XinHua.NewsAvatar border
TS
XinHua.News
Studi Sosial Ini Coba Patahkan Stigma Orang Tionghoa Pasti Kaya
SMA St Hendrikus Surabaya menggelar studi lapangan berupa analisis sosial di Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya. Studi itu digelar untuk mematahkan stigma soal orang Tionghoa yang kerap diidentikkan dengan kaya raya dan sombong.

Studi lapangan itu digelar dua kali. Yakni pada 21 dan 28 Agustus 2019. "Ingin mengenalkan keprihatinan kepada anak-anak tentang masalah rasial dan stigma yang telah dibangun pada masyarakat kebanyakan. Banyak yang memiliki stigma bahwa Tionghoa selalu kaya dan sombong," ujar Pengampu Program Student and Teacher Empowering Program (STEP), Michael pada detikcom di Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya, Rabu (28/8/2019).

Michael menyampaikan, kegiatan ini juga mengenalkan sebuah realitas kepada siswa bahwa masih ada kaum Tionghoa yang hidup di bawah garis kemiskinan. Keresahan akibat stigma yang dibangun masyarakat inilah yang akan menjadi karya dari siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut.



STEP merupakan program yang mendekatkan antara siswa-siswi dengan guru-guru yang memiliki 'passion' yang sama. Baik dalam dunia sosial, psikologi, menulis, fotografi, sejarah dan lain-lain.

Melalui program ini, siswa-siswi akan diajak untuk bereksplorasi tentang kehidupan. Atau aktivitas masyarakat di Kampung Pecinan Tambak Bayan, Surabaya.

"Menurut hasil dari analisis siswa, ternyata kaum Tionghoa ini memang sudah terbiasa dan memang suka menjalani kehidupan di kampung seperti ini. Ada yang memang tidak bisa dipaksakan tentang keadaan itu," terang Michael.

"Kamar mandi dan dapur bersama di kampung seperti ini. Padahal saudaranya sukses dan kaya. Hal ini merupakan keunikan dari stigma itu tadi. Maka dari itu memang secara tidak langsung akan mengajarkan untuk bisa kembali menghargai sesama," sambung pria yang mengaku dari Social Research Community (SRC) Itu. 


Salah satu siswi yang mengikuti kegiatan ini Tirza mengatakan, program itu mengajarkan untuk tetap bersyukur dengan apa yang ada. Menurutnya tidak semua orang Tionghoa sombong dan kaya raya.

"Selama ini berinteraksi dengan masyarakat di sini, saya banyak menemukan keunikan dari mereka. Mereka sangat ramah dan bahkan tidak malu untuk memperlihatkan tempat tinggal mereka yang jauh berbeda dari rumah-rumah biasanya," kata Tirza.

"Tapi dari sana, saya langsung jadi bersyukur dengan apa yang saya miliki dan bisa membuktikan bahwa stigma kaum Tionghoa selalu kaya dan sombong itu tidak benar," pungkas Tirza.
(sun/bdh)




[url]https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4684660/studi-sosial-ini-coba-patahkan-stigma-orang-tionghoa-pasti-kaya [/url]

studi gan
lonelylontongAvatar border
muhamad.hanif.2Avatar border
eShopSulisAvatar border
eShopSulis dan 3 lainnya memberi reputasi
2
2.3K
80
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.