ndutsetiawanAvatar border
TS
ndutsetiawan
Warteg, Apa Kabarmu?
Warung Tegal Dulu Sampai Kini

Siapa yang tidak kenal sama Warung Tegal. Tempat kuliner yang murah meriah dan rasanya tidak kalah dengan Resto.



Tempat makan yang eksis dari jaman rikipliksampai sekarang
Tempat makan atau Warung makan yang berasal dari Tegal ini, sudah membumi di Nusantara sebagai salah satu tempat kuliner khas Indonesia, bahkan merambah ke manca negara.



Warung Tegal ini dari masa ke masa selalu berkembang mengikuti perkembang jaman. Ada beberapa sentuhan kreatif yang membuat Warteg ini tetap eksis dan mampu bersaing dengan tempat makan yang lain.

Untuk sementara dari hasil pantauan ada beberapa model warteg ini, di antaranya adalah :


1. Warteg Tradisional

Ini adalah warung Tegal yang keluar dari masa pemunculan pertama hingga sekarang pun masih ada.

Warteg tradisonal ini mempunyai ciri khas yaitu :

- Warteg berupa warung sederhana yang di dalamnya ada lemari kaca tempat menyimpan deretan lauk pauk dan sayuran khas rumahan.

- Menunya yang beragam dengan harga yang sangat murah dan terjangkau.
Jenis menu antara 10 sampai 40 menu yang terlengkap.

- Langganan masyarakat dan digemari dari berbagai kalangan, mulai dari anak kuliah, pekerja kasar, sampai pekerja kantoran.

( Ingat deh waktu jaman kos--- saat kuliah dan kerja dulu )

- Warung yang berkonsep masa depan.
Teknologi touchscreensudah diadopsi oleh warteg ini. Coba perhatikan! Anda tinggal menyentuh etalase, sentuh sana, sentuh sini. Taraaa!

Makanan datang sesuai keinginan dan tinggal dinikmati. Persis kan dengan teknologi touchscreen... ( ha... ha... ha... wkwkwkwk --- cuman bercanda ini )

- Harga yang terjangkau.
Masih ingat pertama kali aku merantau ke Jakarta pertengahan tahun 1987 sekeluar sekolah SMA.
Harga nasi + tahu + sayur atau tempe + minum seharga Rp. 250 saja, pakai ayam Rp. 500 hingga kini tahun 2019 nasi + sayur + tahu antara Rp.6.000an. Pakai ayam sekitar Rp. 13 ribu sampai Rp. 15 ribu saja.

- Lokasinya biasanya di pinggir jalan, di sudut jalan, di tengah pemukiman, di dekat pasar. Kecil, nyempil dan sederhana.





Contoh warteg tradisional adalah Warteg Marmo yang terkenal di Jakarta di Jl. Tebet Timur yang buka 24 jam.
Sajian makannya lengkap banget 40-an jenis makanan. Walaupun didisplay seadanya, namun rasanya " luar biass " tidak kalah sama resto modern.

Aku pernah makan di sana karena penasaran, karena warteg ini terkenal, sampai-sampai yang makan artis dan pejabat ibukota.
Ya, Warteg yang bersih dan enak rasa makanannya.


2. Warteg Franchise

Nah. Ini adalah warteg generasi terbaru. Baru beberapa bulan belakangan ini aku temukan. Ada di bilangan Villa Nusa Indah Bekasi dan satu lagi ada di dekat rumah di sekitar Setu atau tepatnya pasar Setu, Cikarang, Bekasi.

Warteg melalui franchise atau sistem kemitraan yang diawali oleh Warteg Kharisma Bahari hampir punya 200 gerai. Kurang gaul juga si aku. Padahal ini sudah digarap dari 10 tahun yang lalu.

Yang membedakan warteg tradisional dengan warteg franchise adalah :

- Ada modal awal.

Mereka yang berminat franchise harus mempunyai modal uang. Soal warungnya nanti akan disediakan oleh pemilik franchise.

Tipe warteg, kecil, sedang dan besar.
Modal awal sekitar Rp.110 juta, untuk nama, training pengelolaan ( memasak dan lain-lain ) di luar sewa kios tentunya.

- Bentuk warung standard.

Warung franchise dibuat sesuai dengan lahan yang digunakan namun interior standard. Yang paling mencolok adalah adanya merek Franchise. Ruang warung lebih rapi dengan lapisan keramik putih, sehingga warteg tidak terkesan kumuh lagi.

