
Foto: 20detik
Setelah sebelumnya sempat minta maaf karena telah menyatakan bahwa ojek online mendulang kesuksesan karena kemiskinan di Indonesia, kini bos Big Blue Taxi Malaysia membuat kontroversi kembali dengan menyinggung pemerintah Indonesia.
Bos taksi bernama Datuk Shamsubahrin Ismail tersebut melontarkan kritik yang kembali viral dalam video yang beredar di media sosial. Soal Gojek, ia menyebut bukan rakyat Indonesa yang miskin tapi ada kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia.
"Rakyat Indonesia tak salah, kalau dikatakan miskin. Yang salah itu adalah kerajaan Indonesia, pemerintah Indonesia yang salah," ujarnya dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah.
Ismail melanjutkan bahwa pemerintah Malaysia tidak perlu mengikuti apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia mengizinkan Gojek atau Grab. Ia menyinggung bahwa driver ojek online tak punya gaji tetap.
"Pemerintah di Malaysia mengikuti kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Kenapa harus kita membiarkan anak muda kita Malaysia bekerja tanpa gaji tetap, untuk membawa Grab, untuk membawa Gojek," cetusnya.
Ismail memang salah satu pihak yang melontarkan kritik paling keras soal rencana kedatangan Gojek ke Malaysia, yang sudah diberi lampu hijau oleh pemerintah setempat, terkhusus akan diizinkannya sepeda motor untuk ojek online. Mungkin, ia khawatir bisnisnya bakal terancam.
Kata-katanya yang paling menimbulkan kehebohan adalah saat menyindir kemiskinan Indonesia. "Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda (Malaysia) bukan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.
Mendapat Kritik Menhub

Foto: Lamhot Aritonang
Pemerintah Indonesia pun mengecam pernyataan bos taksi Malaysia tersebut. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sampai angkat suara mengenai hal itu. Menurutnya itu perbuatan yang tidak pantas.
"Suatu perbuatan yang tidak pantas," kata Budi Karya melalui pesan singkat kepada detikFinance, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Budu Karya dibuat gerah dengan ulah bos taksi Malaysia tersebut. Pihaknya akhirnya menyampaikan keberatan ke Kementerian Transportasi Malaysia.
"Kemenhub sudah menyampaikan keberatan ke Kementerian Transportasi Malaysia," tambahnya.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi merespons santai pernyataan tersebut. Budi menilai sikap bos taksi Malaysia tersebut lantaran takut tersaingi oleh Gojek bila mengaspal di negara tersebut.
"Kalau kemudian yang bersangkutan si pengusaha itu mengatakan tentang Indonesia dan sebagainya, sebetulnya adalah ketakutan dia sendiri sebagai pengusaha gitu kan, takut kesaing," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Reaksi Driver Ojol
Pernyataan Ismail tidak hanya membuat geram pemerintah, namun juga mengundang reaksi driver ojol di Indonesia. Tepatnya di Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (3/9/2019), ratusan driver ojol melakukan unjuk rasa menuju Kedubes Malaysia.

