• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Pluralisme, Agnostik, Toleransi, Radikal dan Cita Cita Bangsa Yang Diperjuangkan

cyoga17Avatar border
TS
cyoga17
Pluralisme, Agnostik, Toleransi, Radikal dan Cita Cita Bangsa Yang Diperjuangkan


Bagaimana Si Perkembangan Pluralisme Ini
Awalnya pluralisme ini dimulai pada saat masa pencerahan eropa pada abad ke 18. Pada saat masa tersebut munculah pemikiran pemikiran modern hasil dari kondisi yang tidak kondusif akibat perang salib di eropa. Hal ini melahirkan liberalisme yang akhirnya menjadikan orang memiliki pemikiran kebebasan toleransi dan menghargai semua pandangan orang. Sebenarnya paham liberalisme ini lah yang menghasilkan nilai toleransi yang begitu besar karena memberikan kebebasan orang untuk memiliki pandangan. Liberalisme melahirkan pemikiran modern yang pandangannya lebih bisa ditermia oleh semua kalangan. Hal tersebut akhirnya melahirkan sebuah yang biasa disebut sebagai pluralisme.



Lalu Bagaimana Menanggapinya?
Jika kalian berpendapat paham agnostik terlahir karena adanya pluralisme itu tidak sepenuhnya salah. Sebenaranya jika diposisikan secara benar agnostik juga bisa berperan dalam keberagaman dalam sebuah negara. Ingat lah waktu SMP dan SMA pelajaran kewarganegaraan tentang Bangsa Indonesia. Negara kita terkenal dengan toleransi umat beragamanya yang sangat tinggi, jangan sampai hal ini merusak nilai nilai yang sudah dibangun. Jangan gunakan agnostik sebagai alat untuk menyerang pluralisme. Pluralisme akan benara jika diposisikan dengan benar, Radikal akan benar jika diposisikan dengan benar, Beragama akan benar jika diposisikan dengan benar, Toleransi akan benar jika diposisikan dengan benar. Semua itu akan salah jika posisinya memang salah. Jangan lupa pastinya semua itu tidak bertentangan dengan ideologi bangsa yang sudah dibangun sejak dahulu kala. 
Pluralisme bisa diartikan dengan adanya beberapa kelompok yang menghormati satu sama lain, gampangannya keberagaman. Hal ini yang masih diperjuangkan hingga saat ini. Semua orang bahkan sampai anak SDpun tahu negara ini terbentuk karena keberagamannya. Perjuangan untuk memerdekakan Negara ini tidak hanya oleh satu golongan saja. Namun konflik dingin bahkan bermunculan golongan untuk memperjuangkan kepentingan golongan tersebut. Hal seperti ini yang banyak bermunculan bisa melahirkan orang yang akhirnya tidak peduli dia golongan apa. Jika kita bicara konteks agama maka hal itu mengarah pada yang disebut agnostik. Ketika orang lelah tentang masalah mayoritas dan minoritas maka melahirkan golongan ketiga yang tidak peduli keduanya. 



Jaman Moderen Mengikis Pandangan Agama? Memang Iya?
Perkembangan jaman mendorong orang untuk mempersempit kepeduliannya terhadap lingkungannya. Tuntutan hidupnya menjadi faktor hal tersebut. Yang akhirnya melahirkan aku kamu untung, aku kamu senang masalah selesai. Kerugian sekecil apapun menjadi hal yang sangat dihindarkan sekarang. Orang mulai tidak mempermasalahkan hal hal sepele karena mereka punya suatu yang lebih besar yang harus dicapai. Semua punya kepentingannya sendiri siapa diuntungkan pasti banyak yang ikut. Orang berpikiran terbuka akan mudah mensharingkan apa yang mereka punya. Toleransi pasti menjadi alat untuk berbincang satu sama lain. Namun jika membicarakan agama pasti tidak ada habisnya. Realita menuntut orang untuk memenuhi kehidupan sehari harinya yang semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman. 



Bagusnya Si Gini Nih
Setiap orang pasti memiliki pegangan atau pedoman hidupnya dengan agamanya masing masing. Tidak bisa bersinggungan untuk mendapat jalan tengah yang pasti, perdebatan akan terus menerus jika diteruskan. Agnostik bukan sebuah jawaban yang tepat untk menjawab persoalan tersebut. Pluralisme menjadi jalan tengah yang paling aman demi keberlangsugan keberagaman di Negri ini. Ideologi Negara tidak boleh di ganggu gugat, bersinggungan sedikit sebaiknya dilawan bahkan dimusnahkan atau disingkirkan. Bukan hal yang mudah membagun keberadaban manusia yang dami dan bisa menghargai satu sama lain. Dan bukan bercanda bila ada yang mencoba merubah dan menyinggung suatu golongan yang sudah bersatu membangun sistem yang kuat. Hal itu bisa mengganggu keseimbangan. Pihak minoritas sadar akan diri mereka dan pasti hanya diam dan bertahan. Mereka hanya berharap keseimbangan tersebut masih berjalan dan tidak ingin di ganggu gugat. Hak dimiliki setiap orang, maka dari itu tidak bisa dipaksakan satu dengan yang lainnya. 



Santuy Santuy,Semua Pasti Menuju Kesimpulan Yang Tengah 
Pada akhirnya Agama adalah sebuah renungan pribadi antar umatnya yang tidak bisa disinggungkan satu sama lainnya. Minyak dan air bisa berdekatan tapi tak bisa bersatu. Pedoman dan pegangan itu perlu tapi tidak perlu dibandingkan dengan punya teman. Ini merupakan ranah pribadi, sebuah privasi yang sangat tinggi dan bahkan siapapun tidak bisa mengganggu gugat bahkan walau punya garis keturunan sekalipun. Ini merupakan tahta tertinggi dari hak, hak yang tidak bisa diganggu oleh siapapun. Mungkin aturan didalamnya mengikat bagi pribadi yang mengikuti namun tidak bisa dipaksakan bagi pihak lainnya. Sebenarnya tidak ada mayoritas dan minoritas, karena tidak bisa disamakan dan karena itu merupakan privasi tinggi seseorang yang memiliki hak sejak lahir. 



Source 
Sumber 0
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
[url=otak sendiri]Sumber asli[/url]

Source Image : Google
monaaaswAvatar border
anasabilaAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
5.3K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.