TS
kenzie16465
Banyak Pro-Kontra, Sebenarnya Apa Yang Salah Dengan Sistem Zonasi Di Indonesia?



Beberapa waktu lalu, di Indonesia ramai pro dan kontra mengenai sistem zonasi yang di terapkan di dalam dunia pendidikan di Indonesia. Nah, sebenarnya apa sih yang salah dari sistem zonasi ini?
Mari kita bahas!
Mari kita bahas!
Jadi sistem zonasi ini adalah sebuah sistem penerimaan siswa baru sesuai dengan wilayah tempat tinggal atau dengan mengukur jarak tempuh antara rumah siswa baru ke sekolah.
Dulu waktu ingin masuk ke salah satu sekolah kita harus melalui tes ujian dari sekolah tersebut. Bisa di bilang, prestasi menjadi poin krusial saat mendaftar ke sekolah baru.


Nah, dengan adanya sistem zonasi ini, penerimaan siswa baru lebih mengedepankan calon siswa yang tempat tinggalnya lebih dekat dengan sekolah. Sistem zonasi sendiri ditujukan untuk pemerataan agar tidak ada lagi sekolah-sekolah yang dianggap sekolah favoritdan non-favorit.
Lohh,kan bagus maksudnya, tapi kenapa masih ada pro dan kontra?
Menurut saya pribadi, permasalahan di sini terletak pada tujuan dari sistem zonasi tersebut.
Kenapa?
Karena Indonesia belum siap menerapkan sistem zonasi.
Kenapa saya bilang belum siap?
Karena sampai saat ini, kualitas dari sekolah-sekolah yang ada di seluruh Indonesia masih berbeda dan belum bisa setara dan merata, baik itu dari segi fasilitas hingga akses.
Biasanya, sekolah favorit banyak lebihnya ketimbang sekolah non-favorit, seperti fasilitasnya, akses jalannya, bangunan yang nyaman, guru-guru yang berkualitas dan lain-lain. Sehingga, banyak siswa yang berusaha untuk bisa masuk ke sekolah favorit tersebut.
Namun, setelah adanya sistem zonasi, siswa yang benar-benar belajar serius dan berusaha untuk bisa masuk ke salah satu sekolah favorit gagal karena kalah dengan siswa-siswa yang tempat tinggalnya lebih dekat, akan merasa sangat kecewa. Rasa kecewa ini berpotensi menimbulkan rasa malas untuk bersekolah.
Untuk sekolah yang selama ini dianggap favorit, mereka bisa menghasilkan output yang berkualitas karena inputnya dilakukan seleksi yang ketat. Dengan seleksi yang ketat ini, tentunya sekolah favorit mendapatkan input yang berkualitas.
Setelah di berlakukannya sistem zonasi ini, sekolah favorit tidak bisa menerima siswa yang berkualitas saja, siswa yang (mohon maaf) belum berkualitas juga harus di terima oleh sekolah yang dianggap favorit tersebut.
Dengan input kualitas seadanya, apakah sekolah yang dianggap favorit tersebut masih bisa menghasilkan output yang berkualitas?

Jadi, jika pemerintah benar-benar ingin menerapkan sistem zonasi ini, jadikanlah semua sekolah di seluruh Indonesia memiliki kualitas yang sama, baik itu dari segi fasilitas, akses, dan guru-guru pengajar. Dengan kualitas yang di ratakan, tidak akan ada lagi yang dianggap sekolah favorit dan non-favorit.
Kesimpulannya, tugas pemerintah sekarang ini adalah bagaiman supaya kualitas dari sekolah-sekolah yang ada di seluruh indonesia bisa merata atau se-level.
Jika kualitas ini sudah merata, maka sistem zonasi ini sangat mantab dan akan berjalan dengan baik.
Nahh, gimana menurut agan/sista di mari?
Apakah ada pendapat lain, jika ada sampaikan aja di komentar.
Spoiler for TS:
0
676
1
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
23.3KThread•16.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya
