan.

"Sebenarnya aku malas menjagamu di sini. Tetapi demi Tuan tampanku aku rela melakukannya. Jadi kamu jangan ke gran ya." Amy menatap sengit Kathryn yang tengah berbaring dan menutup kedua bola matanya.

"Lain kali aku akan mengambil kesempatan untuk melenyapkanmu. Ini sih memang kesempatan bagus. Tetapi terlebih dahulu aku harus melenyapkan Nenek-nenek tua yaitu Joanna. Karna jika ada dia akan sulit nantinya untuk memusnahkanmu. Hey gadis lemah," bisik Amy di dekat telinga Kathryn.

Tess!

Air mata Kathryn pun menetes perlahan. Tentu saja hal itu membuat Amy tercengang.

"Hey apa ini?" Amy mengangkat salah satu alisnya dan mulai mengusap pipi halus milik Kathryn.

"Oh no! Ternyata kau adalah wanita cengen rupanya." Disertai senyum miring penuh dengan kelicikan.

______________________________________________________________________________________

Update Cerpen Persahabatan 2019
Gadis SMk dan Gus yang nyebelin
Happy reading 📖...!

"Kurang! mana dance-nya?!"
"Kurang apa sayang, aku sudah pakai baju bagaikan JPS-mu bahkan rambut sudah di ubah layaknya gaya JK." Protes suaminya.

"Bukan JPS tapi BTS, bukan pula JK tapi Jeon Jongkook!" ucap Zahra dengan nada kesal "Cepetan dong Gus!" paksanya.

Miris!

ekstrim!

Tersiksa!

Itu yang dirasakan Gus Zidan hampir sembilan bulan.

Ya, kini kandungan Zahra baru memasuki ke sembilan bulan. Entah sampai kapan istri mudanya itu berhenti mengidam dan menyiksanya. Demi kemauan dan kebahagiaan istrinya ia akan melakukan apapun. Bahkan, rela merubah penampilannya dari seorang Gus dengan penampilan memakai sarung dan kopiyah menjadi JK.

"Na'am. Mana videonya?" dengan antusias Zahra memberikan gawainya. Ia hanya duduk santai di sofa panjang sedangkan suaminya berdiri di depannya.

Memutar sebuah video lalu menyaksikan gerakan - gerakan dari boyband itu yang membuat Gus kesulitan untuk mengikutinya.

"Ra, kamu tidak salah meminta suami mu mengikuti gerakan ini?" Zahra menggeleng santai.

"Apa kamu ingin menyiksa suamimu?" Zahra mengeleng santai--lagi.

"Lihat, gerakannya itu sungguh cepat. Bagaimana kalau terjadi encok atau sakit pinggang." Zahra diam tidak menggubris perkataan sang suami. Ia malah memainkan jemari tangannya.

"Astagfirullah, Ra?"

"Hm?"

"Sholawat saja ya?"

"Dance dulu, baru sholawat,"

"Aku takut anak kita, ketularan oppa - oppa,"

"Nggak papa, Gus."

"Loh kok gitu?"

"Zahra berencana supaya dede bayi kita jadi boyband sholawat sedunia." Ucapnya santai tanpa dosa.

Menepok jidat dan mengelus dada, hanya itu yang bisa Gus lalukan. Resiko menjadi suami dari seorang istri berpenyakit JK.

"Nak, kenapa umi mu senang menyiksa abi, hm?" ucap gus mengelus perut Zahra yang sedang duduk berselonjoran di sofa. Sesekali ia mencium perut bumil itu.

"Kok, gus ngomonya gitu?" tanya Zahra mulai kesal.

"Jadi Gus nggak ikhlas ngabulin kemauaan Zahra?" Gus menggeleng cepat.

"Siapa coba yang buat perut Zahra buncit seperti ini?" Gus menyengir.

"Hiks ... Hiks Nak, Abi mu tidak sayang Umi hiks ... hiks." Tangis Zahra yang di buat - buat.

"Bukan gitu sayang, tolong jangan nangis. Baiklah, aku akan melakukan apa yang istri cantik ku mau, hm?" ucap gus lalu berdiri.

Menyetel vedeo yang di tonton tadi kemudian mengikuti gerakan - gerakan yang ada di vedeo sana. Meski sedikit kaku, ia terus mengikuti gerakan itu sesuai dengan irama.

Melihat suaminya seperti itu, Zahra tertawa. Bagaimana bisa seorang Gus berubah drastis menjadi boyband oppa korea, pikirnya. Namun ini bukan niat mengerjain suaminya. Ini benar - benar kemauan dari bayinya.

Tiga menit kemudian,

"Hhhh ..." deru nafas dari Gus. Merasa lelah, keringat bercucuran. Mengangkat tangan ke atas sebagi kode dirinya sudah menyerah.

Sedari tadi Zahra tidak berhenti menertawakan aksi suaminya itu. Entah itu sebagai ledekan atau lucu melihat hiburan yang amat konyol dihadapannya.

***

Ya hannan Ya manan
Ya qodimal ikhsan
Bahruju dik malyan
Judlana bil gufron

Judni hadal insan
Abda su'il Khozyan
Min Junubi wahlan
Khoif innaka godban

Shalawat merdu yang di lantunkan Gus di saat suasana sunyi seperti ini. Sungguh nikmat dan damai saat mendengarnya. Suara halus itu mampu membuat Zahra tertidur pulas di atas paha suaminya. Sedangkan Gus duduk mengelus rambut istrinya dengan lembut.Menatap dalam wajah istrinya yang terasa damai di hati Gus.