- Bagi hasil.
Karena memakai sistem kemitraan maka hasil laba penjualan dibagi dua, Dengan prosentase tertentu.
Ada beda jika investor hanya setor uang saja, karyawan dan sebagai dari pemilik franchise atau Kharisam 50% pemilik franchise, 50% investornya. Investor tinggal terima pembagian laba saja.

Keren, kayak pemilik Alfamaret atau Indomaret ya. Hi... hi... hi...

- Standar Jenis Masakan

Dalam warteg franchise ternyata ada standar menu yang harus disajikan. Walapun dilapangannya, ternyata semua menu itu tidak bisa dipenuhi.

- Standar Harga

Harganya juga standar. Semua gerai dibawah naungan Franchise Kharisma untuk menu makan sejenis seporsinya, semua sama harganya.

Harga masih tidak beda jauh dengan warteg tradisional. Harga mulai Rp. 6.000 sampai Rp. 15.000-an

- Standar Nama

Namanya juga sama yaitu brand warteg franchise Kharisma Bahari.

- Lokasi warteg ini masih menyasar tempat strategis di pinggir jalan, di dekat pasar dan pemukiman padat penduduk.



Ilustrasi dari dokpri




Ilustrasi dari dokpri



3. Warteg Modern

Nah yang terakhir yang tak kalah keren adalah :

Wahtegatau Warteg Yang Wah

Warteg yang memakai terobosan gerai kuliner modern.
Tampilannya sudah tidak seperti warteg pendahulunya, baik harga, lokasi, fasilitas kenyamanan.

Ciri Wahteg yang mencolok adalah

- menyediakan makan dan minumam khas dari Tegal bahkan bahannya seperti teh Tegal. Masakan asli dari Tegal
Soto Tegal khas.




Ilustrasi dari pergikuliner


- Swalayan

Sistem pembelian swalayan. Pembeli bisa mengambil makanan yang diinginkan sendiri, diawasi oleh petugas yang siap membantu jika diperlukan.
Jika sudah selesai memilih, tinggal bayar di kasir.

- Ber-AC. dan Wifi

Untuk meningkatkan kelas gerai kuliner, serta kenyamanannya. Wahteg dilengkapi oleh penyejuk ruangan AC dan Wifigratis. Memanjakan para pelanggan untuk bersantap santai dan masih mudah untuk berselancar di dunia maya dengan adanya wifi.

- Setiap meja ada colokan listrik.

Ada yang keren untik mengadopsi konsep gerai kuliner modern yang pelanggannya hampir sebagaian besar tidak lepas dari smartphone atau laptop. Maka, Wahteg menyediakan colokan listrik untuk keperluan charger di setiap mejanya.

- Smoking Area

Ini yang tidak bisa ketinggalan. Untuk kenyamanan pelanggan yang perokok disediakan ruangan khusus atau Smoking Area.

- Lokasi lebih keren di pertokoan dan di gedung bertingkat, tidak kecil dan nyempil lagi.

- Harga menyesuaikan kenyamanan dan fasilitas yang tersedia. Harga mulai dari Rp.18.000 sampai Rp. 50.000 sesuai menu yang dipilih. Dari menu serba tahu/tempe, menu telor, menu ikan, menu ayam, menu daging, menu cumi,.menu udang dan kreasi masakan yang berbeda. Josss. Pokoknya.

Aku ngelihatnya sampai ngiler. InshaAllah kalau ada yang dekat rumah, sesekali aku pingin mencobanya.


Contoh Wahteg di Jl. Tanjung Duren No. 89B Jakarta Barat.


Ilustrasi dari pergikuliner


Bagaimana, keren bukan?


Kalau tidak mau ketinggalan jaman, apa pun itu harus siap beradaptasi dengan selera, teknologi dan harus mampu berinovasi.


Bukan begitu?

Jika ada informasi yang bisa menambah atau memperlengkap trit ini, silakan berbagi di kolom komentar.


Selamat Siang
-----------------------
JAGAT ALIT
andrabedyAvatar border
adnanamiAvatar border
febrianarynaAvatar border
febrianaryna dan 17 lainnya memberi reputasi
18
6.9K
136
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Restaurant Review
Restaurant Review
icon
2.4KThread3.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.