mochyazkaAvatar border
TS
mochyazka
Kemarau Masih Melanda Cianjur, Warga Gali Sumur di Tengah Sawah untuk MCK

JAVANEWS.TV | CIANJUR,-
KEMARAU panjang masih melanda wilayah Kabupaten Cianjur, khususnya di Kecamatan Cibeber. Bahkan, akibat kemarau dan krisis air bersih, warga melakukan aktivitas mandi, cuci dan kakus (MCK) di tempat yang tak biasanya.

Seperti warga di yang tinggal di Kampung Pasanggrahan, Desa Cimanggu, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, melakukan aktivitas MCK di tengah areal pesawahan setelah seorang warga berinisiatif membuat sumur di lokasi tersebut.
https://www.javanews.tv/read/5797/ke...awah-untuk-mck
Sumur sedalam empat meter itu pun kini menjadi andalan satu-satunya warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk bisa menjangkau sumur atau sumber air itu warga harus berjalan sejauh 2 kilometer menyusuri pematang sawah.

Selain mencuci pakaian dan perabotan dapur, warga juga melakukan aktivitas lainnya di lokasi tersebut seperti mandi, memasak air dan menjemur pakaian.
“Kalau bolak-baliik jauh, ya sudah di sini saja (menjemur pakaian),” kata Enur (36) salahseorang warga.

Setiap pagi dan sore hari, warga berdatangan ke lokasi tersebut untuk melakukan aktivitas MCK dan mengambil air untuk persediaan di rumah. “Ramainya kalau pagi hari, banyak yang mengambil air ke sini, cuci dan jemur pakaian, kalau sorenya pada ngangkut air untuk di rumah,” ucapnya.

Warga lain, Imas Masliah (30) mengaku sangat terbantu dengan adanya sumber air baru di tengah areal pesawahan tersebut. Pasalnya, selama ini ia dan warga lainnya harus berjalan sejauh tiga kilometer ke Leuwi Jambrong di Desa Cihaur untuk mendapatkan air.

“Biasanya ke sana cari airnya, tapi jauh jaraknya, kalau ngangkut (air) juga paling sehari dapat 3-5 ember, itu pun dua kali, pagi dan sore,” ucapnya.

Kata Imas, sudah sebulan lebih kampungnya dilanda kekeringan. Sumur, empang dan kolam di lingkungan tempat tinggalnya terus menyusut hingga kering kerontang seperti sekarang ini.

“Pokoknya sejak bendungan (irigasi) Cikondang rusak warga di sini mulai kesulitan air, ditambah sekarang musim kemarau, semakin sengsara jadinya,” ujarnya.

Sementara, pembuat sumur, Engkos Kosasih (57), mengaku terpaksa menggali sawahnya untuk mencari air karena sumur di rumahnya sudah kering. Dia tahu di lokasi tersebut ada sumber air karena pernah melakukan hal serupa tiga tahun lalu.

“Waktu itu juga pernah kemarau tapi tidak separah seperti sekarang, saya coba gali tanah di sebelah sana (sambil menunjuk) keluar air. Jadinya saya gali lagi di sini, alhamdulilah keluar lagi airnya,” katanya. (Ricky)
greedaonAvatar border
greedaon memberi reputasi
1
1.6K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.