storm69Avatar border
TS
storm69
Habis Gelap Terbitlah Terang (Dengan Petromax)



Latar Belakang:
(biar kayak tulisan ilmiah)

Berawal dari padamnya listrik
di sore menjelang malam,
maka dengan terpaksa ane membeli makanan
yang sudah siap dan praktis
yang biasanya suka mangkal
di sekitar komplek perumahan
.

Ya, dialah si Mang Ujang yang sudah hampir 20 tahunan jualan nasi goreng (sengaja fotonya ngak dipajang, karena nanti jualan si Mang Ujang tambah laris). Ini aja si Mang Ujang masih beres-beres, tapi udah ada 5 pelangan yang ngantri.

Ada sekitar 20 menitan nunggu si Mang Ujang berberes, TS pun menjelajah mata untuk melihat sekitar penampakan sekitar penjual nasi goreng.

Selain Mang Ujang yang usianya sekitar 50an, ada bocah gemuk yang menemani (kagak botak, dan masih pake baju). Selain itu, ada juga seorang ibu-ibu yang rada-rada montok menunggu di motor matiknya dengan pakaian yang rada-rada terbuka (skip...skip...skip... karena thread ini bukan forum sebelah).

Selain perlengkapan masak
(ya iyalah, namanya juga penjual nasi goreng),
ada benda yang menarik dari si Mang Ujang
yang digunakan sebagai alat penerangannya.



Berhubung TS rada kepo, maka iseng-iseng nanyalah ama si Mang Ujang (mau seach "google", internet juga lagi ngak ada jaringan).

Jadi katanya namanya 'Petromak' dengan bahan bakar minyak tanah (hari gini, emang masih ada yang jual minyak tanah ?). Trus si Mang Ujang kayak mompa-mompa gitu di petromak.

Katanya juga udah ada yang nawar untuk dibeli. Trus, langsung TS nanya," Lah, si Mang Ujang emang mau jual nasi goreng, atau Petromak ?"

Eh, si Mang Ujang jadi bete, kayak anak ABG yang baru diputusin pacarnya. Jadi aja, dia ngak mau jawab pertanyaan selanjutnya. Dengan nada ketus dia bilang,"Lah, si Ade mau beli nasi goreng atau mau beli Petromak ?"
Galak bener deh, si Mang Ujang.

Akhirnya si Mang Ujang ngelajutin beberes-beres.
TS cuma mikir, pengen punya juga petromak.
Tapi ribet, ngak yach cara pemakaiannya ?

Iseng-iseng dah, setelah nasi goreng selesai dibikinin ama si Mang Ujang... TS nanya,"Mang, kalo Petromaknya mau dijual bilang ke ane yach". Trus buru-buru dah, TS kabur sambil ngelirik si Mang Ujang yang keliatan kesel.

Rasa penasaran dengan petromak, akhirnya setelah ada jaringan... TS nyoba nyari-nyari di kaskus untuk mengetahui lebih dalam dari Petromak.

Dan ternyata dapet juga karena ada thread sebelumnya dari Agan thejomon.com (13 Mei 2014).

Ini beberapa info yang TS ambil dari thread Agan thejomon.com :

Sejarah Petromak :
Petromax adalah nama sebuah merek dagang (brand) dari sebuah lampu berbahan bakar minyak bertekanan yang berasal dari Jerman. Petromax pertama kali dibuat oleh Max Graetz dan dipatenkan sejak 5 November 1910. Nama Petromax merupakan singkatan dari "Petroleum Maxe", julukan Max Graetz yang diberikan oleh teman-temannya.


Apa itu Petromax? Petromax (sering ditulis Petromak atau Petromaks) adalah lampu berbahan bakar minyak tanah (parafin/kerosin) yang ditekan ke atas, diubah menjadi uap, untuk memanaskan kaus lampu hingga berpijar. Lampu yang diciptakan oleh Max Graetz tersebut sangat terkenal di zamannya, bahkan hingga sekarang.

Cara kerja Petromak :
Graetz kemudian merancang lampu bertekanan, yang bekerja dengan uap parafin. Secara singkat, cara kerja lampu bertekanan (awal mula lampu Petromax).

Sebuah jaring-jaring keramik (terbuat dari campuran dari oksida-oksida logam yang mirip sekali dengan kandungan tanah liat - yang sekarang dikenal dengan kaus lampu) dipanaskan dengan spiritus. Kemudian parafin ditekan dengan pompa tangan di dalam tangki tertutup (yang terletak di bawah jaring-jaring keramik) agar bisa mengalir melalui pipa yang mengarah pada jaring-jaring tersebut.

Parafin tersebut akan menguap (karena posisi pipa yang sangat dekat dengan jaring-jaring yang dibakar spiritus tadi) dan menjadi bahan bakar jaring-jaring keramik sehingga menghasilkan cahaya yang terang. Selama pasokan gas parafin dari tangki terus mengalir, jaring-jaring keramik atau kaus lampu akan terus berpijar menghasilkan cahaya.

Bila tekanan habis, terdapat sebuah pompa tangan yang berguna untuk menambah tekanan uap parafin ke kaus lampu.


Spesifikasi Teknis :
Rincian teknis:
Tinggi: 15.75 inci
Diameter: 6.7 inci
Berat: 5.3 pon
Kapasitas tangki: 1 liter
Waktu menyala: 8-10 jam
Daya: 400 watt
Bahan bakar: minyak tanah atau parafin minyak

Sejarah Petromak di Indonesia :
Di Indonesia, sebelum listrik menjadi hal wajib seperti sekarang, Petromax menjadi pilihan yang bisa dikatakan mewah, karena memang tidak semua orang bisa memilikinya. Kini, Petromax masih sering digunakan sebagai alat penerangan cadangan bila listrik mati. Selain itu, lampu asal Jerman tersebut juga masih digunakan oleh para nelayan, pendaki gunung, pedagang kaki lima, dan sebagainya.



Komen :
Kalo ente berminat, silahkan hubungi Mang Ujang (tanpa perantara)



Sumber :
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...17290f00023b/1
Diubah oleh storm69 06-08-2019 04:20
dompetjadipeciAvatar border
anasabilaAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.7K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.