Jika melihat Zahra dengan mata terpejam seperti ini, sama sekali tidak terkesan garang, bawel atau menyebalkan. Melainkan terlihat ayu nan anggun.

Mengelus kepala istrinya lalu ke perut buncitnya. Gus tersenyum, membayangkan bagaimana rasanya kelak bayi ini lahir. Kebahagia tentu itu menjadi prioritasnya.

Dari usia kehamilan Zahra ke delapan bulan yang lalu, Gus sudah mempersiapkan segala keperluan ibu dan bayinya, dari pakaian bayi, tempat tidur bayi dan segala keperluan untuk Zahra di saat ia akan melahirkan.

"Heemmm," Zahra menggeliat pelan. Tangannya menghentikan elusan sang suami lalu matanya terbuka.

"Kenapa? Apa aku mengganggu tidur mu, hm?"

"Nggak kok,"

"Terus, kenapa bangun?"

"Apa melahirkan itu sakit, Gus?" celetuk Zahra.

Gus menyernyitkan alis tebalnya. Heran. Mengapa istrinya bertanya perihal bagaimana rasanya melahirkan, ia sama sekali tidak pernah mengalami menstruasi, hamil apalagi melahirkan. Gus bingung harus menjawab apa. Jika menjawab tidak menyakitkan, bagaimana kalau sebenarnya menyakitkan. Kalau menjawan memang menyakitkan, bisa saja Zahra merasa ketakunkan, pikirnya.

"Aku tidak tau, sayang." ucap gus tersenyum menatap sang istri yang masih tiduran di atas paha Gus.

"Kenapa nggak tau, bukannya Gus seorang guru. Pasti banyak taunya?"

"Sayang, bagaimana aku bisa tau. Aku belum pernah mengalaminya dan tidak pernah mempelajari tentang rasanya melahirkan. Yang aku tau bahwa seorang istri saat melahirkan itu butuh perjuangan dan pengorbanan." jawab Gus.

"Hmm ... kalau begitu, Zahra tanya umi saja besok. Zahra mau nanya ke Umi bagaimana rasanya melahirkan Gus dulu." ucap Zahra.

"Pasti seru kan, Gus?"

Seru? bagaimna bisa Zahra menggap melahirkan itu seru. Melahirkan bukanlah bak pertandingan bola di stadion yang jelas - jelas pasti seru dan mengasyikan.

"Seru kalau melahirkan sambil teriak - teriak," ucap Gus terkekeh.

"Wah benar juga, Gus." Zahra malah menganggapnya serius.

"Aww!" ringis Zahra memegangi perutnya.

"Kenapa sanyang? Perutnya sakit? sudah mules? Mau melahirkan?" tanya Gus panik dan menyentuh perut Zahra.

"Bayinya nendang,"

"Yaah ... dikira mau keluar, toh ternyata bayinya nendang," Gus menghela napas. "Kapan Nak, kamu keluar dari perut umi mu. Abi tidak sabar ingin mengendong mu," Zahra tersenyum.

"Dede bayinya betah di rahim uminya, iya kan Nak?" tanya Zahar pada bayi di dalam perutnya sendiri.

"Aww!" ringis Zahra sekali lagi.

"Nendang lagi?" tanya Gus. Zahra mengangguk.

" Aww ..sttt ," Zahra meringis ketiga kalinya. Ia merasa bayinya bukan lagi menendang tapi merasa akan sesuatu yang mendesak bayinya keluar, itu membuat perutnya linu. Entah apa itu.

"Menendang lagi?"

"Sttt ... sa-kit, Gus," Zahra terus meringis.

"Sttt ... perut Zahra sttt ... sakit Gus,"

"A-apa kamu mau melahirkan, Ra?" Zahra mengangguk sambil meringis.

"Ya Allah, ayo kita kerumah sakit," Gus pun segera membopong Zahra.

Saat Gus mengangkat tubuh Zahra, air ketuban sudah keluar dari selangkangan paha Zahra, dan membasahi gamis yang ia kenakan.

"Gus cepet sttt ... Zahra nggak kuat,"

"Iya sayang," secepatnya Gus melangkah keluar dengan membopong tubuh Zahra. Kemudian membuka pintu mobil dan membaringkan tubuh istrinya dikursi belakang mobil. Gus bingung harus bagaimana, tidak ada satupun orang yang memegangi tubuh Zahra sedangkan ia harus menyetir. Dalam kepanikan ini Gus terus memohon kepada Allah, agar Istri dan bayinya selamat.

Untung saja di saat Gus tengah panik ada seorang ibu - ibu berjalan melewati rumah mereka sehingga Gus meminta bantuan padanya. Dan beliau bersedia membantunya.
Gus menyetir mobil dengan kecepatan rata - rata sedangkan ibu itu menjaga Zahra yang masih meringis kesakitan.
Karena panik, Gus tidak sempat menghubungi kedua orangtuanya begitupun mertuanya.

Bersambung ...


Tag: cerpen sahabat terbaik
cerpen tentang persahabatan di sekolah
cerpen tentang persahabatan di sekolah sma
contoh cerpen persahabatan yang indah
cerpen persahabatan lucu
cerita pengalaman tentang persahabatan
contoh cerpen pendidikan
kumpulan cerpen singkat dan menar
Diubah oleh goto3 10-10-2019 15:13
0
2K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
Buku
icon
7.7KThread4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.