Driver ojol melangsungkan unjuk rasa di daerah Kuningan, Jakarta (dok. Istimewa)
Salah seorang driver ojol yang mengantar penulis ke kantor tadi pagi membenarkan jika akan ada aksi unjuk rasa di Kedubes Malaysia. Dari pantauan penulis, para driver ojol melangsungkan unjuk rasa dengan berjalan kaki menuju lokasi.
"Iya mas ini mau ke Kedubes Malaysia, tapi ngumpul dulu" ujar driver bernama Agus saat ditanya penulis mengenai aksi unjuk rasa pada Selasa (3/9/2019).
Melihat imbas dari ocehan bos taksi asal Malaysia tersebut, bagaimana tanggapan Agan Sista? Apakah kita perlu menaruh perhatian lebih, atau kita cuekin aja ketakutannya tersebut akan invansi perusahaan ojol asal Indonesia ke Malaysia?
REFERENSI
1 , 2
Quote:
Jakarta - Sebagian driver Gojek melangsungkan aksi demo di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta pada siang hari ini. Mereka rupanya protes terhadap pernyataan bos Big Blue Taxi, perusahaan taksi Malaysia.
Tampak koordinator aksi di mobil komando melontarkan beragam pernyataan untuk membela Gojek. "Ismail kami tuntut minta maaf pada rakyat Indonesia. Kita tidak terima harga diri kita diinjak-injak. Kami meminta maaf secara langsung, setuju?" katanya.
Beberapa driver pun mengibarkan bendera merah putih. Mereka menanggapi berbagai pernyataan Datuk Shamsubahrin Ismail, bos Big Blue Taxi Malaysia yang melontarkan beragam pernyataan kontroversial karena menolak rencana Gojek mengaspal di Malaysia.
Kata-katanya yang paling menimbulkan kehebohan adalah saat menyindir kemiskinan Indonesia. "Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda (Malaysia) bukan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.
Ia kemudian meminta maaf. "Saya minta maaf untuk kesalahan di pernyataan saya, melabeli Indonesia miskin, berdasarkan laporan yang saya terima," kata dia. Ismail pun berharap tidak ada aksi demonstrasi terkait perkataannya demi hubungan baik kedua negara.
Tapi tak lama kemudian, ia malah mengkritik pemerintah Indonesia. "Rakyat Indonesia tak salah, kalau dikatakan miskin. Yang salah itu adalah kerajaan Indonesia, pemerintah Indonesia yang salah," ujarnya dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah.
"Pemerintah di Malaysia mengikuti kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Kenapa harus kita membiarkan anak muda kita Malaysia bekerja tanpa gaji tetap, untuk membawa Grab, untuk membawa Gojek," cetusnya.
SUMBER
>> UPDATE <<
Driver Gojek Demo Kedubes Malaysia
![Buntut Panjang Ocehan Bos Taksi Malaysia, Driver Ojol Demo di Kedubes Malaysia]()
Driver Gojek Demo Kedubes Malaysia

Jakarta - Sebagian driver Gojek melangsungkan aksi demo di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta pada siang hari ini. Mereka rupanya protes terhadap pernyataan bos Big Blue Taxi, perusahaan taksi Malaysia.
Tampak koordinator aksi di mobil komando melontarkan beragam pernyataan untuk membela Gojek. "Ismail kami tuntut minta maaf pada rakyat Indonesia. Kita tidak terima harga diri kita diinjak-injak. Kami meminta maaf secara langsung, setuju?" katanya.
Beberapa driver pun mengibarkan bendera merah putih. Mereka menanggapi berbagai pernyataan Datuk Shamsubahrin Ismail, bos Big Blue Taxi Malaysia yang melontarkan beragam pernyataan kontroversial karena menolak rencana Gojek mengaspal di Malaysia.
Kata-katanya yang paling menimbulkan kehebohan adalah saat menyindir kemiskinan Indonesia. "Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda (Malaysia) bukan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.
Ia kemudian meminta maaf. "Saya minta maaf untuk kesalahan di pernyataan saya, melabeli Indonesia miskin, berdasarkan laporan yang saya terima," kata dia. Ismail pun berharap tidak ada aksi demonstrasi terkait perkataannya demi hubungan baik kedua negara.
Tapi tak lama kemudian, ia malah mengkritik pemerintah Indonesia. "Rakyat Indonesia tak salah, kalau dikatakan miskin. Yang salah itu adalah kerajaan Indonesia, pemerintah Indonesia yang salah," ujarnya dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah.
"Pemerintah di Malaysia mengikuti kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Kenapa harus kita membiarkan anak muda kita Malaysia bekerja tanpa gaji tetap, untuk membawa Grab, untuk membawa Gojek," cetusnya.
SUMBER