qyupzAvatar border
TS
qyupz
Yuk Jadi Suami Yang Berfaedah Saat Mendampingi Istri Melahirkan
Ehem…. Apakah disini ada bapak-bapak atau calon bapak yang sedang dag dig dug karena istrinya sudah mendekati due date alias HPL ?

Well, pasti banyak pertanyaan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan proses persalinan dan segala tetek mbengek-nya, apalagi persalinan bukan suatu proses yang seratus persen menyenangkan seperti layaknya rencana liburan melainkan sebuah fase perjuangan yang taruhannya adalah nyawa ibu dan janin yang ada didalam kandungan.
Proses kehamilan dan persalinan memang sudah menjadi kodrat seorang perempuan karena masuk dalam siklus reproduksi wanita. Meskipun begitu, masih banyak celah bagi para suami untuk ikut beperan dalam proses kehamilan dan persalinan yang dialami sang istri. Bahkan dalam beberapa penelitian terbaru diketahui jika peran suami memiliki pengaruh yang sangat besar loh dalam proses kehamilan dan persalinan yang dialami pasangannya.

Kehadiran seorang pendamping persalinan memberikan pengaruh pada ibu bersalin karena dapat membantu ibu saat persalinan serta memberikan perhatian, rasa aman, nyaman, semangat, menentramkan hati ibu, mengurangi keteganan ibu atau status emosional menjadi lebih baik sehingga dapat mempersingkat proses persalinan (Nolan, 2004).

Ada banyak hal yang bisa dilakukan suami untuk mendampingi pasangan selama menjalani kehamilan, bahkan saat ini ada banyak provider yang menawarkan kelas ibu hamil dengan mengajak serta suami. Begitupun saat proses persalinan. Saat persalinanpun peran suami sangat diperlukan, apalagi saat pasangan menjalani proses persalinan normal yang memang harus penuh perjuangan. Apalagi saat ini, sudah banyak peraturan rumah sakit bersalin yang menyarankan atau bahkan mengharuskan suami ikut mendampingi istri selama proses persalinan.

Namun sangat disayangkan karena tingkat pengetahuan para suami tentang peran sertanya saat mendampingi isrti bersalin masih cenderung rendah, sehingga tak jarang suami hanya menjadi ‘samsak’ sang istri yang dijambak atau decubiti saat sedang kesakitan menghadapi kontraksi. Nah bagaimana nih biar bapak-bapak atau calon bapak yang sehari-harinya terlihat kece nan gagah ini bisa menjadi lebih berfaedah saat mendampingi istri menghadapi persalinan ? berikut ulasannya.

1. Mengerti Persiapan Persalinan

Persiapan disini adalah segala keperluan yang dibutuhkan menjelang persalinan. Biasanya sang istri sudah menyiapkan berbagai keperluan seperti baju bayi, peralatan setelah melahirkan bahkan sampai surat-surat. Menjelang due date Bu Bidan biasanya memberi checklist apa saja yang diperlukan selama proses persalinan, sehingga pada minggu-minggu menunggu segala hal sudah di packing rapi dalam tas khusus. Tugas suami disini tidak harus sampai ikut melipat baju-baju bayi kedalam tas kok, cukup paham saja tas mana yang akan dibawa ke rumah sakit dan surat-surat apa saja yang diperlukan untuk administrasi nanti.

2. Memenuhi segala kebutuhan

Segala kebutuhan ? Aduh kok kayaknya berat banget Bu Bid ?? Eits jangan ngeluh dulu. kebutuhan sang istri selama persalinan itu Cuma it-itu aja kok, antara lain menyediakan kebutuhan makan- minum yang sangat berguna untuk keperluan energi istri selama menjalani persalinan, membantu istri saat harus ke kamar kecil, mengganti underpad atau pembalut yang mulai banyak lendir darah, atau sekedar menjadi sandaran istri saat menghadapi kontraksi. Intinya kalau sayang sama istri pasti nggak berat kok…

3. Membuat Istri Nyaman

Membuat istri nyaman selama persalinan disini sangat flexible dan tergantung sifat pasangan masing-masing. Ada istri yang sudah merasa nyaman dengan adanya suami disampingnya,atau dengan menjaga kebersihan istri seperti mengelap keringat saat dahi sang istri mulai basah kuyup dengan keringat, serta menyemangati istri dengan berbagai kalimat afirmatif yang positif. Namun satu hal yang sangat membuat suami sangat berguna saat mendampingi istri bersalin adalah bagaimana suami bisa meredakan nyeri yang dirasakan istri saat kontraksi dibahas di poin selanjutnya ya.

4. Meredakan Nyeri Yang Dirasakan Istri

Kontraksi saat persalinan menghasilkan nyeri yang begitu hebat, sehingga tak jarang istri menangis, berteriak histeris dan berakhir dengan drama “mau sesar aja!”. Bagaimana nyeri persalinan memang tidak bisa digambarkan, saking hebat dan sakitnya banyak yang mengatakan nyeri persalinan ibarat 20 tulang yang diremukkan bersamaan. Hmmm… setidaknya bisa dibayangkan kan bagaimana rasanya ?

