Setiap kali ke rumah nenek di Magetan, banyak para orang tua yang lalu lalang memakai kebaya. Seolah kebaya adalah pakaian sehari - hari. Tak peduli mau ke pasar, ke acara pernikahan dan pengajian pun kebaya senantiasa melekat di tubuh para sesepuh putri disana. Kebaya layaknya fashion abadi yang tak lekang oleh trend baju lain. Sayangnya mengagungkan kebaya ini hanya dilakukan oleh orang - orang yang bisa dikatakan sudah sepuh saja sedangkan anak - anak mudanya tidak.

Mungkin akibat pemakainya adalah para orang tua sehingga kesan kuno masih melekat pada kebaya. Anak muda yang memakai kebaya biasanya hanya ditemui pada saat ada acara pernikahan tetangga maupun saudaranya. Disanalah ane baru melihat kebaya yang dijadikan dress code. Model kebaya sekarang pun beragam, tak melulu sama seperti yang dipakai para nenek - nenek jaman dahulu.

Paduan kain satin dan brokat dengan potongan kekinian menjadi ciri khas kegemaran anak masa kini. Potongan kekinian itu pun beragam, ada kebaya kutu baru, kebaya yang dijahit berbentuk cape kebaya, kebaya berbentuk dress one piece yang menyatu dari atas ke bawah, kebaya lengan sabrina, maupun potongan bertumpuk di bagian lengannya.



Inovasi desain yang terus berkembang menjadikan kebaya dilirik anak muda sebagai warisan budaya bangsa. Busana tradisional khas Indonesia ini bisa dikemas dengan bentuk yang modern dan elegan. Bahan kain untuk pembuatan kebaya pun bisa dipadupadankan sesuai selera.

Keanggunan kebaya tidak diragukan lagi bahkan orang mancanegara pun menghargai kebaya sebagai kebudayaan Indonesia dengan mengenakannya di acara - acara pesta. Bule aja menghormati dan nggak malu pakai kebaya, masak kita yang warga negara Indonesia sendiri malu?



Kebaya juga telah diperkenalkan oleh desainer - desainer Indonesia di kancah Internasional. Tahun 2013 lalu kebaya telah ditampilkan pada acara fashion showuntuk keluarga kerajaan di Istana Jerman. Acara tersebut menuai respon positif dari Putri Kerajaan. Hal ini menjadi bukti bahwa kebaya Indonesia punya nilai plus di mata warga asing. Jadi kita patut berbangga dan menjaga pakaian tradisional ini agar tak diakui oleh orang asing seperti batik jaman dulu.