Halo Agan - Sista yang bertumpah darah satu, tumpah darah Indonesia. Pada thread kali ini ane mau berbagi pengalaman yang hingga hari ini, masih ane alami.

Memiliki mata sipit, kulit cenderung putih kekuningan, bibir merah (aduh geli mendeskripsikan diri sendiri). Sejujurnya tidak menyenangkan GanSis.

Tidak jarang. Bahkan hingga makan siang di kantor hari ini (21/08), ane lagi-lagi dipanggil 'koko'. Hal sederhana yang mungkin GanSis kira tidak dimaksudkan untuk menyinggung ras.

Namun, berdasarkan pengalaman sewaktu ane audit stock di lapangan. Ane mengalami kejadian yang kurang menyenangkan. Yakni ane dituding sebagai keturunan chinese. Tudingan ini berlanjut dengan sikap orang sekitar yang juga kurang menyenangkan. Kurang menyenangkan yang ane maksud, adalah dijauhi, tidak diajak bicara, dipandang sinis dan banyak lagi macamnya.

Pada akhirnya, ane mengetahui bahwa sikap tersebut sengaja dilakukan karena kebencian orang-orang yang mengaku sebagai pribumi, terhadap orang-orang yang kebetulan terlahir sebagai keturunan chinese.

Bagaimana ane bisa tahu? Ane tahu dari orang yang bersangkutan, setelah beberapa waktu berlalu, dan mereka sadar bahwa ane adalah anak kampung 7 turunan kiri kanan (ayah-ibu). Barulah mereka menumpahkan segala uneg-uneg yang ane nilai absurd dan tidak relevan.

Bagaimana mungkin, seseorang yang terlahir dari kakek dari kakek buyutnya orang chinese, mendapatkan logo sebagai bukan pribumi? Mereka (keturunan), bukankah meminum air yang sama dengan kita (pribumi), sedari lahir, bahkan mungkin hingga kembali ke tanah kelak? Sebagai informasi saja, ane meragukan kemampuan mereka dalam berbahasa chinese. Lebih daripada itu, sangat mungkin, bahwa cinta mereka terhadap Indonesia bisa lebih besar, ketimbang anda-anda yang mengaku cinta indonesia, tapi menolak keberaneka-ragamannya.

Bhineka Tunggal Ika. Semboyan setelah tut wuri handayani yang amat lekat di telinga dan otak ane. Karena dua kata tersebut berulang kali diajarkan di sekolah. Dari SD hingga strata satu.

Ane percaya, bahwa seseorang yang sungguh-sungguh mencintai indonesia dengan tulus, juga akan membantu terwujudnya cita-cita para leluhur kita, Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda tapi tetap satu jua!

Aku bangga dengan Indonesia, atas keberanekaragamannya.

Sekian dari ane kali ini. Semoga berkenan dan membuat cinta tulus para pembaca kepada Indonesia semakin membara.

Ayo bersama-sama kita jaga kesatuan sekaligus keanekaragaman negeri ini!

Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

Sekian, dariku yang berbahasa satu, bahasa indonesia.

Aku pribumi, dia (keturunan) pribumi, kamu? Juga sama pribumi.