Jadi jangan meremehkan perjuangan istri yang sedang menghadapi nyeri persalinan karena didera sakit yang bertubi-tubi. Belum lagi saat nanti waktunya dipimpin persalinan dan mengejan, ditambah lagi kalau perlu dilakukan heacting atau penjahitan, tuntas sudah… masih nggak kasihan sama istri ?

Namun dalam prosesnya kontraksi persalinan alami sangat unik dan sudah dirancang sedemikian oleh Tuhan sehingga masih bisa ditahan oleh ibu, salah satunya adalah dengan adanya interval atau jeda diantara kontraksi, sehingga ibu bisa beristirahat dari rasa sakit yang dialami. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri saat kontraksi itu datang diantaranya :

Melakukan Pijatan dan Sentuhan

Memijat punggung bawah dekat tulang ekor dengan gerakan memutar dan agak diberi penekanan tanpa terputus selama kontraksi sangat mengurangi rasa pegal yang dirasakan ibu saat kontraksi. Selain itu mengusap dan memberi sentuhan lembut pada bagian paha, kaki, lengan dan punggung dengan menggunakan ujung jari terbukti menaikkan produksi hormon endorphin yang memberi rasa senang dan tenang. Kabar baiknya lagi, pijatan dan sentuhan ini jauh lebih efektif jika dilakukan oleh pasangannya. Ayo bapak-bapak monggo dipraktikan, pijatan dan sentuhan ini bisa juga untuk mengurangi nyeri punggu pada ibu hamil trimester akhir loh…

Mengompres air hangat

Mengompres menggunakan botol yang terisi air hangat pada bagian punggung juga dapat memperlacar peredaran darah dan mengurangi rangsangan nyeri selama kontraksi. Cukup ditempelkan sambil diusap lembut pada area punggung atau bagian lain yang nyaman untuk ibu.
Membantu Ibu Melakukan Deep Inhalation
Hal paling mudah yang dilakukan untuk meredakan nyeri saat kontraksi adalah dengan melakukan relaksasi. Mengambil oksigen dari hidung sebanyak-banyaknya dan menghembuskannya perlahan lewat mulut. Suami bisa membimbing istri dalam hal mengambil nafas dan menenangkannya dimulai saat mulai muncul kontraksi hingga ibu mulai nyaman lagi. Membimbing istri untuk relaksasi sangat berguna, apalagi jika ibu sudah memasuki fase aktif persalinan atau bukaan 4 ke atas, ibu sudah mulai ingin mengejan padahal bukaan belum lengkap, disaat-saat seperti inilah para suami bisa menjadi pengingat dan pembimbing ibu untuk relaksasi guna mencegah ibu mengejan berlebih.

Mengalihkan perhatian

Nah kalau yang ini seni yang bisa dibuat suami sendiri. mengalihkan perhatian istri dari rasa sakit atu ketidaknyamanan ibu selama persalinan. Suami bisa mengalihkan perhatian sang istri dari rasa nyeri yang dirasakan lewat memperdengarkan suara musik yang menenangkan, mengajak bicara hal-hal yang menyenangkan atau jika mungkin sedikit memberikan hiburan lewat sedikit candaan.

5. Mempersiapkan Kondisi Fisik dan Mental

Setelah persiapan sudah seratus persen, dalam praktiknya tidak semudah itu. Pertama kali masuk ruang bersalin saja biasanya sudah merasa mencekam karena mendengar ibu-ibu lain yang juga sedang berjuang, apalagi jika kalian adalah tipe suami yang awam dengan dunia perempuan atau kesehatan. Sehingga persiapan mental dan fisik sangat diperlukan saat mendampingi istri melahirkan. Suami harus bisa stabil dalam mengendalikan emosinya, jangan panik dan perlu memperhatikan keperluan diri sendiri, misalnya makan atau tidur, karena dedek bayi tidak bisa diprediksi secara akurat lahirnya tak jarang suami terpaksa harus bergadang menemani istri tercinta.
Beberapa hal diatas merupakan poin penting yang bisa dijadikan panduan para suami agar tetap menjadi suami berfaedah saat menemani istri selama proses persalinan. Sikap positif, tidak gampang panik dan sabar merupakan kunci penting , karena proses persalinan merupakan proses natural namun kadang kala bisa berubah menjadi peristiwa kegawat daruratan yang bisa mengancam ibu dan janin.

Tidak ada kewajiban bagi suami untuk mendampingi istri bersalin, apalagi jika kalian tipe suami yang takut melihat darah. Tidak perlu dipaksakan, komunikasi dan pengertian antar pasangan lah yang diperlukan disini. Dengan terus siaga, doa dan bisa bertanggung jawab dalam membuat keputusan sudah cukup beperan dalam proses persalinan sang istri.

Gimana gan sudah siap jadi lebih berfaedah saat mendampingi istri bersalin ?? emoticon-Ultahemoticon-Ultah

Boleh kasih emoticon-Toastemoticon-Toastemoticon-Toastemoticon-Wowcantikemoticon-Wowcantikemoticon-Wowcantikemoticon-Ngacir Tubrukan
Diubah oleh qyupz 18-08-2019 15:09
japarinaAvatar border
pinknam00Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.5K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.